JAKARTA, MEDIAINI.COM – Bisnis Denny Cagur bertahan meskipun dihadang pandemi. Bahkan bisnis kulinernya melebarkan sayap. Pasalnya, Denny Cagur memang berniat berinvestasi di luar bidang yang membesarkan namanya. Bersama sang istri, Santi Widihastuti, presenter dan komedian tersebut akhirnya memutuskan untuk terjun di bisnis kuliner.
Pasangan suami istri itu telah membuka restoran Dapoer Bang Jali yang berlokasi di daerah Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Bahkan kini, tempat makan yang menyajikan masakan rumahan itu memperluas sayapnya dengan membuka cabang di daerah Bintaro, Tangerang Selatan.
Bisnis Denny Cagur Bawa Nama Dapoer Bang Jali
View this post on Instagram
Terkat alasan memilih bisnis kuliner, komedian yang dikenal dengan gombalannya ini berpendapat bahwa makan adalah kebutuhan sehari-sehari, sehingga perputaran uang di bidang usaha kuliner sangat cepat. “Kalau bisnis lain, perputaran (uangnya) tidak cepat, tapi kuliner cepat. Orang pasti makan setiap hari. Tantangannya, gimana menu yang disajikan enak dan nyaman,” ujar Denny Cagur.
Oleh karena itu, artis yang melepas masa lajangnya pada pada 2006 ini yakin bahwa bisnis kuliner yang digelutinya dapat menjadi sumber penghasilan mereka di hari tua, meskipun dirinya tidak lagi berkecimpung di dunia hiburan tanah air. “Gua kan akan menua, istri juga akan menua. Anak akan melanjutkan ini itu. Jadi ini bisnis jangka panjang,” tutur komedian asal Garut tersebut.
Di sisi lain, Santi tidak khawatir atau takut dengan artis lainnya yang juga berjualan makanan. Ia menyebut, keberadaan mereka justru dianggap sebagai rekan berbagi pengalaman dalam bernisnis. “Tempatnya beda, segmennya juga beda. Makanan itu mewakili karakter pembelinya. Kami enggak melihat saingan. Kami malah saling tanya dan saling support,” pungkas istri Denny Cagur tersebut.
Bisnis Denny Cagur Meroket, Ini Tips Geluti Bisnis Kuliner
Terlepas dari bisnis Denny Cagur yang semakin maju, kuliner atau makanan adalah ladang cuan paling besar. Semua orang pasti butuh makan. Belum lagi banyak orang Indonesia yang gemar beriwisata kulinee. Jasa pesan-antar makanan juga sedang subur-suburnya. Jadi, memulai bisnis kuliner sama dengan menjemput kejayaan finansial.
Tapi jangan salah. Meski nampaknya menjanjikan, kemungkinan bisnis makanan untuk gagal juga sangat tinggi. Sebanyak 60 persen bisnis kuliner bubar di tahun pertamanya. Lalu, 80 persen takkan bertahan sampai dengan tahun kelima.
Agar Anda tak mengikuti jejak mereka yang gagal, ada baiknya Anda melakukan persiapan matang sebelum memulai bisnis kuliner seperti berikut ini:
1. Pahami keunikan produk
Kemungkinan besar Anda sudah punya ide ingin menjual apa. Mungkin jenis makanan besar seperti mie ayam, soto, nasi goreng, atau rice box? Minuman macam kopi susu, Thai tea, atau jamu kemasan? Atau malah cemilan ringan? Apapun itu, jangan berhenti sampai ide saja. Anda perlu lanjutkan dengan mencari keunikan produk (unique selling points / USP) yang ingin dijual. Sebab tanpa keunikan produk, bisnis kuliner Anda gampang kalah saing dengan kompetitor. Lewat keunikan produk pula lah, calon pelanggan tertarik untuk membeli dan mencoba produk Anda.
2. Tentukan target pasar
Untuk memulai bisnis kuliner, Anda juga wajib memahami target pasar yang dituju. Dengan begitu, Anda akan tahu betul apa yang harus dilakukan agar bisnis kuliner ramai. Baik dari sisi desain produk sampai dengan cara promosinya.
Buat perkiraan siapa yang paling membutuhkan produk Anda. Tak ada rumus pasti untuk melakukan hal satu ini. Kira-kira saja. Semisal Anda menjual produk kopi susu, siapakah target pasar paling strategis? Mahasiswa? Karyawan kantoran? Pekerja lepas? Anda sendiri yang menentukan target pasarnya.
