JAKARTA, MEDIAINI.COM – Memasuki tahun baru 2022, masyarakat telah kembali melakukan aktivitas di luar rumah. Agar tetap produktif, kesehatan harus dijaga apalagi pandemi masih belum reda. Maka dari itu, kesehatan merupakan prioritas utama dan perlu diberikan perhatian khusus oleh setiap orang. Untuk menjaga daya tahan tubuh, diperlukan asupan dengan banyak vitamin khususnya vitamin D. Menjawab hal tersebut, Combiphar sebagai perusahaan nasional terdepan di bidang consumer healthcare, berbagi informasi mengenai efek defisiensi vitamin D dan langkah preventif yang dapat dilakukan oleh masyarakat, sekaligus menandai Fortiboost D3 1000 IU (13/1).
Combiphar menghadirkan sebuah produk yang dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh, agar senantiasa sehat, aktif, dan produktif. Produk ini yakni Fortiboost D3, “Kehadiran produk terbaru ini menegaskan komitmen Championing a Healthy Tomorrow yang terus menerus diusung oleh Combiphar untuk memotivasi masyarakat agar melakukan langkah-langkah preventif guna memaksimalkan kesehatan kini dan nanti,” ujar Weitarsa Hendarto, Senior Vice President Marketing & International Operations Combiphar.
Olahraga Saja Tak Cukup untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Meningkatkan daya tahan tubuh tak hanya cukup jika dilakukan dengan berolahraga, perlu diperhatikan pula asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Termasuk pada pemenuhan vitamin, khususnya vitamin D. Minimnya informasi mengenai cara tepat dalam memenuhi kebutuhan vitamin D ini membuat kadar vitamin dalam tubuh menjadi tidak optimal sehingga menimbulkan risiko pada kesehatan tubuh. Bahkan, menurut data yang diperoleh, Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah dengan prevalansi defisiensi vitamin D tertinggi, yaitu di presentase 70 persen.
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Adam Prabata, General Practitioner & PhD Candidate in Medical Science, bahwa kurangnya kadar vitamin D dalam tubuh, umum dialami oleh masyarakat. Namun, banyak yang tidak menyadarinya karena keluhan yang dirasakan sangat ringan bahkan tidak ada keluhan sama sekali. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab defisiensi vitamin D, antara lain:
- Usia dan kondisi kesehatan
- Obesitas
- Tubuh tidak menyerap cukup nutrisi dari makanan
- Tidak mendapat paparan sinar matahari yang memadai
- Penggunaan tabir surya
- Gaya hidup dengan aktivitas luar ruangan yang terbatas
- Kurangnya asupan makanan yang mengandung vitamin D
Beberapa gejala defesiensi vitamin D dapat ditunjukan oleh tubuh melalui, rendahnya daya tahan tubuh sehingga tubuh lebih mudah terkena infeksi, sering merasa Lelah, sakit tulang dan otot, serta penyembuhan luka terganggu atau lama. Tak hanya itu saja, risiko terhadap penyakit lain juga dapat meningkat, seperti gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan.
“Anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai pun memiliki risiko kemungkinan menderita rachitis. Oleh sebab itu, langkah-langkah khusus untuk menghindari terjadinya defisiensi vitamin D ini sangat dibutuhkan, agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus menjaga tubuh dari penyakit,” ujar dr. Adam Prabata.
Adapun tiga langkah guna mencegah terjadinya defisiensi vitamin D, antara lain:
- Lakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala
Pemeriksaan kadar vitamin D bisa dilakukan rutin setiap enam bulan sekali untuk mengetahui kadar vitamin D dalam tubuh, normalnya berada di kisaran 30 hingga 100 ng/ml.
- Perbanyak kegiatan di luar ruangan dan konsumsi makanan dengan kandungan vitamin D
Hal ini bisa dilakukan dengan berolahraga, ini dapat membantu tubuh mendapatkan paparan sinar UV-B dari matahari, di mana diharapkan kulit yang diinduksi oleh sinar UV-B ini dapat memproduksi vitamin D. Namun, jangan lupa perhatikan durasi waktunya. Pemenuhan vitamin D juga dapat berasal dari makanan, seperti salmon, tuna, hati sapi, dan jamur.
