JAKARTA, MEDIAINI.COM – Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2022 yang jatuh pada tanggal 21 Februari, Super Indo, Nutrifood, Tetra Pak, dan Komunitas Lingkungan Green Movement Indonesia berkolaborasi meluncurkan ‘Dropbox Sampah Kemasan’ di sejumlah gerai Super Indo di Kota Solo.
Didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Solo, aksi kolaborasi ini bertujuan untuk mengajak konsumen dan masyarakat Solo agar lebih sadar dan ikut berkontribusi dalam pengurangan sampah ke TPA, khususnya sampah kemasan di kota Solo melalui pemilahan dan daur ulang sampah kemasan. Program ini juga merupakan bagian dari tanggung jawab perusahaan untuk menarik kembali sampah kemasan yang dihasilkan.
Aksi kolaborasi Dropbox Sampah Kemasan ini diawali dengan penempatan Dropbox Sampah Kemasan di enam gerai Super Indo di Solo, yakni Super Indo Adi Sucipto, Super Indo Ronggowarsito, Super Indo Banyuanyar, Super Indo Gumpang, Super Indo Colomadu, dan Super Indo Solo Baru.
Jenis sampah yang dikumpulkan mencakup tiga kategori sampah, yaitu sampah kemasan kertas (dupleks, kotak minuman, gelas kertas), sampah kemasan plastik (botol plastik, gelas plastik, tube plastik, sachet atau bungkus plastik), serta sampah kemasan kaca (botol kaca, toples kaca, dan sebagainya) untuk berbagai brand.
Peringati Hari Peduli Sampah Nasional Giatkan Daur Ulang
Nantinya, sampah kemasan yang terkumpul akan secara rutin disalurkan ke mitra Bank Sampah di Solo yakni Bina Usaha Mandiri, lalu disalurkan ke berbagai sentra daur ulang untuk diolah menjadi barang-barang yang berguna serta bernilai ekonomi. Khusus untuk bungkus plastik, diolah mandiri oleh Bina Usaha Mandiri menjadi papan daur ulang.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta menunjukkan bahwa berdasarkan jenisnya, sampah di Kota Solo didominasi oleh tiga jenis, yaitu organik (61,95%), plastik (13,4%) dan kertas (12,3%). 85% sampah yang dihasilkan di Solo diangkut ke TPA Putri Cempo, Solo, dengan rata-rata jumlah sampah yang masuk mencapai 299,45 ton per hari.
Sisa sampah lainnya dikelola di sekolah Adiwiyata dan terjual ke pengepul sampah (15%), dan sebagian kecil sampah masih ada yang dibakar di masyarakat atau dibuang sembarangan.
“Permasalahan sampah harus ditangani mulai dari hulu sampai ke hilir. Perlu adanya kolaborasi yang baik antar semua elemen untuk mengatasi permasalahan sampah. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat semakin peduli akan sampah kemasan yang dihasilkan serta mendukung tercapainya Indonesia Bebas Sampah 2030,” ujar Arthaty Mulatsih, Kepala Bidang PSLB3, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta dalam konferensi pers virtual pada Jumat (25/2/2022).
Menurut Arthaty, program ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pengurangan sampah, khususnya pengurangan sampah oleh produsen di Indonesia.
Kebijakan tersebut tertulis dalam UU RI No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP RI No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Jenis Rumah Tangga, Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Pengendalian Lingkungan hidup, Peraturan Daerah Nomer 3 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sampah, serta Peraturan Menteri LHK No. 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Gandeng Tasya Kamila Ingatkan Momen Hari Peduli Sampah Nasional
Sementara itu, Tasya Kamila, Founder Green Movement Indonesia yang juga dilibatkan dalam gerakan ini menyampaikan bahwa inisiatif seperti ini mengajak anak muda Indonesia untuk lebih peduli isu lingkungan.
“Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan utama di Indonesia yang perlu ditindaklanjuti secara serius oleh berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, komunitas, maupun masyarakat umum,” ujar mantan penyanyi cilik tersebut.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Green Movement Indonesia pada akhir 2021, dari 101 responden, 56,4% diantaranya masih belum memulai memilah sampah.
Untuk itu, dengan peluncuran Dropbox Sampah Kemasan di Jabodetabek dan kali ini di Kota Solo, ia mengajak anak muda Indonesia untuk semakin sadar untuk mulai peduli dengan sampah yang mereka hasilkan sekaligus mengedukasi dan memfasilitasi masyarakat untuk menyalurkan sampah kemasan ini ke sentra-sentra daur ulang di dekat tempat tinggal mereka.
“Kami juga akan menjaring relawan muda untuk turut serta dalam menyukseskan sosialisasi Dropbox Sampah Kemasan ini,” ungkap Tasya.
Di sisi lain, kolaborasi program Dropbox Sampah Kemasan ini juga turut mendukung pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada pilar lingkungan yang tertuang pada target 12 (responsible consumption and production), target 13 (climate action), target 14 (life below water), dan target 15 (life on land). (Tivan)