JAKARTA, MEDIAINI.COM – Lion Air memfasilitasi masyarakat Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah umrah dengan membuka rute penerbangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah (MED).
Meski baru perdana menggelar rute penerbangan untuk ibadah umrah, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan bahwa pihaknya telah menerapkan semua ketentuan penerbangan yang berlaku selama masa waspada pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), termasuk protokol kesehatan.
Selain itu, pemberangkatan dan pemulangan jemaah umrah dilakukan satu pintu saja, yakni melalui Asrama Haji Pondok Gede. Hal ini dilakukan agar pemerintah lebih mudah dalam mengkordinasikan para jemaah untuk melakukan karantina.
Terkait alasan Lion Air buka rute penerbangan umrah, Danang mengatakan bahwa maskapai berlogo merah ini semata-mata hanya ingin memfasilitasi keinginan masyarakat Indonesia, terutama kaum muslim, yang ingin melaksanakan ibadah ke Tanah Suci.
“Pelaksanaan umrah perdana kembali tahun ini sebagai bentuk keseriusan Lion Air dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah. Pembukaan pasar umrah kembali merupakan peluang dan ekspansi bisnis Lion Air sekaligus menciptakan pemerataan konektivitas rute internasional dari Indonesia,” terang Danang melalui keterangan tertulisnya.
Penuhi Standar Keamanan dan Keselamatan
Meski berstatus sebagai rute penerbangan perdana, Lion Air memastikan bahwa pihaknya telah memenuhi dan menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional.
Danang menegaskan, pihaknya tidak akan mengumumkan rute penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini seandainya maskapai ini belum memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan dan otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA).
Saat ini, maskapai dengan logo singa besayap ini sendiri memulai debut rute penerbangan Soetta – Madinah dengan menerbangkan 414 calon jemaah umrah yang telah memenuhi persyaratan, terdiri dari pemeriksaan (screening) kesehatan 1×24 jam sebelum berangkat, vaksinasi Covid-19, meningitis dan pemeriksaan PCR dengan fasilitas kesehatan (rumah sakit dan laboratorium) yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi.
Begitu juga dengan semua awak pesawat sudah menjalani pengecekan kesehatan berkalan dan termonitor, sudah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diterima otoritas kesehatan Arab Saudi, uji kesehatan Covid-19 (hasil negatif Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), uji kesehatan jantung, tekanan darah dan lainnya.
Pesawat Lion Air Untuk Perjalanan Ibadah Umrah
Terkait armada yang digunakan untuk umrah, maskapai ini menggunakan pesawat jenis Airbus 330-900 NEO. Sedikit catatan menarik, Airbus 330-900 NEO merupakan pesawat baru yang dipakai Lion Air yang ‘diistimewakan’ karena hanya melayani rute penerbangan menuju Arab Saudi.
Penerbangan umrah Lion Air juga ditandai pengoperasian Airbus 330-900 NEO registrasi PK-LES yang dilayani tanpa henti (non-stop). Lion Air mempersiapkan dan mengoperasikan 12 armada antara lain Airbus 330-300 (440 kursi) dan Airbus 330-900NEO (436 kursi).
“Dalam kaitan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air telah mengimbau kepada seluruh jemaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya ke pesawat, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya serta pengisi daya mandiri atau baterai portable (powerbank) sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin dan tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan,” Danang mengingatkan.
Penerbangan umrah perdana Lion Air dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz-Madinah pukul 19.30 waktu setempat Arabia Standard Time (AST), GMT +03).(Tivan)
Sumber Gambar : ilustrasi Pexels