MEDIAINI.COM – Rangkaian pengalaman kepuasan konsumen dengan merek akan menghasilkan makna paling dalam untuk sebuah merek. Dan perlu diingat, pengalaman bisa positif dan bisa juga negatif.
Dari Pra Sampai ke Pasca Pembelian
Membaca iklan produk merek tertentu di koran, tampilan produk yang mengusung merek di rak toko, atau telemarketing untuk sebuah merek, akan menghasilkan pengalaman positif atau negatif. Iklan yang vulgar akan memberi konsumen pengalaman yang negatif. Produk yang diletakan sembarangan di rak yang berdebu juga akan memberi konsumen pengalaman negatif.
Tapi suara operator yang santun bisa memberi pengalaman positif terhadap merek produk pembelian, (komunikasi) merek sudah memberi pengalaman. Rentetan pengalaman akan menimbulkan kepuasaan atau ketidakpuasan konsumen.
Dan ternyata survey membuktikan 3 dari 4 peristiwa ganti pilihan merek terjadi bukan karena performa produknya, tetapi lebih sebagai respons terhadap layanan konsumen dan aspek – aspek pengalaman buruk mereka.
Demikian pentingnya pengalaman merek ini, sehingga para pakar percaya, kepuasan konsumen dalam menerima merek berdasarkan pengalaman pribadinya dengan merek tersebut.
Merek Merubah Produk
Itulah prinsip dasar branding, yaitu merek merubah produk (barang maupun jasa) menjadi sesuatu yang jauh lebih luas ketimbang produknya sendiri. Merek dan apa yang dicerminkannya dapat mempengaruhi pilihan orang terhadap sebuah produk. Merek A dan B adalah produk yang sejenis. Dengan Blindtest lebih banyak responden yang memilih merek A. Namun ketika diberitahu merek A adalah merek yang terkenal di pasar, ternyata makin banyak lagi responden yang memilih A. (Dody Pradana)
Discussion about this post