JAKARTA, MEDIAINI.COM – Unilever Indonesia bersama Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menginisiasi program Indonesia MIRAH (Medical Innovation and Research Award in Health) 2021 yang secara perdana digelar tahun 2021 ini.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan iklim penelitian bagi dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, sekaligus mendukung target transformasi kesehatan yang diusung pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
Proposal penelitian dan karya tulis ilmiah terpilih nantinya mendapatkan dukungan dana riset dan apresiasi.
Mengusung tema ‘PERAN RISET DAN INOVASI DOKTER INDONESIA DALAM MENYONGSONG ERA TRANSFORMASI KESEHATAN, Program Indonesia MIRAH yang digelar sejak Juni lalu ini telah mengumpulkan sebanyak 40 Proposal Penelitian dan 39 Karya Tulis Ilmiah.
Dari sekian proposal dan karya tulis yang masuk, terpilihlah 5 proposal penelitian dan 10 karya tulis sebagai pemenang.
Kelima Proposal Penelitian terpilih tersebut berhasil diraih oleh Armelia Sari Widyawarman (Pengaruh Efektifitas Obat Kumur Komersial Terhadap Mutasi Strain Virus Sars-Cov-2 Dalam Saliva: Randomized Control Trial di Indonesia); Aidarna Wan Sari (Efektifitas Ekstrak Sambiloto Terhadap Efek Antiinflamasi Pada Tikus Yang Di Induksi LPS Intratrakeal); Eddy Husnul Mujahid (Pengaruh Pemberian Adjuvant Therapy Probiotik Terhadapan Perbaikan Gejala Klinis dan Kadar Interleukin 6 Pasien Skizofrenia); Doddy Sudarmanto (Kolerasi Antara Rasio Nephrin Kreatinin Urine Terhadap Derajat Albuminuria Pada Pasien DM Tipe 2), dan Tita Berlian Septyane (Potensi Antibakteri Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus Rosa Sinensis L) Pada Pembuatan Pasta Gigi dan Obat Kumur (Gargel)).
Acara puncak penghargaan dan webinar digelar bertepatan dengan momen peringatan Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November lalu.
Acara yang Acara dibuka oleh sambutan dari Ainul Yaqin, Direktur Beauty and Personal Care Unilever Indonesia ini turut mengundang beberapa orang ahli sebagai narasumber, di antaranya ada Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia; Daeng M. Faqih, sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia; dan dr. Marhaen Hardjo M, selaku Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia.
Dalam kata sambutannya, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Kementerian Kesehatan telah menerapkan enam pilar transformasi, dimana salah satu pilar layanan primer adalah kampanye promosi kesehatan.
Kolaborasi dari berbagai pihak mutlak diperlukan, dalam rangka promosi kesehatan dan mempercepat pencapaian target pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tak kalah penting adalah pengendalian faktor risiko penyakit, yang tentu erat kaitannya dengan peran riset dan inovasi.
“Saya sangat mengapresiasi Lembaga Riset IDI dan Unilever, yang menyelenggarakan proses penghargaan Indonesia Medical Innovation Research in Health 2021. Semoga acara ini semakin memantapkan komitmen dan tekad kita untuk mencapai Indonesia emas 2045, sehingga Bangsa Indonesia dapat meraih derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,” ujar Menteri Kesehatan RI tersebut.
Sejalan dengan Budi Sadikin, Ainul Yaqin menyatakan bahwa Unilever telah berada di Indonesia selama hampir 88 tahun, dan terus berkomitmen untuk mendampingi serta membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan strategi besar kami The Unilever Compass, yaitu strategi untuk menjalankan bisnis sekaligus memberi manfaat kepada masyarakat. Untuk mendukung target transformasi kesehatan yang diusung Kementerian Kesehatan, Unilever berkolaborasi dengan Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menginisiasi program Indonesia MIRAH 2021, yang bertujuan untuk mendorong dan mengembangkan iklim penelitian dan inovasi kesehatan bagi dokter di Indonesia, termasuk pencegahan dan pengendalian COVID-19,”jelas Ainul Yaqin.
“Bagi Unilever sendiri, riset dan inovasi merupakan bagian penting dari DNA Perusahaan. Berbekal riset dan inovasi pulalah, rangkaian produk kebersihan dan kesehatan kami hadir, dan mendampingi masyarakat dalam menjalani hidup bersih dan sehat, salah satunya brand Lifebuoy,” imbuhnya lagi.
Selain kehadiran rangkaian produk higenitas berkualitas, upaya edukasi dan promosi kesehatan juga konsisten dilakukan perusahaan. Di tahun lalu, Unilever juga merayakan tercapainya 100 juta anak dan keluarga Indonesia yang telah menerima edukasi mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun.
Urgensi menumbuhkan iklim penelitian juga dipertegas Daeng M. Faqih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Menurutnya, saat ini jumlah peneliti kesehatan di Indonesia masih tergolong rendah.
Padahal, berbagai riset dan penelitian di bidang kesehatan tentu sangatlah dibutuhkan, mengingat sebuah kebijakan akan tepat diputuskan jika didasari atas suatu penelitian.
“Inilah mengapa, bersama Unilever, kami berupaya untuk membangun budaya riset dan penelitian terkait kesehatan di tengah para dokter dan mahasiswa kedokteran di Indonesia, agar kelak tercipta berbagai inovasi bermanfaat, sebagai modal penting memasuki era transformasi kesehatan,”tutur Faqih.
dr. Marhaen Hardjo, Direktur Lembaga Riset Ikatan Dokter Indonesia menambahkan, “Sebanyak 79 proposal penelitian dan karya tulis ilmiah diajukan, dengan membahas beragam ide terkait inovasi kesehatan – mulai dari pengaruh pemberian prebiotik terhadap penderita skizofrenia, efektivitas sambiloto sebagai antiinflamasi, hingga penelitian terkait efektivitas obat kumur terhadap mutasi Virus Sars-Cov-2.
Pemenang penghargaan kami pilih berdasarkan daya tarik ide, kualitas penulisan, serta dampak dari penelitian terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Kami sangat mengapresiasi berbagai proposal penelitian dan karya tulis yang telah dibuat, dan tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan dan inovasi sektor kesehatan Indonesia”.
Informasi lebih lanjut mengenai program Indonesia MIRAH, dapat anda akses di akun Instagram @Indonesiamirah. (AD/FD)