MAGELANG, MEDIAINI.COM – Membangun sebuah usaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, perlu usaha dan ketekunan yang kuat.
Adakalanya ketika memulai usaha, seorang wirausaha juga akan dihadapkan pada keadaan jatuh bangun yang harus dilalui.
Hal ini jugalah yang dilalui Itur Yuliastik atau akrab disapa Itur ketika menjalankan usahanya.
Sejak menamatkan pendidikan SMK, Itur lebih memilih bekerja. Banyak pengalaman yang didapatkannya selama menjadi karyawan, bahkan dirinya pernah bekerja hingga ke luar negeri.
Tak ingin selamanya menjadi karyawan, sejak tahun 2016 Itur memutuskan untuk mulai membangun usahanya sendiri.
Bersama dengan saudaranya, Itur dipercaya mengelola lahan seluas tiga hektar. Setelahnya mulailah Itur mengembangkan budidaya terong bersama rekanan.
Namun, nasib baik belum berpihak padanya, usaha budidaya terong yang dirintisnya gagal, bahkan dia mengaku ditipu.
Kegagalan yang pernah dialami Itur tak membuatnya patah semangat. Pada tahun 2018 kemarin, ia memilih memulai kembali usahanya dengan menanam cabai menggunakan modal pinjaman dari perbankan.
Namun sayangnya musibah pun kembali datang, angin puting beliung datang dan merusak tanaman cabai miliknya hingga mengalami kerugian cukup besar.
Namun demikian, ternyata kegagalan demi kegagalan yang dialami Itur justru membuatnya mendapatkan inspirasi membuat aneka minuman herbal yang sekarang menjadi best seller.
“Jatuh bangun saat membangun usaha memang menjadikan saya semakin kuat menghadapi permasalahan. Diberikan lahan untuk dikelola, saya memiliki impian untuk membuat usaha agrowisata herbal,” tutur Itur, saat ditemui di rumahnya, Lingkungan Santan Wonokromo RT 007/002 Sumberejo, Mertoyudan, Magelang.
Awal 2019, ketika kasus Covid-19 meledak, Itur berinovasi membuat minuman herbal wedang uwuh. Resep wedang Uwuh dari Magelang, Jogja dan Solo pun dipelajarinya.
“Mencoba resep dari beberapa daerah, akhirnya saya menemukan resep sendiri dengan hasil yang luar biasa. Kunci utamanya kebersihan bahan sehingga saat dikonsumsi keluarlah aroma herbal yang luar biasa. Kemudian saya mulai menggali cara mengawetkan bahan-bahan minuman sehingga kering sempurna dan tidak berjamur. Seperti mengeringkan jahe, serai dan jeruk nipis,” tambahnya.
Setelah berhasil menemukan resep wedang Uwuh dengan rasa khas empon-empon, Itur mulai berinovasi memanfaatkan cabai yang dulu pernah dibudidayakan.
Lahirlah inovasi baru yang diberi nama wedang Bledek. Wedang Bledek merupakan campuran empon-empon yang dilengkap dengan jeruk nipis dan cabai.
“Rasa yang beda dan digemari banyak orang. Awalnya tidak menyangka kalau wedang Bledek banyak yang suka bahkan banyak dari luar Jawa memesannya,”ungkapnya.
Owner dari CV Totalindo Gemilang ini menamakan tempat produksinya dengan nama Wedange Ndoro, dengan brand produknya yang bernama Rempon Ndoro.
Satu tahun berjalan, Wedange Ndoro berhasil membuat 13 produk, 7 produk wedang empon-empon dan 6 produk berbentuk teh. Tujuh wedang tersebut antara lain Bledeg, Rempus, Golden Rempon, Uwuh, Alam, Gujaser dan All Varian.
Sedang yang berbentuk seperti teh celup, antara lain Kelor, Kumis Kucing, Alpukat, Sukun, Sirsak dan Keresen.
“Untuk jenis wedang dilengkapi gula batu dengan kualitas yang premium sementara untuk teh dibentuk celup,” jelas Itur.
Produk Wedange Ndoro awalnya hanya dipasarkan lewat mulut ke mulut. Dari saudara dan teman yang telah merasakan produknya, mereka bercerita pada orang lain.
Kemudian ada yang mulai memesan, dan jumlahnya terus bertambah.
“Sejauh ini kami sudah memiliki 32 distributor, setiap hari kami menyiapkan 2.000 pack. Untuk pemesanan jumlah banyak kami pun siap menerima dengan menyiapkan stok bahan,”katanya.
Guna memenuhi kebutuhan produk, Itur dibantu 10 karyawan. Mereka bekerja setiap hari untuk membuat produk, termasuk melayani transaksi pembeli, baik secara langsung maupun online.
Untuk melayani pembelian secara online yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, Itur mempercayakannya kepada JNE untuk mengirimkan berbagai produk wedang empon-empon dan teh celup yang dipesan pembeli.
Menurutnya, JNE merupakan ekspedisi yang bisa dipercaya, selama 1 tahun berlangganan JNE Itur mengaku tidak mengalami permasalahan.
“Tidak ada konsumen yang mengeluhkan pengiriman paket. Barang sampai tepat waktu dan tidak rusak,” ujarnya.
Itur pun berharap semoga semoga kerjasama dengan jasa pengiriman JNE bisa terus lancar, bahkan makin bertambah pengiriman ke luar Jawa dengan jaminan barang akan sampai tempat tujuan. (AD/FD)