MEDIAINI.COM – Pandemi Covid-19 yang belum usai terus membuat para peneliti mengembangkan berbagai penemuan dan pengobatan. Meskipun kini, fenomena pandemi sudah mereda, bahkan ada indikasi beberapa negara yang akan mendeklarasikan pandemi Covid-19 menjadi suatu endemi, namun, dampak dari ancaman virus ini tentu tidak dapat dihindarkan. Oleh sebab itu, meski sudah diberlakukan pelonggaran pada beberapa peraturan, masyarakat tidak boleh lengah mengingat dampak terinfeksi virus ini dapat bersifat membahayakan dalam jangka waktu yang panjang
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang-orang yang terinfeksi Covid-19 beresiko 40% untuk terkena diabetes daripada yang belum pernah terpapar virus tersebut. Dilansir dari People, sebelumnya, banyak tenaga medis yang menganggap bahwa Covid-19 akan memicu komorbid terutama diabetes yang berakibat fatal. Namun pada penelitian kali ini, yang ditemukan adalah bahwasanya justru infeksi Covid-19 lah yang membuat seseorang beresiko mengalami diabetes.
Peneliti Menemukan Penyintas Covid-19 Beresiko Terkena Diabetes
Studi atau penelitian ini sendiri dilaksanakan di Amerika Serikat. Dengan menggunakan data yang diperoleh dari U.S. Department of Veterans and Affairs, ditemukan bahwa orang-orang yang telah terinfeksi Covid-19 lebih beresiko 40% untuk mengalami diabetes di masa yang akan datang, dibanding dengan orang-orang yang belum pernah terpapar sama sekali. Bahkan, orang-orang yang tidak pernah memiliki resiko diabetes pun dinyatakan memiliki resiko 38% lebih tinggi untuk mengalami kondisi diabetes.
Ternyata Covid-19 tidak hanya membuat seseorang mengalami gejala umum saja misalnya seperti batuk-batuk, demam, dan lain sebagainya. Namun virus ini juga akan memiliki konsekuensi kesehatan pada seseorang yang pernah terinfeksi dalam jangka panjang yang tak jarang bahkan harus dirasakan seumur hidup.
Berdasarkan studi yang dilakukan di Jerman, dari 8,8 juta pasien, 35,865 diantaranya mengalami kasus ringan terinfeksi Covid-19 namun mereka tetap memiliki potensi 28% lebih besar mengalami dua tipe diabetes.
Menurut seorang peneliti bernama Al-Aly di VA Saint Louis Health Care System, peradangan akibat terpapar virus Covid-19 dapat berdampak pada insulin dan virus tersebut sekaligus mengubah komposisi dan fungsi dari microbiome. Oleh sebab itu, baik para tenaga medis dan pasien diharapkan untuk meningkatkan kesadaran terhadap gejala awal diabetes misalnya seperti buang air kecil terlalu sering dan juga rasa haus terus menerus. Dengan begini, baik tenaga medis dan pasien dapat melakukan penanganan awal untuk mengobati diabetes tersebut. Karena apabila tidak dilakukan penanganan pada diabetes sejak awal, maka hal ini akan berdampak lebih buruk kepada kesehatan seseorang.
Selain melakukan perawatan serta pengobatan pada tahap awal ketika dirasa telah mengalami gejala diabetes dan didiagnosis oleh tenaga medis mengalami diabetes, maka ada beberapa hal kecil yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seperti terbiasa dengan pola makan serta mengkonsumsi makanan yang sehat. Perhatikan juga jumlah kalori serta nutrisi yang terdapat di dalam makanan yang dikonsumsi.
Pola makan hidup yang sehat ini sangat penting karena hal tersebut akan berdampak pada penurunan berat badan seseorang yang akan menimbulkan perubahan. Selain itu, dapat juga dilakukan olahraga macam apapun secara rutin dan konsisten untuk tetap selalu bergerak dalam setiap harinya.
Bagi para perokok, merokok juga nampaknya harus dikurangi, nih, karena merokok dapat memperparah kondisi diabetes. Selain itu, seorang pengidap diabetes juga harus selalu memastikan bahwa tekanan darah dan kolesterolnya selalu berada di bawah kendali. Jangan lupa untuk mengkonsumsi obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan resep dokter misalnya seperti metformin untuk menurunkan tekanan apabila seseorang beresiko tinggi mengalami diabetes. (Sekar)