JAKARTA, MEDIAINI.COM – Ibarat sebuah piramida, bisnis kuliner berada pada tahap paling bawah. Pasar paling gemuk yang tentunya dengan jumlah ‘pemain’ terbanyak pula. Oleh karena itu, diperlukan beberapa diferensiasi bagi para pengusaha di sektor ini. Apalagi ketika negeri ini belum terbebas dari kekangan pandemi.
Kendati demikian, tidak sedikit orang yang nekat dan memberanikan diri untuk membuka bisnis kuliner, meski badai pandemi belum hilang dari negeri ini. Salah satunya adalah Wijaya Saputra. Bagi penggemar bola basket nasional, mungkin Anda lebih mengenalnya sebagai Wijin, seorang veteran NBL Indonesia yang sempat membela CLS Knight Surabaya.
Bersama teman-temannya, ia pun membangun bisnis kuliner dengan merek dagang Rakoes Nasi Goreng. Kepada Mediaini.com, mantan pacar Gisella Anastasia itu menceritakan awal mula usaha yang digelutinya itu.
“Kami melihat di zaman pandemi, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, dan ingin menjadi enterpreneur, namun pada umumnya mereka menghadapi 3 kesulitan utama, yaitu dari segi sistem bisnis, produk, dan pendanaan,” tutur Wijin, eksklusif kepada Mediaini.com pada Selasa (17/5/2022).
“Dengan adanya Rakoes, kami dapat memberikan solusi untuk calon enterprenuer dalam menjalankan bisnis F&B (Food and Beverages). Bisnis yang telah tersistemasi, produk yang variatif, dan juga pendanaan kami berpartner dengan Bank BRI untuk cicilan 0% selama periode 24 bulan,” tutur Wijin selaku Co-Owner Rakoes Nasi Goreng.
Terkait alasan pemilihan nasi goreng yang menjadi hidangan utama bisnis yang digelutinya, Wijin mengatakan bahwa survei internal yang ia lakukan bersama rekannya menyimpulkan bahwa sangat jarang orang Indonesia yang tidak suka dengan nasi goreng.
Jatuh Bangun di Tengah Pandemi
Di sisi lain, Wijin mengakui bahwa membangun bisnis di tengah pandemi sangat berisiko. Selain menurunnya penjualan, kompetitor pun bertambah karena masa pandemi justru melahirkan sejumlah enterpreneur baru.
“Tentu sales berkurang dan kompetitor yang bertambah. Ada terkendala untuk event marketing yang tidak bisa semasif sebelum pandemi, sehingga kami adjust dengan strategi marketing yang lebih,” tutur pria yang juga sempat mengencani Agnez Mo itu.
Meski demikian, ia tidak lantas menyerah dengan keadaan. Satu per satu upaya dilakukan agar kelangsungan bisnisnya bisa bertahan, termasuk dengan membuat menu khas, yang menjadi pembeda dengan kompetitor lainnya.
“Menu dengan 5 varian unik, yang sebelumnya belum pernah ada di nasi goreng lainnya,” imbuhnya.
Kelima menu unik tersebut adalah Nasi Goreng Kampoeng, yaitu resep asli nasi goreng khas Jawa turun temurun; Nasi Goreng Kecombrang dengan bumbu spesial dan bunga kecombrang; Nasi Goreng Gila dengan tingkat kepedasan yang bisa diatur sesuai pesanan konsumen; hingga Mie Goreng Spesial dengan aneka tambahan variasi topping sesuai dengan selera seperti Ayam Crispy, Kulit Crispy, Telur dan Kerupuk Bawang Endul.
Selain itu, ia juga membuka kemitraan atau waralaba kepada masyarakat. Menurutnya, skema bisnis seperti ini saling menguntungkan. Bagi pemilik merek, tentu sistem franchise akan memperluas pasar mereka. Sedangkan bagi pengguna lisensi dagang, bisnis seperti ini bakal membantu mereka untuk tetap mendapatkan penghasilan yang menggiurkan. Tapi sayangnya, Wijin enggan mengungkap estimasi omzet franchise yang bisa didapatkan oleh mitra bisnisnya.
“Informasi seputar kemitraan dapat menghubungi langsung hotline kami di whatsapp, +62-811-3345-589,” kata Wijin.
Rencana Bisnis Rakoes
View this post on Instagram
Karena ekonomi nasional baru mulai bangkit, Wijin mengatakan bahwa pihaknya belum berencana melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri guna memperkenalkan kuliner Nusantara. Ia lebih memilih untuk memperkuat fondasi bisnisnya terlebih dahulu di pasar domestik.
“Untuk saat ini kami berfokus untuk melebarkan sayap di Indonesia, namun kami tidak menutup kemungkinan untuk membuka cabang di luar Indonesia,” sebut pria kelahiran tahun 1985 itu.
Untuk memperluas bisnisnya di Tanah Air, lanjut Wijin, Rakoes Nasi Goreng berencana menambah outlet lagi.
“(Ada berapa outlet?) Sudah tersebar lebih dari 50 outlet di seluruh indonesia, dengan target di atas 80 outlet total yang akan dibuka hingga akhir tahun,” pungkasnya. (Tivan)