JAKARTA, MEDIAINI.COM – Sejak pemerintah resmi menaikan PPN 11 persen di awal april sontak membuat sejumlah perbedaan di pasaran, terutama perkara yang berhubungan dengan harga produk.
Merespons hal tersebut, MR. DIY memiliki solusi tersendiri agar mereka masih bisa dekat dengan konsumennya yang tengah mencari produk perlengkapan rumah tangga dengan tidak menaikan harga barang yang mereka jual.
“Always Low Prices merupakan moto MR. DIY Indonesia agar konsumen di seluruh penjuru Indonesia bisa berbelanja hemat setiap hari, tanpa perlu menunggu diskon,” kata Sanny Hartono, Chief Operating Officer MR. DIY Indonesia di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, pada Rabu (13/4/2022).
Dengan adanya kenaikan tarif PPN menjadi 11%, MR. DIY Indonesia ingin memberikan solusi berbelanja dengan harga hemat tanpa harus khawatir mengenai kenaikan harga atau harus menunggu Tunjangan Hari Raya untuk memenuhi kebutuhan bulan Ramadan.
“Selain itu, kepuasan konsumen adalah prioritas kami. Kami ingin membuat masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir untuk berbelanja di bulan Ramadan ini karena tidak ada perbedaan harga disetiap di toko-toko MR. DIY Indonesia. Jadi, masyarakat Indonesia tetap dapat berbelanja dengan hemat di toko MR.DIY Indonesia di mana pun,” imbuh Sanny.
PPN 11 Persen, MR. DIY Beri Diskon Hingga 60 Persen
Sedangkan untuk memeriahkan bulan Ramadan ini, MR.DIY Indonesia juga memiliki beberapa program menarik untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Untuk masyarakat yang sudah mulai bersiap-siap untuk hari Raya atau ingin memperbaiki perlengkapan rumah tangga, kami mempunyai promo diskon hingga 60 persen untuk lebih dari ratusan produk perlengkapan rumah tangga dan tambahan diskon hingga 30 persen dari beberapa mitra MR.DIY Indonesia, seperti Bank Mandiri, OVO, dan Shopee Pay,” sahut Andrew Soendjojo, Head of Marketing MR.DIY Indonesia.
Meski demikian, Andre tidak menyangkal bahwa kebijakan pemerintah menaikan PPN menjadi 11 persen berpengaruh pada omzet perusahaan.
“Dari sisi kenaikan pajak, ada dampaknya. Margin (keuntungan) harus diakui berkurang. Tapi kita dari marketing berpijak pada tagline perusahaan, karena itu yang menjadi wajah kami di mata konsumen,” terang Andrew.
“Tapi yang paling penting bagi kita, ya bagaimana kita bisa memberikan pelayanan terhadap konsumen. Di luar itu, kita masih bisa memberikan program diskon hingga 60 persen untuk ratusan produk agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan selama Ramadan,” imbuhnya.
Berkat filosofi ‘kepuasan pelanggan adalah segalanya’, sayap bisnis MR. DIY justru meluas di tengah pandemi. Andrew menuturkan, saat ini gerai MR. DIY sudah berjumlah sekitar 350 gerai yang tersebar di hampir 150 kota yang ada di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, presenter sekaligus Brand Ambassador MR. DIY Indy Barends mengaku senang dengan kehadiran promo itu karena dirinya bisa turut memeriahkan suasana jelang Idul Fitri, kendati dirinya tidak ikut merayakan hari raya umat Islam tersebut.
“Banyak yang perlu disiapkan menjelang Hari Raya, mulai dari mencari hampers Lebaran untuk keluarga dan kolega hingga mengganti perlengkapan rumah dengan yang baru sehingga fungsinya menjadi lebih optimal. Di MR.DIY Indonesia, saya ngga perlu pusing nyari barang-barang yang saya butuhkan dan belanja banyakpun tetap hemat,” ujar Indy.
Tips Berbelanja Saat Ramadan Siasati PPN 11 Persen
Sementara itu, financial planner Nadia Harsya memberikan tips berbelanja saat Ramadan di tengah kenaikan PPN 11 persen.
“Sudah menjadi tradisi, supply dan demand saat Ramadan tidak seimbang, sehingga harga-harga naik. Itu memang tidak bisa kontrol. Jadi, kita fokuskan saja pada hal yang bisa kita kontrol, yaitu agar bisa belanja bijak,” papar Nadia.
Dalam kondisi ini, lanjut Nadia, diperlukam manajemen keuangan dan menjadi smart shopper menjadi hal penting dalam berbelanja. Adapun beberapa tips dari Nadia adalah:
- Membuat estimasi budget dan list kebutuhan berbelanja, kemudian patuhi itu. Hanya berbelanja yang ada di list dan jangan sampai melewati budget yang sudah ditentukan.
- Ketika merasa lapar, terkadang dapat membuat seseorang menjadi impulsif ketika berbelanja. Untuk itu, hindari berbelanja di jam-jam kritis.
- Kini terdapat banyak sekali opsi untuk membeli barang, jadi perlu menjadi smart shopper dengan membandingkan untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga bersaing. Dengan itu, budget akan aman dan kebutuhan juga terpenuhi.
Sedangkan saat ditanya mengenai tips mengatur THR, Nadia mengatakan bahwa tunjangan keagamaan itu bisa dimaksimalkan untuk pengalokasian dana di tiga sektor.
“Sebenarnya gini, THR itu seperti tambahan penghasilan yang kita dapatkan sekali dalam satu tahun. Idealnya, THR dipakai untuk 3 ‘peluru’, yaitu pengeluaran hari raya, bayar hutang, dan kalau masih ada sisa untuk investasi di tujuan finansial yang sudah kita punya,” sambung Nadia.
Menurutnya, sesusah apapun kondisi finansial seseorang, orang tersebut berhak mendapatkan apresiasi atas apa yang ia kerjakan.
“Jangan sampai cari uang setengah mati tapi menghabiskannya setengah sadar. Jadilah smart shopper,” pungkasnya. (Tivan)