MEDIAINI.COM – Strategi cross selling akan terus menjadi incaran, karena dapat meningkatkan omset baik untuk penjualan secara konvensional juga saat bisnis online berkembang pesat. Strategi marketing ini bisa dikatakan paling populer karena dapat meningkatkan penjualan, dimana strategi ini menawarkan produk tambahan atau pelengkap kepada konsumen.
Bahkan, strategi cross selling ini dianggap sebagai tindakan untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama. Penawaran ini bisa langsung dikemas dalam bentuk paket siap jual, atau penawaran langsung oleh tim penjualan.
Saat berbelanja di sebuah e-commerce atau marketplace dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk terkait.”
Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.
Cek, 6 Strategi Cross Selling yang Efektif
1. Diskon
Strategi cross selling yang pertama adalah dengan memberikan diskon untuk konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak. Misalnya Anda menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp30.000. Anda bisa memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju hanya dengan Rp100.000 saja. Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.
Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu, ANda bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.
2. Memiliki Profil Pelanggan
Strategi cross selling kedua mengamati profil para pelanggan. Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat penting untuk membuat strategi pemasaran. Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja, tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan. Namun, jangan menawarkan produk yang tidak ada sangkut pautnya.
3. Pertimbangkan Harga
Meningkatkan strategi cross selling adalah dengan mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan. Anda harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan membeli produk tambahan. Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk membeli produk tambahan yang Anda tawarkan.
4. Menawarkan Produk Baru
Dalam strategi cross selling, penjual dapat mengenalkan kepada calon pembeli tentang produk baru yang mereka miliki. Dengan memberi penawaran langsung dan info singkat, pembeli akan lebih mengetahui tentang produk tersebut, di samping Anda tetap melakukan promosi yang lain.
5. Memberikan Variasi Produk
Strategi cross selling ini sangat baik untuk memberikan edukasi kepada calon pembeli atau pembeli lama tentang variasi produk yang Anda miliki. Entah itu produk yang berbeda jenis, atau bahkan variasi ukuran produk dan add on yang menggoda. Dengan mengenalkan variasi produk, calon pembeli akan lebih tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru dari bisnis Anda.
6. Evaluasi Penjualan Produk yang Kurang Maksimal
Dalam penjualan, mungkin Anda menemui kalau produk yang terjual adalah itu- itu saja. Apakah benar produk ini mempunyai daya tarik yang luar biasa? Atau produk lain kurang mendapatkan eksposur? Nah, Cross Selling akan membantu setiap produk untuk mendapatkan eksposur yang baik, karena dikombinasikan pada produk yang sudah populer lebih dulu. Menarik sekali, kan?
Teknik cross selling memang bisa digunakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Namun, dalam menerapkan teknik ini, penjual harus memperhatikan pendekatan, harga, keutamaan produk, dan pendekatan terhadap konsumen. (Arlina Laras)