JAKARTA, MEDIAINI.COM – Nama Stanley Tjia mendadak banyak dicari publik karena menarik perhatian dalam PON XX Papua. Ternyata, sosok muda ini menjadi wasit yang mengatur pertandingan esports. Tak hanya Peran wasit esport di Indonesia sangat penting, apalagi nimo terhadap olahraga esports di tanah air memang kian tinggi.
Hal ini bisa dilihat dari penyelenggaraan cabang olahraga ekshibisi esports Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang telah menarik 205.692 pendaftar dari seluruh Indonesia. Salah satu wasit esport ternama Indonesia adalah Stanley Tjia. Berkat cintanya Stanley Tija kepada dunia game membuat dia akhirnya menekuni pekerjaan sebagai wasit esports. Ia merupakan wasit yang memiliki lisensi internasional.
Stanley Tjia Satu-Satunya Wasit Berlisensi Internasional
Dilansir dari berbagai sumber di internet, sebelum terjun ke dunia wasit, pria berusia 38 tahun itu adalah seorang pemain profesional pada sekitar awal tahun 2000. Dia bahkan sempat ikut turnamen dalam World Cyber Game, saat Indonesia baru pertama kali mengikuti ajang internasinal tersebut. Pada saat itu profesi sebagai atlet esports tidak semenjanjikan seperti sekarang ini, semua turnamen yang dia ikuti juga dibiayai secara pribadi.
Karena lelah dengan atlet professional yang tidak menjanjian, pada tahun 2016 ia mendapat tawaran untuk menjadi wasit esports ketika Federasi Esports International (IESF) mencari wasit untuk esports secara resmi. Saat itu perekrutan melibatkan sekitar 25 negara, termasuk negara-negara Eropa. Dari situ hanya 10 orang yang tersaring dan diterima menjadi wasit resmi untuk turnamen internasional. Stanley termasuk dalam 10 orang itu yang berhasil diterima menjadi wasit dan menjadi satu-satunya wasit di Indonesia yang bersertifikat IESF.
Dengan begitu Stanley berhasil mengantongi predikat sebagai wasit internasional. Namun sertifikasi tersebut hanya berlaku satu tahun. Meskipun sertifikat wasit internasional milik Stanley hanya berlaku selama setahun, ia masih seringkali dipangil untuk memimpin jalannya pertandingan esports. Seperti pada ekshibisi esports di Asian Games Jakarta pada tahun 2018, Stanley turut menjadi wasit. Selain Asian Games, Stanley juga pernah diminta untuk menjadi wasit oleh Komite Olimpiade Filipina pada SEA Games 2019 di Manila.
Mengintip Profesi Stanley Tjia
Menjadi seorag wasit esport tidak harus memiliki latar belakang sebagai pemain professional. Jika seseorang berkecimpung di dunia esports, termasuk terlibat dalam operasional turnamen atau pernah jadi admin bantu-bantu, mungkin bisa juga menjadi wasit esports.
Stanley Tjia saat ini terlibat dalam komite wasit dan bertindak sebagai instruktur. Stanley juga aktif di organisasi Pengurus Besar Esports Seluruh Indonesia (PB ESI). Pelatihan wasit di Indonesia sendiri sudah dilakukan sejak 2019, di mana setiap satu provinsi telah memiliki satu wasit nasional. Seorang wasit esports tidak hanya fokus dalam satu game saja.
Wasit yang sama bisa memiliki lisensi untuk game lainnya, namun tetap harus berpegang teguh pada aturan yang telah disepakati dari pihak pengembang game. Jika dilihat dari perkembangan dunia esports di Indonesia maupun di dunia saat ini, porfesi wasit esport semakin menjanjikan. Apalagi esports telah diikut sertakan di beberapa ajang multievent, termasuk untuk pertama kalinya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Indonesia bahkan telah mengantongi emas di ekshibisi esport Asian Games 2018 Jakarta dan membawa pulang perak di SEA Games 2019 Manila.
Stanley Tjia Bikin Wasit Esport Populer
Tugas seorang wasit esports yang ditempatkan di arena pertandingan secara langsung, biasanya harus standby mengantisipasi bila ada masalah teknis seperti handphone yang tiba-tiba mati, atau ada yang menggunakan cheat. Layaknya wasit pada olahraga lainnya, ketika terjadi pelanggaran, wasit esports juga memberikan peringatan pertama jika terjadi pelanggaran ringan, peringatan kedua saat terjadi pelanggaran cukup berat, dan peringatan ketiga yang setara dengan kartu merah jika terjadi pelanggaran berat.
Dalam game mobile, misalnya Mobile Legends, ada hero yang tidak boleh dipakai, namun sengaja dipakai, wasit dapat memberikan peringatan mengenai hal itu. Jika para pemain ada yang mengumpat pun wasit akan memberi peringatan kepada pemain tersebut. Selanjutnya adanya remake, harus ada izin. Remake itu sendiri merupakan pengulangan game misalnya dari bug atau adanya masalah yang diterima oleh team, mereka harus meminta izin dari wasit terlebih dahulu dan harus ada alasan yang jelas.
Sedangkan untuk game lainnya selain mobile sebenarnya hampir sama, misalnya adanya pause atau meminta timeout bisa dilakukan melalui wasit. Remake juga termasuk dimana para team bisa meminta game untuk diulang jika alasannya penting. Beberapa wasit game lain juga berguna sebagai pemantau jika ada yang menggunakan cheat di LAN. Walau memang jarang terjadi, hal ini masih bisa terjadi. Misalnya pro player CSGO Forsaken, yang pernah ketahuan ngecheat karena wasit. Selain memimpin jalannya pertandingan, wasit esports, juga harus memiliki kemampuan memberi penyampaian dengan baik. (Izra Seva)