SEMARANG, MEDIAINI.COM – Lari tengah menjadi primadona di kalangan penggila olahraga.
Selain menyehatkan, lari juga bisa dilakukan secara bersama-sama, baik dengan keluarga dekat atau orang lain yang tergabung di dalam komunitas lari. Salah satu komunitas lari paling aktif di Kota Semarang yakni Palyon Ambyar Nusantara.
Pasalnya komunitas yang melakukan latihan tiap minggunya, kali ini diselingi dengan edukasi tentang keselamatan jika saat berlari ada kejadian seseorang yang memerlukan pertolongan pertama sebelum datang tim medis.
Nurhadi pelatih pertolongan pertama Palang Merah Indonesia menjelaskan, bahwa pertolongan pertama ini sangat penting diketahui oleh siapa saja termasuk para anggota komunitas.
“Karena pada saat kejadian masyarakat sekitar yang berkewajiban menolong sang korban,” terang Nurhadi.
Pasalnya, lanjut Nurhadi, edukasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat, sebab selain kita peduli terhadap sesame, juga bisa memberikan pertolongan pertama.
“Edukasi yang kami sampaikan meliputi pertolongan dasar keselamatan pada korban inseden, pemeriksaan kesadaran, pemeriksaan denyut nadi, pemeriksaan pernafasan, dan pemeriksaan suhu tubuh,” terang Nurhadi.
Pertolongan pertama yang cepat, khususnya penggunaan teknik resusitasi jantung paru (RJP) adalah faktor penting untuk meningkatkan peluang bertahan hidup dan pemulihan.
Tindakan pertolongan pertama yang tepat dapat menunda implikasi yang lebih buruk terhadap korban.
Oleh karena itu, ada baiknya Anda mengetahui pedoman dasar pertolongan pertama dengan memperhatikan KRCAB (Keselamatan Lingkungan, Respon, Circulation, Airway, Breathing) atau dalam ilmu pertolongan pertama di sebut dengan penilaian keadaan dan penilaian dini.
Tiga hal yang perlu diperhatikan adalah otak, jantung dan paru merupakan bagian terpenting dalam hidup, sehingga bila orang mengalami gangguan maka diperlukan tindakan atau yang dikenal dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Adapun langkah penanganannya meliputi:
1. Pastikan lingkungan sekitar aman untuk Anda maupun orang lain, terutama juga aman untuk korban saat di tolong. Jangan dekati korban bila melihat bahaya, seperti kabel listrik yang menjuntai, percikan api, longsoran batu, dan lainnya.
2. Cek respons atau kesadaran korban. Jika tingkat kesadaran korban menurun, tepuklah bahunya. Jika korban masih tidak merespons, mintalah bantuan orang sekitar untuk menelepon ambulans, mengambilkan kotak P3K, dan alat Automated External Defibrillator (AED).
3. Sembari menunggu bantuan, penolong dapat melakukan cek Nadi (pada titik karotis) atau di leher korban, hal ini dilakukan guna memeriksa masih adakah kerja jantung.
4. selanjutnya mengecek napas korban selama 5-10 detik. Guna memeriksa apakah organ pernafasan korban masih berfungsi
Catatan dalam tindakan pada korban tidak sadar posisi korban adalah terlentang dan jaga jalan nafas terbuka buka jalan napas dengan metode head tilt – chin lift.
Caranya letakkan tangan di dahi korban dan tengadahkan kepala korban. Letakkan ujung jari di bawah dagu, dan angkat dagu korban. Pastikan tidak ada benda yang menyumbat.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu
1. Bila saat cek nadi tidak terdeteksi detak, curigai terdapat gangguan henti jantung maka lakukan tindakan 30 kali kompresi dada dan 2 kali tiupan, lakukan hingga 5 tahapan untuk tahap 1.
Bila belum berhasil lanjutkan dengan tahap kedua dan seterusnya atau hingga penolong lanjut (medis datang).
2. Bila saat cek nafas tidak terdeteksi tetapi jantung masih berdetak, berikan dua belas kali bantuan napas sebanyak 12 kali, tiap 5 detik satu tiupan. Bila belum berhasil lakukan tahap 12 kali berikutnya. Atau bila ada oxygen maka berikan oxygen dengan benar.
3. CPR dihentikan saat korban memberi respon (biasanya terbatuk) atau mulai bernapas lagi, saat penolong tidak mampu lagi memberikan pertolongan, saat tim medis sudah datang, atau sudah ada keputusan dari dokter.
4. Jika korban mulai bernapas setelah diberikan CPR, lakukan posisi pemulihan. Tarik lengan terjauh korban melewati dada, dan punggung tangannya menempel pada pipi. Dengan tangan satunya, tekuk lutut kaki bagian terjauh korban.
Balikkan atau miringkan korban ke arah penolong. Biarkan lutut kaki yang sudah ditekuk tetap dalam posisi demikian. Tengadahkan kepala korban untuk mempertahankan jalan napas. Pantau keadaan korban hingga bantuan medis tiba.
Nurhadi berharap komunitas playon ambyar nusantara ini bisa menjadi pioner untuk mengkampanyekan kepedulian serta penyelamatan dengan memberikanpertolongan pertama pada korban inseden.
Kegiatan ini masih dalam tahapan dasar, selanjutnya pada pertemuan berikutnya akan dijadwalkan dengan materi penilaian fisik, cidera otot rangka, dan cidera jaringan lunak.