MEDIAINI.COM – Masih banyak orang yang menganggap es krim dan gelato adalah produk yang sama. Es krim dan gelato memang terlihat seperti saudara kembar. Dari segi penampilan, keduanya hampir tak bisa dibedakan. Namun keduanya berbeda, terutama di kandungan gizi dan bahan dasar pembuatnya.
Bahan dasar untuk membuat es krim dan gelato terlihat mirip, keduanya menggunakan susu, gula dan telur. Perbedaannya ada di proporsinya. Gelato mempunyai jumlah susu yang lebih banyak dan sedikit telur, kadang juga tidak menggunakan telur. Sementara es krim tiga bahan utama tersebut tercampur dengan merata.
Sedangkan dari segi kandungan gizinya, es krim mempunyai lebih banyak kandungan lemak. 10 persen kalorinya didapat dari lemak. Di sisi lain, gelato memiliki kandungan lemak yang lebih rendah, hanya berkisar 4-9 persen. Namun, perlu diingat keduanya memiliki kandungan gula yang cukup tinggi, jadi jangan mengkonsumsinya dalam jumlah banyak sekaligus.
Merintis Usaha Gelato
Tak perlu ke negara asalnya untuk belajar dan berbisnis gelato. Mediaini.com telah merangkum kiat-kita khusus untuk merintis usaha gelato. Berikut beberapa kiat-kiatnya :
Pertama, persiapkan modal. Modal menjadi dasar utama untuk memulai bisnis. Mulai dari pemilihan rasa, bahan baku, tempat dan lain sebagainya akan saling terkait dengan modal. Maka dari itu, menghitung modal awal menjadi penting.
Kedua, promosi pemasaran dan pangsa pasar. Setiap pangsa pasar memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Itulah sebabnya, strategi promosi pemasaran yang dipakai juga berbeda. Jika sasarannya adalah anak muda, maka penetrasi di sosial media bisa menjadi senjata utama menarik perhatian mereka.
Lain lagi jika targetnya adalah anak-anak sekolah. Promosi bisa dilakukan dengan cara membuat stand khusus di sekolah atau kampus. Tujuannya adalah untuk mengenalkan produk gelato secara lebih dekat.
Ketiga, investasi. Ketika bisnis mulai menunjukan tanda-tanda baik, lakukanlah investasi. Fokuskan investasi ke hal-hal yang krusial dan akan menunjang produktivitas. Misalnya, dengan membeli mesin gelato atau freezer khusus untuk menyajikan gelato.
Mesin gelato dengan spesifikasi semiprofesional harganya berkisar Rp 80 juta, sementara freezer untuk menyajikan delapan rasa harganya bisa sampai Rp 100 juta.
Keempat, partner bisnis. Modal untuk membuat bisnis gelato secara profesional memang cukup besar. Maka tidak ada salahnya untuk mencari partner bisnis agar modal awal bisa sedikit terbagi. Pilihan lain selain partner bisnis adalah dengan mencari investor.
Raih Cuan dari Manisnya Gelato
Pemenang Indonesia Gelato Competition dan Gelato World Tour Indonesia Challenge, Jovita Pranata, menyebut bisnis gelato sedang menggeliat tiga tahun terakhir. Potensi keuntungan yang bisa didapat juga tak main-main.
Skala bisnis medium, dengan asumsi per harinya terjual 100 mangkuk, dalam waktu satu bulan bisa meraup pendapatan Rp 60 juta. Angka tersebut masih bisa berlipat ganda jika pemilihan bahan, rasa, lokasi, serta promosi digencarkan dengan strategi yang baik.
Hal senada juga dikatakan Joshua, pemilik gerai Ilverogelatoria di kawasan Arteri Permata Hijau Jakarta. Menurutnya, bisnis gelato di Indonesia sangat menjanjikan. Di gerainya sendiri, satu porsi gelato dijual dengan harga Rp 25 ribu. Dan omzet gerainya per satu bulan bisa mencapai Rp 40-50 juta.
Pemilik gerai lain, yang turut meramaikan pasar gelato adalah Ivan. Gerainya yang bernama Gelato Greendale terletak di Kemchicks Pacific Place. Harga per porsi yang ditawarkan berkisar Rp 35 ribu – Rp 50 ribu. Ivan mengaku, pengunjung gerainya setiap hari selalu ramai, sebab masih banyak orang yang penasaran dengan kudapan satu ini. (Chelsea Venda)