JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pemerintah menerapkan rekayasa lalu lintas kendaraan di jalan tol untuk memprioritaskan masyarakat yang pulang ke kampung halaman saat arus mudik Lebaran 2022. Salah satu cara yang digunakan adalah pembatasan operasional angkutan barang.
Sebagaimana dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, pengaturan pembatasan operasional angkutan barang dimulai sejak 28 April hingga 1 Mei 2022 dan arus balik pada periode 6 sampai 9 Mei 2022. Aturan ini pun sudah selaras dengan Surat Edaran (SE) Nomor 45 Tahun 2022 tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Selama Angkutan Lebaran 2022 (1443 Hijriah).
Dalam aturan tersebut, terdapat beberapa jenis angkutan barang yang dilarang melintasi jalan tol, antara lain sebagai berikut:
- Truk barang dengan jumlah berat yang tidak diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kg.
- Mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih.
- Mobil barang dengan kereta tempelan, dan kereta gandengan.
- Mobil barang yang digunakan untuk mengangkut bahan galian meliputi tanah, pasir, dan/atau batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.
“Larangan operasional angkutan barang berlaku di ruas jalan tol saat arus mudik mulai 28 April 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan 1 Mei 2022 pukul 12.00 WIB. Selanjutnya pada arus balik mulai 6 Mei 2022 pukul 00.00 WIB sampai dengan 9 Mei 2022 pukul 12.00 WIB,” demikian bunyi salah satu instruksi dalam aturan tersebut, seperti dikutip dari laman resmi BPJT Kementerian PUPR pada Sabtu (30/4/2022)
Pengecualian
Meski demikian, pemerintah masih memberikan pengecualian dalam aturan tersebut, terutama bagi kendaraan dengan kriteria berikut ini:
- Mobil barang pengangkut barang-barang kebutuhan pokok seperti (beras, tepung terigu, dll).
- Truk pengangkut bahan bakar minyak atau bahan bakar gas.
- Truk barang ekspor dan impor dari dan ke pelabuhan ekspor atau impor.
- Truk pengangkut air minum dalam kemasan, ternak, pupuk, hantaran pos dan uang.
Seandainya terjadi gangguan arus lalu lintas secara situasional, maka prosedur yang dilaksanakan manajemen operasional lalu lintas adalah sesuai diskresi kepolisian dengan menggunakan rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta alat pengendali dan pengaman pengguna jalan yang bersifat sementara.
“Seluruh operator angkutan barang dapat menyesuaikan aturan yang berlaku untuk menjaga kelancaran dan keselamatan selama pembatasan angkutan Lebaran 2022 sesuai dengan waktu pelaksanaan yang telah ditentukan,” tulis BPJT.
Rute Tol yang Tidak Boleh Dilintasi Angkutan Barang
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menegaskan bahwa pembatasan operasional angkutan barang tak hanya di Jakarta namun juga dilakukan di sejumlah daerah di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, hingga Bali dengan melibatkan pihak Kepolisian dalam hal pengawasan.
Setidaknya, ada 16 Ruas Tol yang diberlakukan pembatasan operasional angkutan barang, yakni:
1. Ruas Tol Bakauheni – Palembang;
2. Ruas Tol Jakarta – Tangerang – Merak;
3. Ruas Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo;
4. Ruas Tol Jakarta _Outer Ring Road_ (JORR);
5. Ruas Tol Jakarta – Bogor – Ciawi – Cigombong;
6. Ruas Tol Jakarta – Cikampek;
7. Ruas Tol Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
8. Ruas Tol Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan;
9. Ruas Tol Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
10. Ruas Tol Krapyak – Jatingaleh;
11. Ruas Tol Jatingaleh – Srondol;
12. Ruas Tol Jatingaleh – Muktiharjo;
13. Ruas Tol Semarang – Solo – Ngawi;
14. Ruas Tol Ngawi – Kertosono – Mojokerto – Surabaya – Gempol – Pasuruan – Probolinggo;
15. Ruas Tol Surabaya – Gresik dan;
16. Ruas Tol Pandaan – Malang.
Selain jalan tol, 29 ruas jalan nasional pun akan memberlakukan pembatasan operasional angkutan barang, antara lain:
1. Ruas Jalan Medan – Berastagi;
2. Ruas Jalan Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea;
3. Ruas Jalan Jambi – Padang via Sarolangun;
4. Ruas Jalan Jambi – Padang via Tebo;
5. Ruas Jalan Jambi – Padang via Sengeti;
6. Ruas Jalan Jambi – Palembang;
7. Ruas Jalan Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak;
8. Ruas Jalan Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuan;
9. Ruas Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto;
10. Ruas Jalan Serang – Pandeglang – Labuan;
11. Ruas Jalan Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon
12. Ruas Jalan Bandung – Nagrek – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
13. Ruas Jalan Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon;
14. Ruas Jalan Ciawi – Cianjur;
15. Ruas Jalan Cirebon – Brebes;
16. Ruas Jalan Solo – Klaten – Yogyakarta;
17. Ruas Jalan Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang;
18. Ruas Jalan Bawen – Magelang – Yogyakarta;
19. Ruas Jalan Brebes – Tegal – Ajibarang – Purwokerto;
20. Ruas Jalan Purwokerto – Banjarnegara – Wonosobo – Magelang (Secang);
21. Ruas Jalan Jogja – Wates;
22. Ruas Jalan Jogja – Sleman – Magelang;
23. Ruas Jalan Jogja – Wonosari;
24. Jalur Jalan Lintas Selatan (Jalan Daendeles);
25. Ruas Jalan Pandaan – Malang;
26. Ruas Jalan Probolinggo – Lumajang;
27. Ruas Jalan Caruban – Jombang;
28. Ruas Jalan Banyuwangi – Jember;
29. Ruas Jalan Denpasar – Gilimanuk. (Tivan)