MEDIAINI.COM – Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, pendiri The Boring Company, dan juga salah satu pendiri Neuralink dan OpenAI, mungkin akan segera menambahkan perusahaan lain ke dalam daftarnya jika ia serius ingin mewujudkan hal ini.
Dalam serangkaian tweet selama akhir pekan ini, Musk mengungkapkan beberapa ketidaksukaannya pada operasional fitur Twitter, dan menyarankan untuk memberikan semacam perubahan yang diperlukan untuk membuat Twitter menjadi lebih baik lagi.
Cuitan Elon Musk Bikin Platform Baru
Is a new platform needed?
— Elon Musk (@elonmusk) March 26, 2022
Selain itu, Elon Musk juga memulai dengan membuat polling pendapat pada Twitter, dengan menanyakan orang-orang apakah mereka percaya bahwa Twitter “secara ketat mematuhi” prinsip kebebasan berbicara sebagai “penting bagi demokrasi yang fungsional.” Lalu mengingatkan dan mendorong para pengikutnya untuk “memilih dengan hati-hati,” karena konsekuensi dari polling pendapat ini “akan menjadi penting kedepannya.”
Dengan lebih dari 2 juta suara, dan sebagian besar pengikutnya mengikuti polling dan memilih “tidak” pada polling pendapat terbaru yang berarti mereka tidak percaya bahwa Twitter secara ketat mematuhi prinsip kebebasan berbicara yang penting untuk demokrasi fungsional Musk bertanya, “Apakah platform baru dibutuhkan?”
Bagi yang meragukan keseriusan Musk mewujudkan wacananya. Hal serupa pernah ia lakukan dengan polling Twitter beberapa waktu lalu. Saat itu, Musk melempar polling pada pengikutnya tentang penjualan 10 persen saham Tesla. Usai melihat hasil polling yang ada, tanpa ragu Elon Musk mengiyakan keinginan para pengguna Twitter untuk menjual sahamnya tersebut.
Menantikan Elon Musk Menciptakan Platform Media Baru
Salah satu pengikutnya bahkan bertanya apakah Musk serius akan mempertimbangkan untuk membangun platform sosial baru, “yang akan terdiri dari algorithm dan open sources, di mana kebebasan berbicara dan peraturan untuk bisa dapat dengan bebas berbicara diberikan prioritas utama, dan propaganda sangat minim,” dia menjawab bahwa dia memberikan “pertimbangan serius” untuk ide ini.
Orang lain menyarankan agar Musk langsung membeli Twitter, dan hal itu tidak langsung ditolak idenya oleh Musk, dan ia bercanda tentang betapa kerennya jika dia membeli raksasa media sosial itu dan mengubah logo Twitter menjadi cryptocurrency Doge.
Seperti yang diketahui, Musk tidak pernah disensor oleh Twitter, meskipun dia seringkali mendapat masalah atas postingannya beberapa kali, terutama ketika dia men-tweet mengenai “mengambil Tesla sebagai pribadi” dengan hampir tidak ada yang mendukungnya atau bahkan hanya menjadi bacaan para pengguna Twitter saja.
Tetapi Twitter di beberapa kesempatan menyensor tweet tertentu atau bahkan melarang pengguna dari platform untuk menggunakannya lagi contoh utamanya ialah mantan Presiden Donald Trump, setelah platform tersebut menentukan bahwa tweet Trump terkait dengan kerusuhan Capitol AS untuk menghasut kekerasan. Trump menanggapinya dengan memulai platform media sosialnya sendiri, yang belum dimulai dengan baik atau masih belum stabil.
Seperti biasa, tidak ada yang tahu mengenai seberapa serius Musk tentang hal ini. Meskipun CEO ini telah berhasil menjalankan perusahaan software sebelumnya (perusahaan pertamanya yang terkenal adalah PayPal), dan menjalankan sebuah situs media sosial adalah sedikit di luar bidang minatnya yang khas. Namun sepertinya jika ia ingin menjalankan platform media sosial yang bukan di bidang aslinya, sepertinya akan membutuhkan waktu yang lama dan apalagi Elon Musk ini lebih berfokus pada bidang teknologi yang mempunyai visi untuk memberikan perubahan modernisasi secara global melalui beberapa alat dan teknologi yang ia buat.
Ide situs media sosial yang terdesentralisasi, bebas terhadap sensor, dan bebas dari iklan bukanlah hal baru, dan baru-baru ini muncul dalam konteks teknologi blockchain. Beberapa proyek yang mengklaim terdesentralisasi sudah ada, termasuk Steemit dan Diaspora, tetapi tidak ada yang berhasil mengumpulkan basis pengguna yang besar. (Hanif)
Sumber Gambar : akun Instagram elonmusk