SEMARANG, MEDIAINI.COM – OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY menggelar acara UMKM Bangkit 2022 dengan tema “Mendorong Ekosistem UMKM Jawa Tengah Bangkit dan Berdikari Pasca Pandemik”, sekaligus me-launching Program “Jateng Gemi lan Nastiti.
Kepala OJK Regional Jawa Tengah dan DIY, Aman Santosa menyampaikan bahwa “Program Jateng Gemi lan Nastiti merupakan program edukasi, pemulihan ekonomi, peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang terintegrasi, dilaksanakan secara masif, menjangkau masyarakat lebih luas dan melibatkan partisipasi dari seluruh stakeholder dengan maksimal”.
Kegiatan ini merupakan bentuk kelanjutan kolaborasi antara OJK dengan pemerintah dan lembaga daerah, serta Industri Jasa Keuangan atas berbagai program yang sebelumnya dilakukan dan cukup efektif mendukung kebangkitan ekonomi Jawa Tengah. Saat ini, perekonomian Jawa Tengah tercatat telah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 5,66% (yoy) pada Triwulan II 2022, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,44% (yoy). Pemulihan ekonomi tersebut tentunya tidak terlepas dari peran UMKM yang memiliki porsi dominan yakni sebesar 61% terhadap PDRB.
Jawa Tengah memiliki jumlah unit usaha UMKM sebesar 4,17 juta, dengan serapan tenaga kerja sebanyak 12,51 juta penduduk di Jawa Tengah. Namun, berdasarkan survei sebanyak 52% UMKM masih mengalami kendala pemasaran, 25% mengalami kendala pembiayaan, 5% mengalami kendala bahan baku, dan 18% mengalami kendala lainnya.
Sehubungan dengan pentingnya peran UMKM dan kendala yang masih dihadapi, maka kegiatan pertama dari rangkaian Program Jateng Gemi Lan Nastiti, yakni UMKM Bangkit 2022 dilaksanakan pada hari ini di Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY. Acara yang merupakan kolaborasi antara OJK, Pemerintah Daerah, Bank Jateng dan Tokopedia ini dihadiri oleh Anggota Komisi XI RI Bapak Dr. H. Musthofa, S.E., M.M, Anggota Dewan Komisioner OJK yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen yang hadir secara virtual, Ibu Friderica Widyasari Dewi, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bapak KH. Taj Yasin Maimoen, Bank Indonesia, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Kadin, Tokopedia, perwakilan dari Industri Jasa Keuangan baik Bank Himbara, Bank Jateng dan Pegadaian serta 150 pelaku UMKM yang hadir secara fisik dan 500 UMKM Jawa Tengah yang hadir secara online.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH. Taj Yasin Maimoen, dalam pertemuan tersebut menyampaikan harapan, “Agar OJK terus berkolaborasi dengan seluruh stakeholder di Jawa Tengah untuk mendampingi UMKM dalam mengakses pembiayaan dengan mudah dan membantu UMKM dalam memanfaatkan market place sehingga dapat mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah.” katanya.
“Pentingnya peningkatan kapasitas UMKM sehingga seluruh stakeholder perlu untuk terus berkolaborasi sehingga dapat berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi, sehingga program UMKM Bangkit ini dapat disosialisasikan secara masif,” juga ditekankan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen yang hadir secara virtual, Ibu Friderica Widyasari Dewi.
Aman Santosa menyampaikan bahwa “Program UMKM Bangkit 2022, yang dilaksanakan pada hari ini memiliki 3 agenda utama, yakni Launching kredit pertanian dengan suku bunga 0%, Business matching, dan Pendampingan UMKM.”
Pendampingan dan pelatihan UMKM yang berkolaborasi dengan Tokopedia ini sesuai dengan Komitmen Tokopedia dalam digitalisasi pemasaran UMKM Indonesia.
“Sejalan dengan komitmen Tokopedia dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat, kami bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku salah satu mitra strategis kami untuk turut memulihkan ekonomi nasional secara digital. Sebelumnya, pada Mei 2022 Tokopedia dan OJK telah meluncurkan Modul Literasi Keuangan, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia. Melanjutkan inisiatif tersebut, pada perhelatan ini kami kembali berkolaborasi dengan menciptakan berbagai pelatihan demi mengembangkan potensi bisnis, melalui Pelatihan Literasi Keuangan, Onboarding UMKM, Panduan Pendaftaran NIB, hingga Kelas Fotografi demi memaksimalkan pemasaran produk.” Kata Astri Wahyuni selaku Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah, Tokopedia.