JAKARTA, MEDIAINI.COM– Turnamen olahraga jadi salah satu fokus pemerintah untuk mengatur berjalannya acara. Sebab, kelonggaran Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 19 Oktober-1 November memang menghadirkan dua Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri). Dua Inmendagri tersebut adalah Inmendagri Nomor 53 Tahun 2021 untuk PPKM level 1-3 di Jawa-Bali serta Inmendagri Nomor 54 Tahun 2021 untuk PPKM 1-3 di wilayah non-Jawa-Bali.
Melalui dua Inmendagri ini, pemerintah mulai menyesuaikan aturan baru dan secara bertahap membuka fasilitas publik untuk dinikmati masyarakat. Penyesuaian aturan tersebut juga dilakukan berdasarkan level PPKM dari sebuah daerah. Hal tersebut disampaikan oleh Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, saat melakukan konferensi pers daring di channel YouTube BNPB Indonesia pada Kamis (21/10).
Simulasi Turnamen Olahraga dengan Penonton
Penyesuaian yang dilakukan pemerintah dalam turnamen olahraga ada beberap hal. Sementara yang sudah dilakukan adalah menambah jumlah kapasitas dari fasilitas publik yang sudah dibuka seperti pusat perbelanjaan, bioskop, hingga restoran atau kafe. Maka penyesuaian yang sedang dilakukan sekarang adalah melakukan uji coba kegiatan olahraga seperti sepak bola dan balap sepeda.
Turnamen olahraga yang jadi uji coba kegiatan sepak bola adalah acara Liga 1 dan 2 Indonesia. Namun, saat ini telah terjadi penyesuaian dengan dilakukan uji coba penerimaan penonton langsung di Liga 1 yang ditentukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
“Pertandingan akan dilakukan satu kali seminggu dengan penonton maksimal 25 persen atau 5.000 orang dengan hasil skrining hijau. Kemudian untuk pertandingan sepak bola di wilayah non Jawa-Bali akan dilakukan uji coba penerimaan penonton langsung di Liga 2 dengan maksimal penonton 25 persen kapasitas atau 5.000 orang,” jelas Wiku.
Simulasi Turnamen Olahraga Tanpa Penonton Lewat Kejurnas Balap Sepeda
Turnamen olahraga yang menjadi uji coba tak hanya Liga 1 dan 2, pemerintah juga akan melakukan uji coba pelaksanaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Balap Sepeda di Cimahi dan Garut pada 23-31 Oktober 2021. Kegiatan ini akan dilakukan dengan simulasi protokol kesehatan menggunakan sistem bubble-to-bubble. Ini merupakan sebuah sistem kompetisi model gelembung yang dirancang untuk membatasi kontak dengan orang luar untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
“Kegiatan tersebut tidak akan dihadiri oleh penonton dan pelaksanaanya menerapkan screening dari aplikasi PeduliLindungi,” ujar Wiku.
Ada lima disiplin yang dipertandingkan dalam Kejurnas 2021. Pertama adalah disiplin MTB yang melombakan lima nomor di dalamnya yakni cross-country team relay (XCR), cross-country eliminator (XCE), cross-country olympic (XCO), downhill, dan enduro. Kedua ada disiplin road yang melombakan tiga nomor, yaitu individual time trials (ITT), individual road race (IRR), dan criterium.
Lalu, disiplin track akan melombakan nomor 1 km TT, 500m TT, Omnium, Sprint, Keirin, 4000m IP, 3000m IP, 2000m IP, dan Point Race. Dua disiplin lainnya yang akan dipertandingkan adalah BMX freestyle dan juga trials.
Seluruh pertandingan pada kategori dispilin MTB dan road akan dilaksanakan di Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat. Sedangkan, disiplin trials, BMX freestyle, dan track dilaksanakan di Velodrome Munaip Saleh, Cimahi.
Turnamen olah raga dalam hal ini Kejurnas Balap Sepeda akan menghadirkan sekitar 361 atlet dari 20 provinsi di Indonesia, termasuk pembalap penghuni Pelatnas. Seluruh peserta dan tim yang terlibat di dalamnya wajib vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama. Bahkan, sebelum perlombaan dimulai seluruh orang yang berada di area tersebut harus melakukan tes rapid antigen. (Bonita)