JAKARTA, MEDIAINI.COM – Pemerintah berencana menerapkan skema bayar tol tanpa berhenti (stop) di sejumlah jalur tol yang ada di Indonesia. Pemberlakuan cara bayar tol terbaru ini pun ditagetkan dimulai pada tahun ini.
Menurut BPJT, keuntungan paling utama dari sistem tanpa sentuh yang memanfaatkan teknologi ini adalah membuat durasi transaksi di gerbang tol turun menjadi nol detik. Dengan begitu transaksi di gerbang tol tidak akan menyebabkan antrean bayar sebab prosesnya sangat singkat.
Saking singkatnya waktu transaksi, pengendara disebut tidak perlu menginjak rem atau berhenti di gerbang tol untuk melakukan transaksi pembayaran.
Skema Bayar Tol Tanpa Berhenti di 40 Ruas Tol Jawa dan Bali
Sekadar informasi, sistem bayar tol tanpa berhenti ini telah dibahas dalam rapat koordinasi yang melibatkan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, ATI (Asosiasi Tol Indonesia (ATI), dan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa sistem pembayaran tol tanpa stop mulai diterapkan di 40 ruas tol di Pulau Jawa dan Bali. Seandainya berjalan sesuai rencana, penerapan bayar tol tanpa berhenti akan dimulai pada akhir 2022 atau sekitar bulan Desember nanti.
Dalam bahasa formal, sistem transaksi tol tanpa berhenti disebut dengan multi lane free flow (MLFF). Sistem ini memungkinkan transaksi pembayaran tol dilakukan saat kendaraan sedang melaju. Artinya, tidak ada lagi transaksi pembayaran di pintu tol. Untuk tahap awal, kemungkinan sistem transaksi tol tanpa stop ini akan diimplementasikan di kawasan tersibuk Indonesia, yakni Jabodetabek.
Dalam rancangan sementara, setidaknya ada tiga skema cara bayar tol tanpa stop dengan sistem MLFF, antara lain sebagai berikut:
Electronic On Board Unit
Cara bayar tol tanpa berhenti yang pertama adalah menggunakan Electronic on board unit alias E-OBU. Skema bayar tol tanpa stop dengan E-OBU ini direkomendasikan bagi pengendara yang memiliki smartphone dan jarang bertukar kendaraan dengan orang lain. Ringkasnya, Anda yang bepergian sehari-hari dengan satu mobil bisa menggunakan sistem pembayaran E-OBU secara optimal.
Untuk teknisnya, setiap kendaraan yang hendak memasuki jalan tol harus sudah terdaftar dalam sistem, baik data kendaraan maupun pengguna. Pendaftaran E-OBU dapat dilakukan melalui aplikasi MLFF yang bisa diunduh melalui smartphone.
Selanjutnya, pengendara bisa memilih metode pembayaran setelah melakukan registrasi agar bisa terintegerasi dengan berbagai cara pembayaran. Setelah melakukan registrasi, pengendara dapat langsung menggunakan aplikasi E-OBU hanya dengan menekan tombol mulai.
Kemudian, E-OBU akan mengirim sinyal GPS ke MLFF pusat. Berkat tracking dari GPS, sistem bisa dengan mudah mendeteksi lokasi kendaraan, serta memotong saldo secara otomatis.
On Board Unit
Cara pembayaran tol tanpa berhenti yang berikutnya adalah On board unit atau OBU. Bagi Anda yang sering gonta-ganti pengemudi di satu kendaraan yang sama, dianjurkan untuk menggunakan skema OBU.
Jika ingin menggunakan metode OBU, Anda bisa membeli OBU dan mendaftarkan kendaraan. Pada prinsipnya, OBU berfungsi dengan cara yang sama seperti E-OBU, yakni dengan mencatat penggunaan jalan tol berdasarkan GPS dan saldo akan terpotong secara otomatis sesuai dengan tarif yang berlaku.
Electronic Route Ticket
Terakhir adalah pembayaran tol tanpa berhenti dengan caa membeli Electronic Route Ticket (ERT). Cara ini direkomendasikan bagi Anda yang jarang bepergian menggunakan jalan tol.
Untuk mendapatkan Electronic Route Ticket sekali pakai, Anda bisa membelinya di situs resmi atau aplikasi MLFF. Namun saat menggunakan cara ini, Anda harus memasukkan titik masuk dan keluar tol secara manual. (Tivan)