SEMARANG, MEDIAINI.COM – Penyedia solusi digital, Nexa menggelar Next Level AI Conference, membahas mengenai peluang dan efisiensi bisnis dengan kecerdasan buatan (AI). Kegiatan itu digelar di PO Hotel Semarang dengan mengundang para klien, Kamis (23/11/2023).
Hadir dalam acara bertajuk “Unlocking Business Opportunities and Efficiency with Artificial Intelligence” tersebut, di antaranya Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar. Ia memaparkan, dari sisi pemerintah, tengah melihat perkembangan pemanfaatan AI baik secara nasional maupun global yang cukup pesat.
Ia menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi alasan bahwa AI ini menjadi penting. Selain melihat ekosistem digital yang terbaru, menurutnya tren pemanfaatan AI menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan.
“Tahun 2023, nilai pasar AI global mencapai angka USD 142 miliar. Ini kita akan menjadi salah satu pemain yang penting di lapangan teknologi AI,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa pengaplikasian AI mempercepat pertumbuhan bisnis dan memacu efisiensi secara bisnis.
Namun begitu, menurutnya perlu juga untuk mempertimbangkan dan mencermati terkait tantangan kompleks pemanfaatan AI itu sendiri.
“Pertama banyak bisnis makin kesulitan dengan kualitas dan ketersediaan data yang mereka punya. Kedua, kompleksitas dalam AI menyulitkan bisnis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan; ketiga, biaya masih cukup mahal; dan keempat masih kekurangan SDM dalam mengaplikasikan AI,” jelasnya.
Sementara itu, ia optimistis bahwa AI akan banyak manfaatnya kedepan. Namun untuk pemanfaatan itu juga harus bersiap untuk memitigasi risiko.
“Jadi apa yang dilakukan oleh pemerintah sekarang dengan melihat perkembangan yang begitu gencar, saya kira harus segera mengantisipasi (terkait tantangannya). Kami sedang menyiapkan surat edaran etika penggunaan AI, gunanya untuk menjadi acuan nilai bagi para pengembang ataupun pengguna AI,” tambahnya.
Acara tersebut turut menghadirkan Ketua Tim Pelaksana Wantiknas Ilham Habibie, Guru Besar ITB dan Co-Founder KORIKA Bambang Riyanto, dan Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro Pulung Nurtantio Andono,
Acara ini juga menghadirkan CTO RCTI+ Rio Anugrah, CEO Botika Ditto Anindita, Chief of DTO Kementerian Kesehatan Setiaji, Director, Chanel of Strategic Partnership South East Asia, Google Cloud Megawati Khie, Director of Solutions Architect Alibaba Cloud Eggy Tanuwijaya, Director National Technology Officer Microsoft Indonesia Panji Wasmana, Pakar Cyber Security Gildas Deograt, dan Pakar Cyber Security Hana Abriyansyah.
CEO Nexa Priyo Suyono mengatakan, Nexa siap menghadapi tantangan dan potensi yang hadir dari pemanfaatan AI.
“Tahun-tahun belakangan ini, AI sangat booming, sangat membantu, tools-toolsnya, kita ter-encourage menerapkan AI dengan algoritma-algoritma di perusahaan kita. AI luar biasa, memang mau tidak mau AI menjadi sebuah teknologi yang membantu men-distract entah bisnis, profesi, dan sebagainya. Maka di sinilah tempat kita mendengarkan sharing-sharing supaya kita bisa lebih memahami per-AI-an,” terang Priyo.
Priyo di sisi itu menjelaskan, berdasarkan data, ada tiga level pemanfaatan AI di Indonesia. Pertama adalah level produktivitas, yaitu ketika perusahaan menggunakan satu tools AI untuk mendukung kinerja perusahaannya.
Level kedua adalah efisiensi, yaitu ketika perusahaan itu menggunakan lebih dari dua tools AI untuk mendukung efisiensi mereka.
“Yang menarik adalah ketika perusahaan ini ternyata memanfaatkan ekosistem AI selaras dengan culture perusahaannya dan ini dari survei yang mereka lakukan bisa meningkatkan 1,4 kali dari penjualan mereka yang sebelumnya tanpa menggunakan AI.
Topik ini kami pilih karena kami yakin akan membawa peluang bisnis yang baru bahkan kita bisa melakukan efisiensi terhadap perusahaan,” imbuhnya.