KARANGANYAR, MEDIAINI.COM – Acara unik berupa pentas sederhana dengan audience anak-anak digelar oleh Ki Gendut dari komunitas Congwayndut (Keroncong Wayang Gendut) di kompleks perumahan Loh Agung Jaten Karanganyar. Pentas wayang yang biasanya digelar dengan megah, kini menjadi lebih dekat dengan anak-anak dan terkesan ringan serta interaktif. Hal ini dilakukannya untuk mengenalkan wayang sekaligus memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh pada 7 November.
Meski perayaannya dilakukan secara sederhana, Ki Gendut, seorang Dalang berijasah ini tetap memiliki rasa kepemilikan yang tinggi dengan dunia wayang. Ki Gendut mengekspresikan hari wayang nasional dengan mendongeng di depan anak-anak usia dini. Ia menceritakan sosok seorang semar sebagai pamomong tanah jawi serta menginformasikan tentang adanya hari wayang.
“Menanamkan pengetahuan sejak dini kepada anak-anak akan lebih baik, karena itu bisa menumbuhkan rasa cinta kepada budaya yang dimiliki, serta 15 atau 20 tahun kedepan mungkin mereka adalah pelaku, penanggap atau pun pencinta wayang itu sendiri” ungkap Ki Gendut.
“Banyak orang yang belum mengetahui bahwa Hari Wayang Nasional jatuh pada tanggal 7 november, bahkan tidak masuk ke kalender nasional. Harapan saya suatu saat nanti, dapat dimeriahkan secara nasional sebagai nilai kekayaan seni budaya yg dimiliki Indonesia karena wayang adalah ekspresi budaya yang ada di dalam ide dan pikiran. Saya ingin mengusulkan agar perayaan hari wayang nasional yang ditetapkan melalui Keppres 30 tahun 2018 masuk dalam kalender nasional” tambahnya.
Ki Gendut berharap, ke depannya ia bisa mengajak para insan dunia pewayangan untuk turut berpartisipasi melalui cara apapun dan sesederhana mungkin sebagai wujud kepemilikan dan kecintaan terhadap dunia wayang.
Dengan demikian wayang akan tetap eksis dan lestari dalam sanubari.
Ki Cahyo Kuntadi, satu dari dua dalang muda yang digadang-gadang sebagai pelestari dan pembaharu seni pewayangan ini turut mengaminkan harapan Ki Gendut.
“Seharusnya Hari Wayang Nasional sudah di tuliskan dalam kalender nasional karena sudah disahkan pada 2018 yang lalu oleh presiden Joko Widodo”, jelas Ki Cahyo sat diwawancarai di kediamannya (6/11).
Serujuk dengan Ki Cahyo, Ki Sigit Arianto yang juga seorang dalang muda mengatakan, dirinya sangat setuju dengan usulan hari wayang nasional di kalender nasional.
Ki Sigit juga mengajak para pencinta, pelaku dan stake holder untuk bekerja sama memeriahkan hari wayang dalam bentuk apapun dan ekspresi seadanya.
“karena perayaan tidak hanya euforia semata melibatkan orang banyak, akan tetapi kesadaran dari kita semua untuk bersinergi adalah salah satu wujud kecintaan akan budaya yang dimiliki. walaupun cukup dengan berdoa sendiri atau tiup lilin sendiri atau bisa juga mengupload foto/video di sosial medianya. Yang penting sudah berpartisipasi”. Jelas Ki Sigit. (AD/FD)