JAKARTA, MEDIAINI.COM – Komika, Ernest Prakasa yang juga aktor, produser, sekaligus sutradara, menjadi sorotan publik. Sebab, Ernest mendapatkan respons setelah mengunggah sebuah cuitan di akun twitternya @ernestprakasa pada Minggu (5/6/2022) kemarin.
Cuitan Ernest Prakasa tersebut memuat komentar sindiran terhadap sebuah cuitan dari pemilik akun Twitter @ezkisuyanto. Dalam cuitan itu, komika senior tersebut mengatakan bahwa marketing formula E tidak mendapatkan iklan karena tidak ada pengalaman jadi panitia. Ernest pun menyetujui pernyataan tersebut dan menuliskan sebuah balasan.
“Wajar lah brand ga mau keluar duit. Jangan samain ama Moto GP yang memang event bergengsi, Formula E siapa yang ngikutin coba selain panitia,” tulis pria berdarah Tionghoa tersebut.
Sialnya, cuitan tersebut langsung ramai diserbu warganet dengan hujatan. Banyak yang memberikan respons negatif terhadap komentar Ernest. Sadar dirinya melakukan sebuah kesalahan, suami Meira Anastasia itu ‘gercep’ menghapus cuitan yang telah ia buat.
Ya, ia menghapusnya setelah mendapatkan perundungan lantaran meremehkan kualitas Formula E dan emotikon yang ditulisnya menyulut kejengkelan warganet se-Indonesia.
Namun apa daya, nasi telah menjadi bubur. Pasalnya, banyak warganet yang sudah mengambil tangkapan layar alias screenshot dari akun twitter @ernestprakasa. Seperti pepatah masa kini, jejak digital tidak bisa dihapus.
Setelah dihujani berbagai macam hujatan dan cacian dari warganet, Ernest Prakasa kemudian memposting cuitan yang berisi permintaan maaf karena telah mengganggu kenyamanan, sambil memberikan dukungan semangat (yang sayangnya) kembali ditulis dengan nada menantang.
“Buat para pendukung capres yang udah mulai bergerak, mohon maaf ya kalo twit saya mengganggu kenyamanan. Semangat terus kerjanya kawan, rekrut pasukan yang banyak supaya bisa menyerap tenaga kerja,” tulis Ernest Prakasa.
Dalam berbagai kesempatan, Ernest menilai Formula E dimanfaatkan Anies Baswedan sebagai tiketnya bertarung di Pilpres mendatang. Sikapnya memang sejak awal berseberangan dengan pendukung Anies bahkan saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Ernest Prakasa pun menanggapi perundungan itu. Alih-alih minta maaf secara tulus, sutradara Teka-Teki Tika itu malah seolah menantang warganet. Lantaran hujatan trus berdatangan, ia membuat sindiran lagi.
“Kurang kasar, yok coba lagi yok. Masa udah digaji tapi males mikir,” pungkasnya.
Tak lama kemudian, Ernest pun menutup kolom komentar di akun Twitter miliknya.
Ernest Prakasa Dirikan Rumah Produksi
View this post on Instagram
Terlepas dari kontroversi Ernest Prakasa, harus diakui bahwa pria 40 tersebut terbilang sukses dari kacamata bisnis. Meski memulai karier di industri hiburan sebagai komedian tunggal alias komika, ayah dua anak itu berhasil melebarkan sayap bisnisnya dengan membangun sejumlah usaha, termasuk rumah produksi.
Melalui Imajinari, Ernest Prakasa memproduseri sejumlah film. Teranyar, ia baru saja merilis film berjudul Ngeri Ngeri Sedap. Buktinya, film yang menampilkan sejumlah komika ternama di Indonesia itu sudah ditonton oleh lebih dari 230 ribu penonton di bioskop, meskipun film baru tayang selama empat hari.
Ngeri-ngeri Sedap merupakan film drama keluarga dengan latar belakang suku Batak yang ingin menyampaikan keresahan anak-anak rantau yang terikat dengan adat dan budaya, khususnya Batak.
Ngeri-ngeri Sedap bercerita tentang Pak Domu (Arswendy Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang tinggal bersama anak perempuannya, Sarma (Gita Bhebhita) di Sumatra Utara. Mak Domu ingin sekali tiga anak laki-lakinya yang merantau yakni Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox) dan Sahat (Indra Jegel) bisa pulang kampung untuk menghadiri acara adat.
Domu bekerja sebagai pegawai BUMN di Bandung dan memiliki pacar berdarah Sunda. Gabe, meninggalkan gelar sarjana hukumnya dan menjadi komedian terkenal di Jakarta. Sedangkan Sahat, merawat seorang pria tua di Yogyakarta yang ditemuinya saat melakukan kuliah kerja nyata (KKN).
Ini bukan kali pertama bagi Ernest untuk memproduseri film bersama Imajinari. Sebelumnya, film Ghost Writer, Ghost Writer 2, Teka-Teki Tika, hingga Gara-Gara Warisan juga digarap bersama rumah produksi tersebut. (Tivan)