MEDIAINI.COM – Salah satu strategi yang efektif dalam memudahkan iklan baliho dilihat audience adalah dengan menyesuaikan segmen. Tentu segmen jika dijabarkan akan menjadi banyak jenis, namun untuk baliho kita cukup melihat segmen umumnya aja dan tidak perlu sampai mendalam. Di sini lokasi nantinya akan menunjukan berapa banyak segmen yang kemungkinan wara wiri di lokasi sekitar baliho. Segmen – segmen di sini adalah sebagai berikut:
1. Segmen Profesi
Setiap orang tentu mempunyai profesi terutama ketika mereka sudah bekerja baik sebagai sales, dokter, pns, jaksa, notaris, akuntan, buruh atau karyawan swasta, atau wirausaha. Setiap profesi tentu ada gaji, setiap gaji akan terlihat berapa besar jumlahnya dalam perbulan. Terkadang ini nantinya juga menunjukan status sosial. Setiap pengiklan yang ingin beriklan baliho biasa akan melihat sebuah lokasi baliho yang kemungkinan besar akan dillalui oleh segmen – segmen profesi yang dinginkan. Ini bisa terlihat di lokasi yang terdapat banyak kantor swasta atau instansi pemerintah, kantor notaris, rumah sakit, dealer motor mobil, bank, pabrik, mall dan lain sebagainya. Bisa dikatakan bahwa yang melalui jalur billboard atau baliho di sini adalah spesifik mereka yang mempunyai gaji tetap di sekitar lokasi atau sedang bekerja, bukan orang biasa yang kebetulan lalu lalang atau keluarga yang kebetulan sedang jalan – jalan di pusat perbelanjaan.
Beberapa pengiklan perumahaan terutama untuk rumah yang harganya bisa 950 juta atau di atas 1 miliar biasanya menggunakan strategi ini untuk mempromosikan perumahan mereka. Tidak seperti produk minuman makanan yang hanya mengandalkan lokasi tengah kota yang sering dilewati banyak orang, pengiklan perumahan mempunyai segmen produk yang berbeda sehingga mereka harus memutar otak agar segmen mereka bisa tahu dan mengerti produk mereka melalui iklan baliho atau billboard.Lokasi pertigaan atau perempatan yang kebetulan dekat dengan kantor dinas, bank, hotel, dealer, rumah sakit dan lain sejenisnya yang di dalamnya terdapat karyawan dengan gaji tetap yang berjumlah besar atau tinggi biasanya menjadi favorit dari para pengiklan dari produk perumahan untuk rumah yang harganya mahal atau untuk segmen kelas menengah ke atas.
Kasus ini tentu beda dengan mereka yang mempunyai produk perumahan dengan segmen menengah atau menengah ke bawah, lokasi pada umumnya mereka akan mencari lokasi dekat pabrik tempat para buruh bekerja atau mungkin lebih ke daerah pinggir kota di mana terdapat banyak perumahan yang mungkin saja masih ada karyawan yang mengekos atau mengkontrak. Namun tentunya karyawan di sini juga gaji tetap dengan gaji yang berbeda jauh dengan profesi doktor, jaksa dan lain sebagainya. Mereka punya gaji tetap namun standar UMR daerah terkait. Selain itu juga pengusaha UMKM yang bekerja di pinggir kota tentu juga menjadi bagian dari target promosi mereka.
Mereka pemuda – pemudi atau keluarga muda yang punya gaji tetap walau tidak tinggi juga masuk dalam cakupan mereka. Sejatinya mereka juga bisa beriklan di tengah kota mirip seperti para pengiklan perumahan untuk segmen orang kaya itu, karena setiap kantor instansi, dealer, bank, rumah sakit dan semacamnya akan ada profesi dengan gaji tinggi dan profesi dengan gaji rendah. Jadi jika pengiklan rumah murah itu selalu beriklan di pinggir kota atau dekat pemukiman penduduk itu tidak salah namun akan lebih efektif lagi jika ada sebuah jalur yang terdapat lokasi perkantor dan sejenisnya yang di dalamnya ada pekerja – pekerja yang sesuai dengan segmen mereka.
Mereka para pengiklan rumah segmen menengah dan menengah ke bawah umumnya juga kadang bermain aman dalam strategi promosi mereka karena budget mereka yang tipis. Mereka akan mencari titik baliho yang sekiranya tidak jauh dari lokasi perumahan mereka, biasanya ini juga disebut baliho penanda jalan, lokasi dan semacamnya yang menandakan bahwa lokasi perumahan sudah dekat. Walau mereka tidak menggunakan penunjuk secara langsung dalam artian menggunakan iklan baliho branding promosi yang menggambarkan perumahan mereka, tetap saja kelemahan dari strategi ini adalah buruknya jangkauan yang seharusnya bisa lebih banyak malah menjadi sedikit. Padahal yang namanya fungsi iklan itu ada 3 yaitu untuk menginformasikan atau mengenalkan, untuk mengajak dan mengingatkan. Baliho sebagai penunjuk jalan tentu tak punya fungsi baik dalam mengenalkan secara luas karena areanya hanya sekitar lokasi perumahan saja.
