JAKARTA, MEDIAINI.COM – Squid Game salah satu serial populer di Netflix berhasil meraup cuan sebesar Rp 12,5 triliun. Serial drama yang diproduksi di Korea Selatan ini menjadi sebuah serial terbesar, jumlah penonton telah mencapai 111 juta orang saat baru pertama kali rilis pada 17 September 2021 lalu. Squid Game sendiri menceritakan orang-orang sebanyak 456 yang terlilit utang dan rela mempertaruhkan nyawa untuk berpartisipasi dalam suatu game misterius. Nantinya sang pemenang akan mendapatkan hadiah sebesar 45,6 juta won Korea.
Sukses Squid Game Meraup Cuan 12 Triliun
Berdasarkan penelusuran Mediaini, serial drama Squid Game diyakini menyumbang pendapatan finansial yang besar untuk Netflix. Bisa dikatakan, Squid Game ini sudah menjadi mesin uang bagi Netflix. Serial dari Korea Selatan tersebut diprediksi menghasilkan cuan sebesar 891,1 dolar AS atau sekitar Rp 12,5 triliun jika di rupiahkan. Penghasilan ini cukup fantastis, karena biaya yang dilontarkan Netflix dalam produksi serial drama Squid Game ini hanya 21,4 juta dolar AS atau sekitar Rp 302 miliar, dengan rata-rata 2,4 juta dolar AS per episodenya.
Drama tersebut juga menjadi drama yang paling banyak ditonton sejak perilisannya pada bulan September di Netflix dan sempat menduduki puncak chart layanan streaming tersebut di 94 negara. Sebelumnya, Netflix juga pernah mengumumkan jika 111 juta pelanggannya sudah menonton Squid Game tersebut selama dua menit dalam 28 hari sejak perilisannya, dan hal itu memecahkan rekor serial drama “Bridgerton” yang sebelumnya juga dibuat oleh Netflix.
Gara-Gara Squid Game, Pasar di Korea Selatan Ramai
Squid Game menjadi sebuah sejarah baru bagi Netflix, meskipun ide cerita dari drama tersebut tidak sepenuhnya original. Dengan Squid Game, Netflix sebagai penyedia layanan media streaming digital ternama di dunia saat ini telah memetik hasil, yang sebelumnya mereka meningkatkan investasi di pasar Asia, terlebih di Korea Selatan.
Selain dengan pembuat film di Korea, Netflix juga menggandeng pembuat film di Asia dengan memproduksi beberapa konten original. Netflix juga sudah membangun basis pelatihan bakat dan mengakusisi studio bersamaan dengan pertumbuhan pasar di Amerika Serikat yang semakin menurun. Selain itu, Netflix juga investasi sekitar 770 miliar won di Korea Selatan sejak mereka memasuki negara tersebut pada tahun 2016.
Hasil dari investasi tersebut telah menghasilkan sekitar 80 film dan serial drama original. Sedikit informasi, penyedia layanan streaming media digital Netflix ini berbeda dengan studio film dan jaringan TV biasanya, karena mereka tidak menghasilkan penjualan dari judul, tetapi menggunakan katalog dan merilis film atau serial drama baru secara konsisten untuk menarik pelanggannya di setiap pekan.
Dengan semakin populernya beberapa serial drama yang digarap oleh Netflix, membuat mereka harus menambah investasi karena untuk biaya dubbing atau terjemahan ke 30 bahasa. Seperti serial drama Money Heist, Lupin dan Dark yang sudah masuk ke lintas negara.
Squid Game Bikin Saham Netflix Naik
Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini memang merupakan salah satu kendala yang dihadapi beberapa perusahaan yang membuat mereka kurang memiliki acara baru dengan popularitas yang tinggi. Hal tersebut juga membuat produksi film dan TV menjadi melambat. Namun berbeda dengan Netflix, saham mereka justru naik hampir 7 persen sejak perilisan serial drama Squid Game ini pada 17 September 2021, dan memiliki nilai perusahaan sebesar 278,1 miliar dolar AS.
Squid Game menjadi salah satu serial drama yang berharga bagi Netflix, karena serial ini sudah mencetak 353 poin di Adjusted View Share (AVS), jika AVS sudah lebih dari 9 atau 10 maka sudah bisa dianggap tinggi. AVS sendiri merupakan bahan evaluasi untuk Netflix. AVS mengukur nilai dari penonton acara tersebut, dan tidak hanya mencerminkan berapa banyak orang yang sudah menonton sebuah acara tersebut.
Netflix menganggap pelanggan baru atau orang yang jarang menggunakan Netflix karena menunjukkan jika film atay serial drama tersebut merupakan alasan kenapa mereka tidak berhenti berlangganan. Kemudian, pada akhirnya yang membuat Squid Game menjadi serial yang berharga dan fital bagi Netflix adalah popularitas dan kepopulerannya yang berbanding terbalik dengan biaya produksi.
Seperti biaya pembuatan Squid Game ini lebih kecil dibandingkan dengan biaya produksi dari beberapa episode dari “The Crown”. Hal ini Netflix memiliki metric sendiri yang disebut efisiensi, yangmana AVS ini diukur dari biaya produksi suatu serial tersebut. Squid Game pun memiliki hasil dengan skor efisiensi 41, 7X, sedangkan efisiensi 1X saja sudah bisa dikatakan baik. (Izra Seva)