3. Konsep bisnis
Setelah lama menggodok ide bisnis kuliner, saatnya membuat ide itu lebih konkret. Caranya tak lain dengan menuangkannya dalam konsep bisnis alias business plan. Meski judulnya baru “rencana” bukan berarti konsep bisnis dibuat asal-asalan. Selain dijadikan pedoman menjalankan bisnis, konsep ini juga membantu Anda dilirik investor untuk dapat suntikan modal. Maka dari itu, Anda perlu menggarap business plan dengan lebih serius.
4. Desain produk
Desain produk adalah langkah yang tak boleh Anda anggap sepele. Langkah ini menentukan banyak aspek penting dalam perjalanan bisnis kuliner Anda. Mulai dari pemilihan bahan baku, harga pokok penjualan, rasa dan kualitas, kemasan, rasa serta kualitas produk, dan banyak lagi lainnya.
Sekilas ini memang terdengar merepotkan. Tapi, percayalah ini sangat penting dan bermanfaat untuk bisnis jangka panjang. Anda jadi tahu berapa modal yang perlu dikeluarkan untuk setiap produk yang dijual. Lalu, Anda bisa mengejar keuntungan dengan lebih terukur dan efisien. Tak ada lagi istilah “kira-kira” untuk memberi harga produk yang akan Anda jual.
5. Tentukan lokasi jualan
Entah restoran atau sekadar drive thru, lokasi tetap berperan penting bagi bisnis kuliner. Anda tentu tak mau kan, bisnis sepi pelanggan hanya karena salah pilih tempat jualan?
Sekadar saran, pilih tempat yang gampang kelihatan. Idealnya, lokasi bisnis makanan itu haruslah yang mudah dilihat dan ditemukan orang. Semakin dekat lokasi bisnis dengan jalan raya atau tempat strategis lainnya, semakin Anda diuntungkan. Ibarat promosi gratis, Anda bisa mengundang pengunjung hanya dengan modal “kelihatan”.
Lalu, tentukan ukuran tempat. Anda sudah harus tahu seberapa luas tempat yang Anda butuhkan untuk jadi tempat usaha. Apakah Anda menginginkan tempat makan di tempat (dine in) yang luas? Apa ruang tunggu sederhana untuk pick up pesanan saja cukup?
Sediakan area parkir. Pahami bahwa ini adalah hal wajib yang perlu Anda pikirkan. Tanpa adanya tempat parkir, calon pelanggan akan berpikir 100 kali untuk mampir ke tempat jualan Anda. Selanjutnya, Pastikan lokasi usaha sudah dilengkapi dengan fasilitas dasar. Pastikan tempat yang Anda pilih sebagai tempat berusaha tak butuh terlalu banyak renovasi. Minimal, pastikan ia sudah punya toilet, sistem pembuangan air yang beres, dan ventilasi yang baik.
Cek juga lingkungan sekitar lokasi incaran. Apakah lokasi yang Anda pilih juga merupakan pusat bisnis? Produk apa yang dijual oleh “tetangga” Anda? Atau justru Anda lah satu-satunya pebisnis kuliner di lokasi Anda? Teorinya, lokasi yang sudah terkenal ramai bisa membuat bisnis Anda laris. Namun, bisa jadi itu malah membuat bisnis Anda punya saingan banyak. Maka dari itu, pertimbangan juga bagaimana lingkungan sekitar lokasi bisnis Anda.
6. Promosi
Memang ada begitu banyak channel marketing yang dapat dipakai bisnis kuliner. Namun, social media marketing lah yang saat ini paling menjanjikan untuk bisnis makanan. Entah bisnis makanan Anda spesifik untuk “makan di tempat” ataupun bisnis kuliner online, promosi via sosmed tetap jadi andalan.
Anda juga dapat mempromosikan bisnis kuliner melalui Instagram, Facebook, Twitter, membuat saluran YouTube, atau membuat website sendiri. Namun untuk website, tentu modal yang dikeluarkan lebih besar.
7. Kolaborasi
Kolaborasi yang dimaksud adalah melalui kerja sama dengan aplikasi pesan makanan, seperti GoFood, GrabFood, atau ShopeeFood. Melalui skema ini, area pasar bisnis kuliner Anda akan semakin meluas. Tapi, tetap pastikan prosedur kemasan dan pengirimannya sesuai dengan protokol kesehatan. (Tivan)
Sumber Gambar : Akun Instagram @dennycagur