BANDUNG, MEDIAINI.COM – Tahun Baru Imlek merupakan momen perayaan penting bagi etnis Tionghoa. Perayaan tahun baru ini dimulai pada hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15. Di kota Bandung sendiri, terdapat berbagai destinasi wisata dengan nuansa Imlek yang bisa dikunjungi para wisatawan.
Berwisata dengan mengunjungi berbagai tempat bernuansa Imlek ini bisa menjadi alternatif pilihan untuk beraktivitas seru Bersama keluarga, lho. Berikut rekomendasi destinasi wisata yang dapat dikunjungi saat berlibur di Bandung.
Vihara Satya Budhi
Sebagai tempat peribadatan Tionghoa, Vihara Satya Budhi memiliki daya tarik tersendiri saat perayaan Imlek tiba, pasalnya Vihara ini menjadi salah satu bangunan cagar budaya golongan kelas A. Bahkan, tempat ini menjadi andalan wisatawan lokal maupun luar Bandung lho. Dikenal sebagai salah satu Vihara tertua di Bandung, Vihara ini berlokasi di Jalan Kelenteng No.10, Ciroyom, Andir, Bandung, dan masih satu kompleks dengan dua Vihara lain, yaitu Vihara Samudra Bhakti dan Vihara Buddhagaya. Ketiga Vihara ini di bawah naungan Yayasan Satya Budhi.
Untuk mengakses Vihara ini, wisatawan bisa masuk dari berbagai arah, seperti Stasiun Bandung dan disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau online agar dapat menjangkau berbagai titik. Jika ingin berkunjung ke sana, jangan lupa untuk menghubungi pengurusnya terlebih dahulu.
Vihara Tanda Bhakti
Tak jauh dari Vihara Satya Budhi, Vihara ini berlokasi di Jalan Wihara No. 3, Kb. Jeruk, Andir. Vihara Tanda Bhakti menjadi salah satu tempat perayaan Imlek di Bandung yang telah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Menariknya, Vihara ini terbuka untuk wisatawan yang berkunjung dan didaulat serta terdapat prasasti Kampung Toleransi.
Vihara Tanda Bhakti merupakan tempat ibadah Tri Dharma, yang berarti bahwa Vihara atau Klenteng itu dapat dipakai untuk ibadah umat Buddha, Khonghucu, dan Tao. Saat hari Imlek, wisatawan yang berkunjung ke Vihara ini akan disuguhi mie. Konon, bagi orang Tionghoa, mie adalah hidangan wajib saat malam Imlek, agar panjang umur. Tak hanya itu saja, pada saat Imlek, terdapat persembahan berupa kue ranjang atau dodol Imlek yang bermakna bahwa ‘Dalam kehidupan kita selalu menjalin persaudaraan antar sesama agar hidup tetap kompak dan selalu berbarengan’. Vihara ini dapat dijangkau dari berbagai arah, seperti Stasiun Bandung dan disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi atau online.
Kawasan Cibadak
Kota Bandung memiliki Kawasan Pecinan yang tersebar mulai dari Jalan Banceuy hingga Jalan Kelenteng. Selain itu, saat siang hari di Kawasan Jalan Cibadak selalu dipadati oleh para pedagang dan disebut sebagai China Townnya Bandung. Satu dari sekian banyaknya hal menarik dari Kawasan ini adalah bangunan-bangungan tempo dulu dengan bentuk yang masih terjaga. Namun, saat malam tiba, wilayah ini berubah menjadi wilayah kuliner pinggir jalan yang menjual berbagai macam makanan khas Tionghoa. Tak jauh dari Kawasan ini, terdapat pusat kuliner malam bernama Sudirman Street yang kerap menjadi rujukan wisata kuliner malam Kota Bandung. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi kawasan ini, Anda bisa datang ke Jalan Cibadak, No.50-155, Cibadak, Astanaanyar, yang bisa ditempuh dari Stasiun Bandung sekitar 10 menit menggunakan kendaraan online atau angkutan umum.
Museum Sejarah Etnis Tionghoa Bandung
Museum ini memberikan berbagai informasi, mulai dari sejarah kedatangan Laksamana Cheng Ho, istilah-istilah dalam kebudayaan Tiongkok kuno, hingga profil tokoh-tokoh ternama Tionghoa di Indonesia. Berbagai informasi ini ditampilkan melalui infografis serta video documenter yang atraktif. Data-datanya pun selalu diperbarui setiap tahunnya. Sehingga, selalu menampilkan informasi terkini mengenai perkembangan masyarakat Tionghoa di Indonesia.
Museum Sejarah Etnis Tionghoa didirikan oleh Yayasan Dana Sosial Priangan Bandung dengan tujuan untuk mengenalkan dan mengintegrasikan kebudayaan Tionghoa sebagai bagian dari kemajemukan yang dimiliki oleh Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Museum ini terletak di Jalan Nana Rohana No. 37, Wr. Muncang, Bandung Kulon dan dapat ditempuh sekitar 15 hingga 20 menit dari Terminal Stasiun Hall Kota Bandung.
Lontong Cap Go Meh
Warung Kopi Purnama dikenal sebagai salah satu tempat kuliner legendaris di Bandung, selain menyediakan berbagai macam kopi susu dan roti srikaya, warung ini juga menyediakan Lontong Cap Go Meh. Lontong Cap Go Meh merupakan makanan khas etnis Tionghoa yang kerap disantap di hari ke-15 penanggalan Imlek (Cap Go Meh).
Lontong ini disajikan secara komplit dengan campuran kuah opor, suwiran daging ayam, potongan daging sapi dadu, sayur waluh, acar, telur ayam, abon sapi, bawang goreng, bubuk koya, dan sambal goreng bajak. Seporsi lontong cap go meh juga dilengkapi dengan tambahan krupuk udang yang disajikan secara terpisah. Wisatawan dapat menikmati lontong ini di Jalan Alkateri No. 22, Braga, Sumur Bandung yang dapat ditempuh sekitar 5 hingga 10 menit dari Terminal Stasiun Hall Bandung. (IS/AD)