JAKARTA, MEDIAINI.COM – Bisnis Nadine Chandrawinata dibangun dari berbagai sektor, dari fashion hingga penginapan. Istri Dimas Anggara ini juga boleh berbahagia karena bisnis yang digelutinya masih eksis meskipun dihantam badai pandemi.
Kebahagiaan Puteri Indonesia 2005 itu juga kian bertambah setelah dirinya melahirkan anak pertamanya pada Selasa lalu (22/2/2022). Dia dan suami lantas menamai bayi perempuan itu dengan kata-kata yang penuh makna, yakni Nadi Djiwa Anggara.
Sempat bungkam mengungkap arti dibalik nama sang anak, kakak Marcell dan Mischa Chandrawinata itu akhirnya membeberkannya melalui media sosial.
“’Yang Mengalirkan Kehidupan’ arti nama anak kami,” tulis Nadine melalui akun Instagram @nadinelist pada Jumat (25/2/2022).
“Doa kami, pesan coretan pada kain lilit layangan siang @nadi.sarna, untuk Djiwa, kelak bisa diteruskan untuk generasi selanjutnya. Sederhana dan seimbang terhadap kehidupan,” dia menambahkan.
Sebagai catatan tambahan, kain batik yang dikenakan oleh bayi Djiwa adalah koleksi dari merek baru Nadine, Sarna, yang menggunakan pewarna alami. Adapun bandana rajutan adalah buatan ibunda Nadine.
Bisnis Nadine Chandrawinata Usung Sarna, Kain Batik Tulis
View this post on Instagram
Seperti yang sudah disampaikan, kain batik yang melilit pada bayi Djiwa adalah salah satu produk dari bisnis Nadine Chandrawinata terbaru yang diberi merek Sarna. Hingga kini, baru ada dua model kain batik yang ditawarkan, yaitu Layang-Layang Siang dan Layang-Layang Malam.
Diintip dari akun Instagram @nadi.sarna, motif kain batik yang dijual bergambar layangan. Kerennya, proses menggambar batiknya masih dilakukan secara manual, sehingga setiap helai kain yang dijual tidak akan ada yang sama.
Karena Nadine telah lama dikenal pro aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan hidup, warna pada kain pun dihasilkan dari bahan-bahan alami. Pada kain Layang-Layang Malam misalnya, warna biru diperoleh dengan menggabungkan warna dasar daun Tarum kecil (Indigofera Tinctoria) atau daun Tarum besar (Strobillantes Cusia) dengan Buah Jolawe (Terminalia Belirica) yang dulunya sering digunakan sebagai bahan pembuat jamu.
Ekstraksi daun Tarum dilakukan dengan proses fermentasi (perendaman) dengan tambahan reduktor kapur gamping selama 24 jam dan di aerasi selama 1-2 jam untuk dijadikan pasta. Sedangkan ekstraksi buah Jolawe melalui proses pemanasan diatas 100°C dengan pelarut air untuk mendapatkan kekentalan yang diinginkan.
Sementara itu, warna warna soga alias coklat jingga pada motif Layang-Layang Siang diperoleh dari campuran kayu Jambal (Peltophorum Pterocarpum), Tegeran (Cudrania Javanensis), dan Kulit Kayu Tingi (Ceriops Tagal).
Warna soga merupakan warna klasik batik yg digunakan sebelum warna sintetis muncul. Proses ekstraksi warna soga pada koleksi Sarna dilakukan pemanasan diatas 100°C dengan pelarut air dengan perbandingan 3:2:1 antara kayu tegeran : jambal : tingi. Proses selanjutnya dilakukan dengan metode penguncian menggunakan tawas.
Lalu, kain direndam air hangat terlebih dahulu agar sisa-sisa tepung yang menepel pada serat kain larut dalam air, dan serat kain terbuka, sehingga warna bias terserap sempurna.
Sedangkan untuk distribusi penjualannya, Sarna dijual secara ekslusif melalui Tokopedia dan DM via Instagram.
