JAKARTA, MEDIAINI.COM – Bisnis Jerome Polin sudah menggurita. Buktinya, mahasiswa matematika terapan di salah satu universitas di Jepang ini masuk dalam Forbes 30 Under 30 Asia.
Di sisi lain, nama Jerome Polin juga kembali menjadi perbincangan di dunia maya lantaran cuitannya yang ditegur pembalap Indonesia, Sean Galael.
Sekadar informasi, Jerome Polin mengomentari artikel tentang Mario Suryo Aji, pebalap Indonesia yang akan berlaga di ajang Moto3 2022.
“Gilee keren banget! Ada gak sih pembalap Indonesia yang balapan di balapan Internasional??,” tulis Jerome di Twitter @JeromePolin, seperti dikutip Mediaini pada Rabu (26/1).
Tak lama setelah itu, muncul berbagai komentar pro dan kontra dari para pengguna Twitter.
Sebagian warganet menilai bahwa Jerome Polin kurang riset sebelum menulis twit tersebut. Sementara netizen lainnya mendukung Jerome Polin karena mereka menilai YouTuber kondang tersebut hanya bertanya saja.
Jerome Polin langsung menghubungi Sean Gelael, pebalap mobil Indonesia lewat pesan Instagram (DM).
Dalam percakapan itu, Jerome Polin berusaha menjelaskan maksud dari twit yang ditulisnya kepada Sean Gelael. Ia juga meminta maaf apabila twitnya menyinggung Sean dan pebalap-pebalap lainnya.
“Yang aku maksud di twit itu untuk balapan motor (menyambung yang ada di link beritanya) tanpa mengurangi rasa hormat ke bang Sean dan pembalap-pembalap lainnya,” tulis Jerome Polin.
Terlepas dari cuitannya yang mengundang kontroversi, Jerome Polin menjalankan bisnis yang sesuai dengan passion-nya di dunia pendidikan melalui Q&A Group.
Q&A Group, Bisnis Jerome Polin di Bidang Pendidikan
View this post on Instagram
Q&A Group adalah platform sosial media yang mengkhususkan diri untuk membahas dunia pendidikan, terutama seputar pelajaran di sekolah, mulai dari matematika, fisika, kimia, sosiologi, dan lain-lain.
Bisnis Jerome Polin ini didirikan pada tahun 2015 lalu bersama sang kakak, Jehian Panangian Sijabat. Saat mengintip akun Instagram @group.qna yang memiliki 29,7 ribu pengikut, ada beberapa informasi menarik yang bisa menginspirasi banyak anak muda di Indonesia.
Sebagai contoh, para kru Q&A Group yang berjumlah 151 masih berstatus sebagai pelajar. Selain itu, platform ini telah bekerjasama dengan perusahaan edutech ternama, termasuk Zenius.
Dari instansi atau lembaga, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menjadi rekan Q&A Group, disusul sejumlah universitas terkemuka di Tanah Air, seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, hingga Universitas Kristen Petra.
Cara Memilih Aplikasi Belajar Online
Sebuah platform pembelajaran jarak jauh bukan berfungsi untuk menggantikan peran guru, orang tua dan sekolah itu sendiri, melainkan sebagai perangkat dalam mendukung ekosistem pembelajaran di era pandemi.
Jadi meskipun belajar dari rumah, siswa harus tetap bisa belajar dengan guru-gurunya, belajar sesuai dengan kurikulum dan standar sekolahnya masing-masing. Lalu platform apa yang ideal?
Di era digital, kini banyak aplikasi pembelajaran online. Memilih satu mungkin bukan perkara mudah. Berikut tips untuk memilih aplikasi belajar online ideal.
1. Bisa diakses dimana saja dan kapan saja
Namanya aplikasi belajar online, artinya itu harus bisa diakses dimana pun dan kapan pun. Tentu saja selama memiliki gadget yang tetap terhubung dengan internet. Hal ini dikarenakan internet bisa menjangkau semua orang dari berbagai tempat, dari pelosok desa hingga luar negeri.
2. Tidak terbatas pada satu media
Bisa diakses dimana pun dan kapan pun tentu tidak akan cukup jika terbatas hanya pada satu media saja. Katakan saja laptop, atau komputer. Karena itu, pastikan bahwa materi pembelajaran yang ada di aplikasi itu bisa diakses dari perangkat apapun, mulai dari komputer, tablet PC, hingga smartphone.
3. Pastikan aplikasi tersebut menggunakan Kurikulum terkini
Sekolah merupakan salah satu tempat terbaik yang tentu saja akan ditempati semua orang sesuai periode hidupnya masing-masing, mulai dari SD hingga SMA.
Karena itu, berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah pun tak dimungkiri dapat memberi pengaruh dan pengembangan untuk diri, utamanya terkait apakah itu dapat memberi kemajuan sehingga menghasilkan prestasi atau tidak.
Di sisi lain, aplikasi belajar online datang untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah setiap harinya. Oleh karena itu, mendapatkan satu yang sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah atau dengan kata lain sesuai dengan kurikulum terkini pun menjadi sangat penting.
4. Orientasi pada proses belajar yang menyenangkan
Salah satu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan adalah dengan tak sekedar menjelaskan dan mendengarkan.
Lebih dari itu, diperlukan sumber belajar lain yang memiliki nilai strategis dan baik, sehingga mampu membantu siswa untuk dapat menguasai makna dalam materi yang disampaikan dengan mudah.
Salah satu cara yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan tidak sekadar menghadirkan sumber belajar berupa teks, tetapi juga melalui gambar ataupun video.
5. Bisa diakses baik oleh siswa, guru, sekolah serta orang tua
Saat memilih aplikasi belajar online untuk anak, pilihlah aplikasi yang memungkinkan Anda bisa ikut mengaksesnya. Jadi jangan cuma sebatas siswa dan guru, atau siswa dan sekolah, tetapi semuanya. Dengan cara ini, proses belajar murid bisa lebih terpantau. (Tivan)