MEDIAINI.COM – Push Strategy adalah pemasaran dengan menggabungan antara produsen, pedagang/grosir, dan pengecer untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Perusahaan penyedia produk atau jasa akan terus mendorong produk mereka pada pedagang grosir, kemudian pedagang akan mempromosikan produk tersebut ke pengecer, dan pengecer akan menjual produk ke konsumen. Anda dapat mengatakan bahwa metode yang digunakan dalam penerapan Push Strategy adalah periklanan dan promosi ke konsumen melalui perantara.
Dilansir dari Small Bussines, alasan mengapa perusahaan bisnis menggunakan Push Strategy ialah karena perusahaan harus mendorong produksi produk kepasaran agar dapat bersaing dengan kompetitifnya, untuk dapat bersaing dengan produk lainnya perusahaan harus menggunakan promosi yang agresif pada konsumen. Ini diharapkan dapat menjual nilai dan merek produk sehingga nantinya akan meningkatkan Brand Awareness dipasaran. Mengapa? Karena produk yang diperdagangkan semakin banyak, maka kemungkinan konsumen akan melek pada merek produk.
Penerapan Push Strategy
Anda mungkin sering melihat produk di pusat perbelanjaan yang menawarkan beli 2 gratis 1, ini merupakan bagian dari Push Strategy. Push Strategy biasanya menonjolkan nilai dari produk serta kegunaan produk, anda dapat melihat contoh pada iklan-iklan konvensional seperti di TV. Misalnya, sebotol kecil minyak pijat yang dapat mengatasi kesemutan dibagian tubuh tertentu anda hanya dengan beberapa menit saja.
Meltwater menyatakan bahwa seorang pedagang grosir sering mempromosikan produk dari perusahaan ke pedagang eceran, yang kemudian pedagang eceran akan melakukan promosi dan menjual produk pada konsumen, ini adalah taktik yang terus berjalan dari perusahaan sampai ke tangan konsumen. Simak urutan metode pemasaran dalam Push Strategy dibawah ini;
- Penjualan secara pribadi
- Promosi kepada pedagang
- Promosi lewat iklan
- Pameran Produk (tester)
Biasanya perusahaan akan menggunakan Push Strategy ketika mereka sedang meluncurkan produk-produk terbaru. namun, tentu perusahaan akan membuat perencanaan terlebih dahulu sebelum memutuskan Push Strategy yang mereka gunakan. Ada banyak kelebihan Push Strategy dan manfaat yang didapatkan perusahaan, namun tidak menutup kemungkinan dengan kelemahan dari Push Strategy itu sendiri. Mari simak kelemahan dan kelebihan Push Strategy.
Kelebihan dan Kekurangan Push Strategy
Kelebihan Push Strategy
- Kelebihan Push Strategy yang pertama, anda dapat menghemat pengeluaran perusahaan. Jika dilihat dari skala perekonomian perusahaan, anda dapat menghemat beberapa biaya karena perusahaan fokus dalam memproduksi produk. Iklan yang dijalankan lewat media online dan konvensional tidak terlalu difokusnya, hanya jika ingin mempromosikan produk lebih jauh lagi masa melakukan promosi ke media lain merupakan langkah yang tepat. Jika perusahaan berhasil dalam menerapkan Push Strategy tentu perusahaan dapat menghemat biaya lainnya.
- Ketika Push Strategy yang anda gunakan dapat berjalan dengan baik, anda dapat menganalisa produksi produk anda, anda dapat memproduksi lebih banyak atau lebih sedikit karena telah mengetahui permintaan konsumen atas produk. Kontrol ini sangat bermanfaat dalam manajemen perusahaan, karena anda dapat memperkirakan produksi produk dipasaran tidak boleh berkurang.
- Perusahaan akan dipermudah dengan menemukan distributor yang dapat membantu membangun saluran penjualan dan promosi produk.
Kekurangan Push Strategy
- Karena Push Strategy sangat bergantung pada promosi yang dilakukan oleh distributor, maka perusahaan harus dapat menemukan distributor yang kuat dalam membangun peluang dalan jejaring antara pengecer dan konsumen.
- Perusahaan yang menggunakan Push Strategy hanya bergantung pada kekuatan negosiasi antara distributor dan pengecer.
- Penawaran harga yang rendah biasanya sering terjadi, terkadang distributor akan menawarkan harga yang sangat rendah per unit produk, tentunya perusahaan berpikir dua kali untuk hal ini dan mencari solusi untuk tetap memberi potongan harga namun tidak sampai merugi.