JAKARTA, MEDIAINI.COM – Harga minyak goreng naik pasca pemerintah tidak lagi mengatur harga eceran tertinggi (HET) untuk kebutuhan pokok tersebut.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, harga minyak goreng kemasan tidak akan lagi diatur pemerintah. Artinya, harga minyak goreng terbaru akan terus menyesuaikan dengan harga keekonomian.
Airlangga mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah melihat perkembangan global. Dalam hal ini, ketidakpastian global menyebabkan harga pasokan energi dan pangan naik dan langka. Termasuk ketersediaan CPO untuk minyak goreng.
Setelah pemerintah lepas tangan, Airlangga berharap agar stok minyak goreng di pasaran melimpah, meskipun dengan risiko harganya yang tidak semurah dahulu.
“Kita berharap bahwa dengan nilai keekonomian tersebut, minyak sawit akan tersedia di pasar modern maupun di pasar tradisional atau pun di pasar basah,” beber Airlangga dalam sebuah jumpa pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Kabinet pada Selasa (15/3/2022) lalu.
Meski begitu, Airlangga menerangkan bahwa pemerintah masih memberikan subsidi untuk minyak goreng curah.
“Pemerintah memutuskan bahwa akan mensubsidi minyak kelapa sawit curah sebesar Rp14 ribu per liter dan subsidi akan diberikan berbasis kepada dana dari BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan kepala Sawit),” imbuh mantan Menteri Perindustrian tersebut.
Adapun subsidi minyak goreng akan diberikan berbasis kepada dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Dengan memperhatikan situasi global, di mana terjadi kenaikan harga-harga komoditas, termasuk minyak-minyak nabati dan di dalamnya juga termasuk minyak kelapa sawit, maka pemerintah memutuskan bahwa pemerintah akan menyubsidi harga minyak kelapa sawit curah, itu sebesar Rp 14.000 per liter,” tutup Airlangga.
Bak Sulap, Stok Minyak Goreng Melimpah
Setelah menarik diri dari penentuan HET, penyesuaian nilai keekonomian ini langsung mendapatkan efek instan, yaitu harga minyak goreng naik.
Tak lama setelah pemerintah ‘ketuk palu’ tidak ikut campur terhadap penentuan HET minyak goreng, kejadian luar biasa terjadi. Bak sulap, stok minyak goreng di supermarket, pasar, dan pusat perbelanjaan lainnya langsung melimpah.
Hanya saja, harga minyak goreng saat ini tidak dijual Rp 14.000 per liter seperti ketika pemerintah masih mengontrol eceran di pasar. Di beberapa minimarket sekitar Tangerang, harga minyak goreng kemasan dibanderol antara Rp 23 ribu – Rp 25 ribu untuk tiap liternya.
Sedangkan saat memantau dari situs hargapangan.id pada Kamis siang (17/3/2022), rata-rata harga minyak goreng kemasan di Indonesia dijual Rp 23.850 per liter. Adapun harga minyak goreng curah dibanderol Rp 21.300 per liter.
Pasca HET tidak berlaku, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) pun berdalih bahwa pasokan minyak goreng kemasan akan kembali membanjiri pasar konsumen. Alasannya, harga ecer tertinggi (HET) minyak goreng kemasan yang tak lagi berlaku.
Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga memperkirakan penghapusan HET minyak goreng kemasan bisa membuat harganya melesat dari Rp 14.000 menjadi Rp 25.000 per liter.
Dikawal Kepolisian
Sementara itu, setelah rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (15/3/2022) lalu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap distribusi dan ketersediaan minyak goreng di pasaran.
“Sesuai dengan apa yang sudah disampaikan oleh Bapak Menko Perekonomian terkait dengan perubahan harga minyak curah menjadi Rp14.000 untuk harga eceran tertinggi, tentunya kami dari kepolisian siap untuk mengawal sehingga jaminan distribusi kemudian ketersediaan di pasar betul-betul riil di lapangan,” ujar Kapolri.
Kapolri menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pengecekan secara langsung di pasar untuk mengetahui mekanisme pasar terkait dengan perkembangan situasi harga minyak.
“Tentunya kami akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder yang ada untuk memastikan bahwa minyak curah, kemudian minyak kemasan sesuai dengan yang disampaikan menyesuaikan dengan harga keekonomian, semuanya ada di pasar,” pungkasnya. (Tivan)