2. Segmen Usia
Yang kedua adalah segmen usia. Segmen usia merupakan segmen yang dikelompokan berdasarkan umur. Setiap produk tentu mempunyai pasar tersendiri seperti majalah anak yang ditujukan pada ajak, kopi gaul kekinian yang ditujukan pada kaum remaja, obat osteoporosis yang ditujukan kepada orang tua dan lain sebagainya. Sama halnya dengan penentuan lokasi titik Billboard dan Baliho, segmen umur juga perlu diperhatikan secara seksama, tentu kita juga harus melakukan analisa mendalam di lapangan untuk daerah tertentu yang setiap harinya di lalui oleh berbagai umur. Ambil contoh jika kita punya produk Universitas, lokasi manakah yang sekiranya pas untuk mempromosikan Universitas kita kepada calon mahasiswa baru.
Nah, yang pertama kita bisa lihat segmen utama, kedua atau ketiga dari universitas kita. Misal segmen pertama adalah anak SMA, dalam hal ini adalah mereka yang berusia 18 tahun atau di atas 18 tahun, mereka yang baru lulus atau sudah lama lulus. Segmen kedua adalah orang tua yang usianya tentu kisaran 40 hingga 50 an ke atas dan segmen ketiga adalah mereka yang masih sekolah SMA di bawah 18 tahun. Ketiganya diambil karena mempunyai peran penting dalam memilih dan memutuskan, seperti orang tua bahkan mereka yang masih sekolah setidaknya ketika lulus nanti diharapkan mereka punya wawasan luas akan Universitas yang ingin dimasukinya.
Setelah melihat klasifikasi segmen berdasarkan usia, maka kita bisa mencari lokasi yang pas yang sering dilalui anak remaja SMA atau anak SMA yang sedang berada di tahap akhir atau sudah lulus sedang mencari tempat kuliah dalam hal ini adalah segmen satu dan tiga. Lokasi ini bisa saja sekolah, tempat nongkrong seperti cafe kekinian, resto cepat saji dan lain sebagainya. Nah ketika dalam sebuah jalanan terdapat lokasi seperti sekolah – sekolah, kafe, resto dan sebagainya, dan di situ terdapat Baliho Billboard, maka lokasi tersebut adalah lokasi yang pas untuk mempromosikan Universitas Anda.
Lalu ada segmen kedua yakni orang tua, di mana kah lokasi orang tua ini, tentu bisa di area dekat perumahan yang berarti pinggir kota atau daerah lokasi orang tua bekerja yang bisa saja di pabrik, kantor swasta atau instansi dan lain sebagainya. Untuk amannya kita ambil lokasi dekat perumahan saja karena setidaknya juga menjadi jalur tetap pulang pergi dari bekerja. Jadi ketika remaja tidak sempat ngelihat baliho sehingga tidak tahu soal iklan universitas, ada back up dari orang tuanya yang bisa memberikan refrensi seputar iklan universitas. Setelah melihat penjelasan di atas, maka kita bisa memperkirakan di sebuah jalanan kira – kira rentan umur berapakah yang melewati jalanan itu, apakah anak – anak, remaja, dewasa atau orang tua. Jika kita sudah memetakan, selanjutnya untuk menentukan titik promosi baliho atau billboard akan semakin mudah.
3. Segmen Kelas
Yang terakhir adalah segmen kelas, kelas di sini sudah pasti kelas menengah ke bawah, menengah dan menengah ke atas. Sama seperti konsep iklan sebuah produk, setiap segmen dari sebuah produk pasti punya karakteristik sendiri – sendiri. Misal dari segi musik, mereka mungkin menyukai musik dangdut dan juga dari segi tayangan tv misalnya, mereka menyukai acara yang merepresentasikan kehidupan mereka seperti acara keluarga Ojek Pengkolan yang acara nya ringan dan mudah dimengerti untuk segmen seperti mereka. Sama seperti Billboard dan Baliho, tentunya kita harus mengerti tempat mana saja yang sering dilalui oleh segmen kelas produk kita.
Misalnya kita mempunyai produk saus murah yang dipakai buat cocolan makanan rumahan, sebagai peneman makanan di warung makan dan lain sebagainya. Tentu kita bisa melihat segmen mereka yang merupakan keluarga, bisa ayah, ibu, dan anak yang tentunya dari kalangan menengah dan menengah ke bawah. Nah apakah menengah ke atas, ya bisa, tapi mereka pada dasarnya punya selera sendiri yang berbeda. Kembali ke segmen saus tadi yang kebetulan menengah ke bawah dan menengah, maka kita bisa cari lokasi tempat segmen kelas menengah ke bawah berlalu lalang misal di dekat warung atau sentra kuliner tradisional dengan harga pas, pasar, perumahan, swalayan kecil, tempat wisata alam yang ramai pengunjung dengan tiket ramah harga atau tempat – tempat sejenisnya.
Hal ini juga berlaku kepada segmen kelas menengah ke atas, misalnya ada iklan mobil ekslusif dengan harga tinggi yang target pasarnya benar – benar orang kaya. Kita bisa mencari lokasi tempat orang kaya berlalu lalang, misal di sebuah jalanan terdapat beberapa kafe kelas menengah ke atas, resto mahal, hotel, apartemen, perumahan elit dan lain sebagainya yang sering dilewati dan dikunjungi oleh segmen tersebut. Setelah kita memetakan lokasi sesuai segmen tersebut, maka kita bisa memutuskan mana lokasi yang tepat untuk beriklan baliho sesuai dengan segmen yang kita inginkan.
Nah bagi Anda yang ingin tahu cara memasang baliho, bisa langsung melalui website Mediaini.com. Caranya, silakan klik pada fitur OOH di bagian atas website dan pilih lokasi yang Anda inginkan. Atau bisa menghubungi dengan narahubung di 089-505-076-600. (Dody Pradana).
Discussion about this post