MEDIAINI.COM – Di dunia grafis atau fotografi, istilah RGB sudah lazim terdengar. RGB sendiri adalah model warna yang terdiri atas tiga buah warna, yakni merah (red), hijau (green), dan biru (blue) yang ditambahkan dengan berbagai cara untuk menghasilkan beragam warna. Kegunaan utama model warna RGB adalah untuk menampilkan citra atau gambar dalam perangkat elektronik dan fotografi. Peranti yang berbeda akan mengenali atau menghasilkan nilai RGB yang berbeda, karena elemen warna (seperti fosfor atau pewarna) bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lainnya, bahkan satu peranti setelah waktu yang lama. Seiring perkembangan zaman, kini permodelan ini meningkat menjadi RGBW.
Teknologi RGBW telah muncul pada awal tahun 2015, namun terdapat tiga kekurangan teknik dalam teknologi pada saat itu. Pertama, teknologi proses 40nm yang digunakan pada sensor saat itu jauh tertinggal di belakang dibandingkan saat ini, dan daya komputasi terbatas sehingga tidak dapat mendukung perbandingan. Kedua, teknologi pixel pada saat itu belum cukup matang dan film yang dihasilkan rentan terhadap warna palsu. Ketiga, RGBW yang digunakan pada tahun 2015 didasarkan pada pixel yang dirancang dalam kondisi relatif rendah, rentan terhadap fenomena moire saat memotret objek dengan garis padat pada gambar, sehingga berpengaruh pada kualitas gambar.
Berdasarkan kekurangan tersebut, tim penelitian dan pengembangan pencitraan OPPO secara kreatif menggabungkan teknologi agregasi piksel empat-dalam-satu yang dikembangkan sendiri dengan pengaturan pixel RGBW. OPPO mengembangkan pengaturan pixel RGBW baru dengan memperkenalkan pixel 2 W di setiap kelompok yang terdiri dari empat sub pixel, di mana setiap pixel memiliki kemampuan untuk mengenali sinyal R(merah), G(hijau), B(biru), dan W(kecerahan).
Input cahaya saluran W (putih) dari sensor IMX709 meningkat sebesar 60 persen dibandingkan dengan saluran G (hijau) dari RGB tradisional, sehingga dapat diperoleh rasio signal-to-noise yang lebih tinggi. Setelah uji simulasi, output gambar oleh IMX709 lebih bersih di lingkungan gelap yang sama dan kontrol noise berkurang 35 persen.
Selain itu, unit pemrosesan gambar yang dikembangkan sendiri oleh OPPO menjalankan serangkaian algoritma, termasuk agregasi pixel empat-dalam-satu, algoritma restorasi RGBW, dan sebagainya. Teknik ini memiliki efisiensi pemrosesan gambar yang lebih tinggi dan kompatibilitas yang lebih tinggi dengan platform SoC yang berbeda. Ketika lensa seri Reno7 dipelajari lebih detail, maka tergambar mengenai teknologi kamera OPPO yang menjadi keberadaan unik di seluruh industri ponsel.