- Konsumsi suplemen vitamin D
Memastikan makanan yang dikonsumsi hanya dapat memenuhi 20 persen kebutuhan vitamin D dalam tubuh dan berjemur tidak cukup untuk penuhi 80 persen sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka dari itu, suplementasi juga dibutuhkan, karenanya Vitamin D3 1000 IU cukup ideal dikonsumsi.
Fortiboost D3 Mampu Penuhi Vitamin D
Dengan sifat anti-inflamasi dan imunoregulasinya, vitamin D berguna untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh. Sehingga, berperan penting dalam pencegahan infeksi, penyakit, dan gangguan lain terkait kekebalan tubuh. Bahkan, pada sebuah studi menyebutkan secara spesifik bahwa pasien dengan kadar serum D3 yang optimal kurang lebih 50 ng/ml, berasosiasi dengan kemungkinan yang sangat kecil untuk mengalami konsekuensi fatal akibat Covid-19.
“Penggabungan vaksinasi dengan penguatan sistem kekebalan tubuh melalui konsumsi vitamin D3 secara konsisten berpotensi membantu mencegah risiko-risiko berat virus corona, terutama dengan masuknya varian Omicron sejak pertengahan Desember 2021,” ujar dr. Adam Prabata.
Pada kesempatan yang sama, Weitarsa Hendarto menyampaikan, “Foortiboost D3 mampu memenuhi kebutuhan vitamin D pada kondisi tertentu, seperti ibu hamil dan menyusui, kalangan lanjut usia, kalangan yang berisiko tinggi dan penderita penyakit infeksi atau autoimun,”
Lebih lanjut Weitarsa Hendarto menjelaskan bahwa Formula bebas gluten yang dimiliki oleh Fortiboost D3 menjadikan produk ini aman bagi masyarakat yang sensitive akan gluten. Tak hanya itu, Fortiboost D3 bisa menjadi pilihan masyarakat untuk perkuat daya tahan tubuh dan tetap mempertahankan kesehatan di tengah kondisi pandemic yang masih terus berlanjut dan ketika situasi kembali normal.
Pada kesempatan ini, Combhipar turut perkenalkan brand ambassador Fortiboost D3 1000 IU, yaitu Astrid Tiar. Sebagai seorang ibu, Astrid Tiar membagikan pengalamannya, “Sebagai seorang ibu, saya sangat peduli dengan adanya daya tahan tubuh keluarga dan anak, terutama di saat mereka sudah mulai aktif beraktivitas kembali. Saya menyadari bahwa tanpa makanan yang kaya akan zat gizi, anak-anak tidak akan tumbuh dengan optimal dan daya tahan tubuh seluruh anggota keluarga tidak dapat terjaga,” ucap Astrid.
Astrid juga menambahkan bahwa selain pemenuhan asupan makanan yang kaya akan gizi, Ia selalu membiasakan keluarganya untuk berjemur dan berolahraga di luar rumah, mengonsumsi air putih yang cukup, dan juga melengkapi kebutuhan vitamin dengan menyediakan suplemen vitamin di rumah, salah satunya yaitu vitamin D, “Senang sekali sekarang telah hadir Fortiboost D3 di tengah-tengah kami. Karena, dengan kandungan vitamin D3 1000 IU-nya, Fortiboost D3 praktis, tidak memerlukan air untuk mengonsumsinya, sebab tersaji dalam bentuk tablet kunyah rasa vanilla dan bebas gluten,”.
Dalam mengambil keputusan yang tepat agar mampu merawat keluarga dengan semakin baik lagi, termasuk dalam pemilihan brand kesehatan, seorang perempuan apalagi ibu, harus dibekali pengetahuan dan wawasan yang luas. Brand-brand yang kerap memberikan edukasi, tidak hanya mengenai keunggulan produknya semata. Namun juga tentang kesehatan secara umum, seperti yang dilakukan oleh Fortiboost. Ini dapat menambah pengetahuan ibu untuk lebih optimal dalam menjaga kesehatan keluarganya.
“Menghabiskan banyak waktu di luar rumah memiliki konsekuensi terhadap kesehatan kita. Apalagi, dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Sehingga, untuk kembali aktif, kondisi tubuh yang prima menjadi hal yang utama. Tetap jaga daya tahan tubuh dengan terus menerapkan pola hidup dan protokol kesehatan dan mari terus melangkah menuju masa depan yang lebih sehat dan berkualitas, bersama Combiphar!,” tutup Weitarsa Hendarto. (IS/AD)