SEMARANG, MEDIAINI.COM – Bagaimana jika Anda kehilangan orang yang paling Anda cintai? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh film misteri horor terbaru dari Palari Films berjudul Tebusan Dosa.
Film Tebusan Dosa menyajikan drama yang penuh emosi, misteri yang mencekam, dan perjuangan tanpa henti seorang ibu dalam mencari anaknya yang hilang.
Dibalut dengan ketegangan horor, film Tebusan Dosa menantang para penontonnya untuk ikut merasakan kegelisahan dan harapan dari karakter utamanya, Wening, yang diperankan dengan cemerlang oleh Happy Salma.
Dalam kisah ini, Wening adalah seorang ibu yang terpuruk setelah anaknya, Nirmala, hilang dalam sebuah kecelakaan tragis di sebuah jembatan.
Perjuangan Wening dalam menemukan Nirmala memulai kisah penuh misteri dan ketegangan yang menyayat hati.
Dibantu oleh Tirta (Putri Marino), seorang podcaster yang tertarik untuk memviralkan kisah tragisnya, Wening mulai menyusuri jejak-jejak tersembunyi yang membawanya pada penemuan yang mengejutkan.
Dalam perjalanannya, ia bekerja sama dengan Tetsuya (Shogen), seorang peneliti asal Jepang, serta meminta bantuan dari Mbah Gowa, seorang dukun yang penuh misteri.
Namun, teror tak berhenti sampai di situ. Wening terus-menerus dihantui oleh sosok ibunya yang meninggal, Uti Yah, yang menambah beban emosional dan kengerian yang ia rasakan.
Disutradarai oleh Yosep Anggi Noen, Tebusan Dosa bukan sekadar film horor biasa. Atmosfer kelam dan menegangkan yang diciptakan oleh Noen berhasil membawa penonton masuk ke dalam dunia penuh ketidakpastian yang dialami Wening.
Di balik kisah misteri yang membalut film ini, tersembunyi tema tentang cinta seorang ibu yang tak pernah padam dan daya tahan luar biasa seorang perempuan yang berjuang di tengah penderitaan.
Melalui karakter Wening, film ini menggambarkan kekuatan seorang ibu dalam menghadapi kehilangan dan rasa bersalah yang tak terhingga.
Happy Salma, sebagai Wening, memberikan penampilan yang luar biasa. Ia mampu memerankan seorang ibu yang putus asa namun tetap tegar, yang berjuang dengan segala daya untuk menemukan anaknya.
Karakter Wening adalah potret perempuan kuat yang terjebak dalam situasi yang penuh tekanan dan ketakutan.
Sementara itu, Putri Marino sebagai Tirta menambah kedalaman drama dengan penampilannya yang subtil namun kuat.
Tirta, seorang podcaster yang awalnya hanya tertarik pada sensasi cerita Wening, perlahan berubah setelah melihat perjuangan nyata sang ibu. Pandangan hidupnya tentang cinta dan kasih sayang pun terpengaruh oleh apa yang ia saksikan.
Kolaborasi apik antara Palari Films dengan beberapa studio produksi lainnya, seperti Legacy Pictures dan Showbox, produser di balik horor fenomenal Korea Selatan, Exhuma menjadikan Tebusan Dosa sebuah sajian horor yang memukau, baik dari segi cerita maupun visual.
Film ini juga memberikan atmosfer yang mencekam dengan latar kota kecil yang penuh misteri, yang semakin menguatkan rasa kengerian penonton.
Film Tebusan Dosa tidak hanya menonjol karena kengerian horornya, tetapi juga karena drama emosional yang menyentuh.
Ini adalah kisah tentang keteguhan hati, tentang perjuangan tanpa akhir seorang ibu untuk menemukan anaknya, dan tentang bagaimana rasa kehilangan bisa menjadi kekuatan yang mendorong kita untuk terus bertahan hidup.
Film ini akan tayang di bioskop mulai 17 Oktober 2024, dan dijamin akan membuat penonton larut dalam atmosfer yang menakutkan sekaligus menyentuh.
Jangan sampai ketinggalan kisah penuh misteri dan teror ini, yang juga menjadi pencapaian penting bagi industri film Indonesia