BANDUNG, MEDIAINI.COM – Popularitas musik keroncong di era saat ini makin terdesak dengan eksistensi musik modern. Namun, tidak perlu dipungkiri bahwa musik keroncong masih memiliki peminatnya dan bertahan sampai sekarang.
Tentu berbagai pegiat musik keroncong di berbagai daerah, tak terkecuali di kota Bandung bertahan untuk mempertahankan kembali agar tetap Berjaya.
Salah satunya dilakukan oleh grup musik Bluemoon, Kelompok seniman asal Bandung yang telah terbentuk sejak tahun 1983.
Isman Sugito, sebagai pimpinan Orkes Keroncong Bluemoon mengatakan, mulanya grup yang berlokasi di jalan Baranang Siang ini awalnya merupakan sekumpulan orang yang berjumlah tujuh orang dan tidak memiliki nama.
Mereka hanya sekedar bermain musik keroncong dan tampil di berbagai acara di Bandung maupun di Jakarta.
Nama orkes bluemoon sendiri baru diterapkan pada tahun 1992, ketika mereka sedang tampil di acara pernikahan, saat itu secara tidak sengaja panitia pernikahan mempertanyakan nama panggung yang mereka miliki, kemudian terlintas dan terpikirlah nama Bluemoon.
Bluemoon sendiri lahir karena grup ini tampil di malam hari pada saat bulan purnama, dan berokasi di tenda pernikahan yang berwarna biru, maka tercetuslah nama tersebut.
Kini popularitas Bluemoon terus meningkat, bahkan karena popularitasnya Bluemoon berkesempatan masuk ke dalam manajemen Elfa Secioria. Ketika bergabung manajemen elfa, nama panggung mereka menjadi Selayang Pandang.
Meski demikian, pergantian nama ini tidak membuat orkes Bluemoon mengalami penurunan eksistensi, justru sebaliknya, popularitas Bluemoon (Selayang Pandang) semakin meningkat.
Masuknya Bluemoon dalam manajemen elfa membuatnya memiliki lebih banyak kesempatan untuk bisa tampil di berbagai event dari berbagai daerah.
Bluemoon atau selayang pandang juga mendapat kesempatan untuk berkompetisi dan menjadi juara di berbagai Negara, seperti Jerman dan Korea Selatan.
Selain itu, Bluemoon juga cukup sering mengiringi vokalis atau penyanyi papan atas Indonesia di antaranya Rita Effendy, Hetty Koes Endang, Sundari Soekotjo, Elfas Singer, Harvey Malaihollo dan banyak lainnya.
Tidak hanya terbatas pada genre keroncong, Bluemoon ternyata juga mampu menjadi pengiring pada jenis genre lain yakni genre barat, pop, daerah, sampai lagu religi seperti lagu gereja dan lagu islam.
Orkes keroncong Bluemoon ini telah memiliki pengelolaan yang baik dalam menjaga kualitas dan pengelolan grup orkesnya.
Dengan menerapkan asas bebas dan bertanggung jawab, semua pemain mempunyai tanggung jawab dan kemampuan yang sama.
Di samping itu, kru Orkes Bluemoon sudah terikat dengan ikatan kekeluargaan, hal inilah yang menjadi alasan mengapa Bluemoon bisa bertahan sampai 30 tahun.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan agar tetap eksis, Bluemoon berharap anak muda saat ini juga bisa lebih mencintai dan mengenal lagu bergenre keroncong.
Bluemoon juga mepunyai harapan agar suatu hari nanti mereka bisa mengadakan sebuah festival yang dapat bekerjasama dengan lembaga terkait untuk lebih bisa mengenalkan genre keroncong serta mengajak anak muda untuk belajar musik keroncong dan lebih meningkatkan kualitas musik keroncong. (AD/FD)