TRENGALEK, MEDIAINI.COM – Sebagai perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian, Bayer bantu peningkatan penghidupan petani Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur. Terutama untuk menghadapi dampak ekonomi akibat pandemic Covid-19 yang belum usai.
Khusus di Trenggalek, Bayer melalui program ‘Better Life Farming’, berupa pendampingan teknis agronomi, berhasil membawa petani Trenggalek dalam merayakan panen padi yang mencapai 9,7 ton per hektar. Jarot Indarto dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, turut hadir dalam pelaksanaan panen bersama petani di Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, Trenggalek.
Menurut Jarot Indarto, para petani memiliki peran besar dalam memastikan ketersediaan bahan pangan dalam negeri di tengah pandemi Covid-19 yang berpotensi menimbulkan krisis pangan, “Melihat peningkatan produksi pada yang cukup signifikan, kami sangat mengapresiasi inisiatif Bayer melalui program ‘Better Life Farming’, yang tak hanya membekali para petani dengan produk pertanian dan teknologi terkini yang dibutuhkan. Tetapi juga pembekalan keahlian, akses kepada pasar, keuangan yang diharapkan mampu menambah produktivitas pertanian Indonesia, membangun kelembagaan petani selain juga meningkatkan kualitas hidup para petani,” ujarnya.
Selain tinjauan lahan panen, kunjungan dilanjutkan dengan dialog bersama para petani dan pemilik kios tani yang tergabung dalam Better Life Farming Center (BLFC) di Dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung. BLFC yang menjadi bagian utama dari program ‘Better Life Farming’ adalah kios cerdas pertanian alias ‘Toko Serba Ada’ yang berperan sebagai ekosistem pendukung petani, melibatkan para pengumpul (off-taker), asuransi pertanian, lembaga keuangan (KUR Pertanian atau Fintech), yang menyediakan akses teknologi agri input, permodalan, serta penyedia layanan drone.
Sementara di Tulungagung, BLFC berhasil memfasilitasi lebih dari 10 ribu petani untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap pasar, penyuluhan dan pendampingan, produk perlindungan tanaman, serta teknologi baru seperti drone yang bisa diaplikasikan agar proses produksi semakin efisien dan panen meningkat.
Jarot juga mengungkapkan bahwa peran BLFC di Tulungagung diharapkan bisa menjadi model bagaimana kios cerdas bidang pertanian mampu meningkatkan hasil panen dan melayani petani, hingga akhirnya dapat mensejahterakan para petani. Program ‘Better Life Farming’ yang diluncurkan pada tahun 2020 ini menargetkan pemberdayaan kepada empat juta petani hingga tahun 2030 di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa Timur menjadi daerah penghasil padi terbesar pada tahun 2021 dengan jumlah produksi 9,91 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 5,69 juta ton beras. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sendiri menyumbang 12,37 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim. Itulah mengapa Jawa Timur dianggap sebagai salah satu lumbung padi Indonesia. Sementara itu, Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung masing-masing memproduksi 119.110 dan 235.804 ton gabah kering giling atau setara dengan 68.422 dan 135.456 ton beras di tahun 2021. Produksi padi tersebut meningkat hampir 10 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana di Trenggalek tercatat memproduksi 108.445 ton dan di Tulungagung sebanyak 214.398 ton gabah kering giling atau setara dengan 62.296 dan 123.160 ton beras.
Di Trenggalek sen diri, program ‘Better Life Farming’ berhasil memberdayakan lebih dari delapan ribu petani yang tersebar di tujuh kecamatan. Laksmi Prasvita, Head of Communications, Public Affairs, Science and Sustainability Bayer Indonesia, menyampaikan bahwa Bayer memahami peran krusial para petani selaku garda terdepan penyedia bahan pangan nasional. Karenanya, di tengah pandemi Covid-19, Bayer menaruh perhatian semakin besar pada peningkatan kualitas dan kesejahteraan hidup petani.
“Harapan kami, program ‘Better Life Farming’ turut mendukung peningkatan kualitas hidup para petani. Sehingga mereka bisa terus berkontribusi positif bagi industri pertanian Indonesia.” ujar Laksmi. (IS/AD)