Tips Memulai Bisnis Batik
Bisnis Nadine Chandrawinata sukses menekuni kain batik masih menjadi salah satu sektor bisnis yang menjanjikan di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa batik merupakan warisan budaya nusantara yang sekaligus menjadi identitas bangsa. Selain itu, semakin banyaknya perancang yang memberi kreasi unik nan cantik pada batik menjadikan kain bercorak yang identik dengan baju formal ini jadi semakin luwes digunakan untuk berbagai kesempatan terutama bagi kawula muda.
Karena itu, Anda tak perlu ragu bila ingin terjun ke bisnis batik. Hanya saja, pastikan Anda memiliki dan melakukan strategi yang tepat kalau ingin meraih sukses, apalagi mengingat sudah ada ribuan pedagang batik lainnya yang lebih dulu dikenal pasar.
Setidaknya, berikut ini ada lima tips memulai bisnis batik yang bisa Anda coba.
1. Kenali Jenis Batik
Langkah pertama bisnis Nadine Chandrawinata untuk menekuni kain batik tulis adalah memilih dari segi pembuatannya. Diketahui jika batik dibedakan menjadi tiga jenis: batik tulis, batik cap, dan batik sablon (printing). Batik tulis mempunyai nilai jual paling tinggi di antara ketiganya dan disusul oleh batik cap lalu batik sablon. Adapun alasan di balik mahalnya batik tulis karena prosesnya yang panjang, mendetail, dan dilakukan oleh pengrajin khusus dengan jiwa seni yang tinggi.
Sementara itu, jenis batik jika ditinjau dari motif, corak, asal daerah, dan filosofinya justru lebih banyak dan bervariasi. Sebagai pelaku bisnis batik, penting bagi Anda untuk mengetahui hal-hal ini sehingga dapat lebih mudah menjelaskan kepada konsumen. Semakin mendetail informasi yang Anda miliki akan membuat konsumen akan semakin percaya dan tertarik untuk membeli batik yang Anda tawarkan.
2. Tentukan Target Pasar
Mengenali konsumen pada dasarnya merupakan hal paling mendasar dalam melakukan bisnis apa pun. Semakin Anda mengenali calon pembeli batik, semakin mudah pula Anda dalam menyusun strategi pendekatan untuk membuat produk laku terjual.
Oleh sebab itu, lakukan segmentasi pasar yang matang sebelum memulai bisnis. Seperti contoh, jika ingin memasarkan batik tulis, tentu Anda harus memasarkannya pada kelompok masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Tak lupa, sesuaikan pula teknik pemasaran dengan karakter konsumen tersebut agar bisnis batik Anda lebih cepat meroket.
3. Utamakan Kualitas
Produk berkualitas adalah salah satu faktor terpenting yang memengaruhi kesuksesan dan keberlangsungan sebuah usaha—termasuk bisnis batik. Adapun cara paling dasar untuk mewujudkan hal ini adalah dengan memilih supplier batik terbaik dan terpercaya.
Bagaimanapun, selalu ada harga untuk setiap rupa. Hindari mengambil keuntungan terlalu tinggi apalagi sampai melebih-lebihkan kualitas maupun informasi tentang batik yang ditawarkan di luar kondisi semestinya. Konsumen pada akhirnya tetap dapat menilai penjual mana yang memang berkualitas dan tidak. Hal ini pun akan berujung pada loyalitas konsumen yang berdampak pada keberlangsungan bisnis Anda.
4. Pemasaran dan Promosi
Menentukan cara pemasaran dan promosi adalah tips sukses melakoni bisnis batik lainnya. Teknik marketing perlu disesuaikan dengan karakter (psikologi) segmen pasar yang sudah ditentukan sebagaimana yang disebutkan sebelumnya. Semakin Anda mengenal karakter calon pembeli, semakin mudah Anda dalam menemukan celah untuk berhasil menjual produk.
Instagram kini banyak dipilih oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produknya. Namun, langkah ini boleh jadi kurang cocok bila Anda mengincar pasar untuk kelompok dewasa dengan rentang usia di atas 50–an tahun. Oleh karena itu, lakukan riset terlebih dahulu untuk mendapat hasil valid sehingga setiap langkah bisnis yang dilakukan efektif dan efisien. (Tivan)