JAKARTA, MEDIAINI.COM – Harga telur ayam naik secara siginifikan di berbagai wilayah Indonesia. Lantas, berapa kenaikan harga telur ayam? Dirangkum dari berbagai sumber, harga telur ayam di Lampung menembus angka Rp 31.000 per kilogram, dari yang sebelumnya hanya senilai Rp 21.000 per kilogram.
Di kawasan Cianjur, Jawa Barat, harga telur ayam hari ini menembus angka Rp 32.000 per 1 kilogramnya. Bahkan di Jakarta, harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional mencapai Rp 35.000 per kilogram.
Cek Daftar Harga Telur Ayam di Berbagai Daerah
Banyak yang mulai mengeluhkan tingginya harga telur ayam di berbagai daerah. Menurut penelusuran Mediaini dipantau dari laman resmi Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), harga telur ayam ras dari peternak per tanggal 28 Desember 2021 juga mengalami kenaikan, dengan rincian sebagai berikut:
1. Sumatera : Lampung Rp 28.000/kg, Palembang Rp 27.000/kg.
2. Sulawesi : Sulawesi Tengah Rp 28.000/kg, Sulawesi Selatan Rp 27.100/kg
3. Jawa Barat dan DKI Jakarta : Jabodetabek Rp 28.500/kg, Sukabumi Rp 28.200/kg, Cianjur Rp 28.500/kg, Bandung Rp 28.500/kg, Ciamis Rp 28.500/kg.
4. Jawa Tengah dan DI Yogyakarta : Purwokerto Rp 28.900/kg, Kendal Rp 28.000/kg, Semarang Rp 28.000/kg, Salatiga Rp 28.000/kg, Solo Rp 28.600/kg, Yogyakarta Rp 28.000/kg, Magelang Rp 27.800/kg.
5. Jawa Timur : Pacitan Rp 27.500/kg, Magetan Rp 26.000/kg, Madiun Rp 28.000/kg, Ponorogo Rp 28.000/kg, Kediri Rp 27.200/kg, Pare Rp 27.200/kg, Blitar Rp 27.000/kg, Probolinggo Rp 27.500/kg, Jombang Rp 27.500/kg, Malang Rp 27.500/kg, Surabaya Rp 27.000/kg, Jember Rp 25.000/kg, Banyuwangi Rp 25.000/kg, Madura Rp 28.500/kg.
Alasan Harga Telur Ayam Naik
Harga telur ayam mengalami lonjakan tajam melampaui harga ecer tertinggi (HET) di tingkat konsumen sebesar Rp 24.000 per kg berdasarkan Permendag Nomor 7 tahun 2020. Bila diamati, lonjakan harga telur ayam naik secara bertahap. Tiga hari sebelum Natal 2021, harga telur kisaran Rp 29.000/kg di tingkat eceran. Selang dua hari usai Natal harganya melesat ke Rp 33.000/kg. Bahkan di salah satu platform jual beli sayur online, telur ayam dijual dengan harga Rp 49.000/kg. Kenaikan harga telur yang cukup fantastis ini membuat konsumen protes.
Menurut Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio, yang dilansir dari Tirto alasan telur ayam naik karena permintaan pasar yang banyak, melebihi stok atau ketersediaan ayam di kalangan peternak. Terkait besarnya permintaan pasar, Alvino menuturkan bahwa hal ini dipengaruhi oleh momen Hari Natal yang identik dengan kue-kue, yang dalam proses pembuatannya memerelukan telur.
Alvino menjelaskan, selain tingginya permintaan telur selama Natal dan tahun baru, pemicu lain dari naiknya harga telur adalah banyaknya peternak yang mengurangi jumlah ayam induk. Pilihan untuk afkir dini sudah dilakukan secara bertahap oleh peternak sejak Juli 2021.
Kondisi tersebut dilakukan untuk menutup biaya produksi saat harga telur anjlok di peternak. Sementara saat itu harga jagung untuk pakan mahal dan pasokannya sulit, padahal jagung merupakan campuran pakan yang dibutuhkan untuk ayam.
Alvino mengatakan, lonjakan harga saat ini merupakan proses recover para peternak ayam setelah beberapa bulan mengalami kerugian akibat anjloknya harga telur. Oleh sebab itu, ia berharap ke depan, pemerintah bisa lebih memetakan jadwal impor jagung agar bisa menutup kebutuhan para peternak ayam.
Pasalnya, permasalahan dari fluktuasi harga telur yang selama ini terjadi bersumber dari langka dan mahalnya jagung untuk pakan ternak. Keluhan ini juga sudah jadi perhatian sejak bulan Agustus lalu dan selalu minta kebijakan pemerintah terutama untuk mengantisipasi dengan barang impor yang biasanya justru ramai saat tengah panen. (Tivan)