JAKARTA, MEDIAINI.COM – PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) bersama principal Informatical Inc (Informatica) turut berpartisipasi dalam Asosiasi Big Data Indonesia (ABDI) dalam kegiatan websummit DataSecurAI 2022 yang ketiga kalinya. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran bagi kantor pemerintahan, organisasi swasta, data, siber, dan pemimpin keamanan AI mengenai bagaimana memenangkan kompetitif unggulan melalui ‘Building a Secure & Trusted Intelligent World’.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 29 hingga 31 Maret 2022 ini dihadiri oleh ABDI, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Menteri Koordinator Perekonomian RI, Rektor Pertahanan (UNHAN), Gubernur Lemhanas RI, Dewan Legislatif, Lead Co Chair Think T20, dan Sekjen Kominfo. Dalam gelaran tersebut, SMI dan Informatica menyajikan sesi pokok pikiran dengan topik ‘Unlocking Data Self-Service and Trusted Reporting with The Right Privacy Protection’ yang dibawakan oleh Danny Tanoto, Data Solutions Consultant, PT SMI dan Jon Teo, Data Governance and Privacy Domain Expert, Asia Pasific and Japan, Informatica.
Organisasi didorong agar menjadi data driven dalam bisnis, menyediakan data self-service yang aman dan berbagai daya yang menjadi pertimbangan penting dalam meningkatkan dan memperbaiki data. Memastikan kepercayaan terhadap data dan sesuai penggunaan data yang memerlukan kebijakan serta aturan untuk kualitas data, perlindungan data, dan akses data pada tempatnya. Pada akhirnya, praktik data ini akan mempersiapkan perusahaan untuk memenuhi dan mendukung tujuan dari ‘Data Free Flow with Trust’, seperti telah memiliki persetujuan sama halnya dengan visibilitas bagaimana data mengalir dengan baik yang terdapat di dalam maupun di luar perusahaan.
“Kami senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan websummit DataSecurAI 2022. Bersama Informatica, kami menyampaikan pentingnya hak dalam perlindungan data pada perusahaan di era transformasi digital. Lalu lintas data antar negara sudah menjadi hal yang umum. Kami memastikan bahwa Anda berbagi data yang tepat dan terpercaya bersama mitra bisnis resmi kami, Informatic, pemimpin solusi tata kelola data terkemuka di dunia,” kata Lie Heng, Direktur PT Synnex Metrodata Indonesia.
Pertumbuhan fragmen data dan kompelsitas dalam percepatan digital transformasi menghambat inovasi dan meningkatkan risiko. Grace Jansen, Regional Channel Director, ASEAN, India and Korea, Informatica, mengatakan, “Kerahasiaan data dan tata pemerintahan dengan demikian dalam keadaan kritis organisasi dapat membantu, memahami dan mendefinisikan bahwa data mereka harus mendapat wawasan dan hasil bisnis yang lebih baik. Menentukan da mengerti bahwa data mereka, sementara melindungi dan mengurangi dari salah satu potensi risiko yang ada.” (IS/DAAR)