SEMARANG, MEDIAINI.COM – Khilma Anis, penulis novel Hati Suhita mengetengahkan karya Best Sellernya menjadi sebuah film drama romansa pesantren dengan judul yang sama.
Mengisahkan seorang anak Kiai bernama Birru yang digambarkan sebagai sosok aktifis mahasiswa pergerakan yang mendambakan kebebasan berfikir dan memilih, termasuk memilih pendamping hidup.
Namun apa daya, idealisme pergerakan yang dipegangnya selama ini, mentok di hadapan Abah dan Umi yang menginginkan Birru menikahi santriwati yang sudah dipersiapkan menjadi jodoh Birru sejak kecil.
Santriwati tersebut bernama Naila Suhita, gadis cerdas dan trengginas yang dipersiapkan oleh kedua orang tua Birru untuk menjadi pemimpin Pondok Pesantren Al-Anwar.
Birru sendiri, selama menjadi altifis Pergerakan telah memiliki seorang kekasih bernama Ratna Rengganis, gadis yang juga cerdas dan tangkas, serta menjadi pemimpin pergerakan perempuan di seantero Kota.
Namun Rengganis harus menerima fakta pahit bahwa Birru kekasihnya adalah putra Kiai yang harus tunduk pada tradisi perjodohan. Idealisme Rengganispun diuji.
Khilma Anis, menyampaikan, novel karyanya tersebut menggambarkan budaya pesantren yang masih banyak melakukan perjodohan. Namun menurut Khilma, tak selamanya perjodohan berlaku negatif.
Khilma juga menyampaikan bahwa banyak sekali aktifis pergerakan yang menjadi inspirasi kisah dalam novelnya tersebut.
“Ini bukan pengalaman pribadi, saya banyak berteman dengan putri-putri kyai, yang memang didalam pesantren, tradisi perjodohan itu akan ada dan abadi, jadi saya membawa cerita perjodohan ini dengan nada positif, karena selama perjodohan di Indonesia nadanya selalu negatif,” terangnya usai pemutaran perdana di XXI DP Mall Semarang, Senin (22/5/2023).
Menurutnya, cerita ini dibuat, bahwa pesantren itu berhak mempertahankan dinasti, cerita ini diambil dari pengalaman banyak orang yang dirangkum menjadi karya Hati Suhita.
“Sudah saya filter, yang saya tampilkan yang baik baik, saya bukan sedang mengkritik tradisi itu, tapi saya kasih solusinya,” ujarnya.
Omar Daniel yang berperan sebagai Gus Birru mengatakan, dari film tersebut dirinya belajar bagaimana menerima takdir, dalam hal ini perjodohan dan cinta.
“Belajar untuk menerima sesuatu, menerima takdir melepaskan sesuatu yang kita pikir untuk kita ternyata bukan, dalam hal ini perjodohan dan cinta kasihnya gus biru, yang dia di jodohkan dengan wanita yang tidak dia cintai, menujukkan baktinya ke ibunya,” katanya.
Menurutnya, kesulitas dalam berperan sebagai Gus Birru, tentang bahasa dan tidak adanya latar belakang bukan dari pesantren.
“Saya dari Jawa Tengah, dalam film ini saya harus belajar bahasa Jawa Timur, itu kesulitan tersendiri, saya bukan berlatar belakang dari podok pesantren, tapi harus mengerti betul bagaimna menjadi seorang Gus,” ucapnya
Anggika Bolsterli yang berperan sebagai Ratna Rengganis menyampaikan, di film ini tidak ada peran perempuan sebagai pelakor, antagonis maupun orang ketiga, cuman wanita – wanita yang kuat dan hebat.
“Yang saya suka tentang film ini, tentang kesetaraan, tentang kekuatan perempuan, perempuan bisa kok menjadi wanita yang hebat asal disuport sama lelaki yang hebat,” tambahnya.
Film Hati Suhita yang berkisah tentang perjuangan perempuan yang pantang menyerah untuk mendapatkan cinta suaminya itu akan tayang pada 25 Mei 2023. Yuk cepetan beli tiketnya sebelum kehabisan.