JAKARTA, MEDIAINI.COM – Investasi Piyu Padi, gitaris band papan atas termasuk deretan artis yang gemar berinvestasi. menginvestasikan angnya di pasal modal. Kisah sukses pria asal Jawa Timur itu banyak menginspirasi banyak orang. Pada 2008, saat krisis ekonomi melanda Indonesia, Piyu justru memberanikan diri masuk ke pasar modal. Saat itu ia membeli saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yang tengah anjlok harganya hingga Rp775 per saham. “Saat itu saya cuma modal Rp 175 juta,” beri tahunya.
Berkat keberaniannya, Piyu mendulang keuntungan mencapai 3 kali lipat atau 200 persen. “Saya ikutin terus naik 2008-2009, dari harga Rp 775 per saham naik jadi Rp 2.475, itu sudah naik berapa ratus persennya kan? Terus saya mendapatkan keuntungan, dan saya mulai transaksi saham terus,” tuturnya.
Tak puas hanya punya saham BUMI, Piyu lantas menjajal peruntungan dengan membeli saham lain yaitu PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR). “Saya sudah nggak punya saham BUMI, sejak 2010-2011 saya lepas semuanya. Habis itu baru saya mulai saya jual, dan coba yang lain, saya masuk BJBR, ya terus maen-maen sampai sekarang,” ungkapnya.
Perjalanan Investasi Piyu Padi Tak Selalu Mulus
View this post on Instagram
Perjalanan Piyu Padi di pasar modal tak selalu berjalan mulus. Ia pernah rugi saat menjajal investasi di saham PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). Sebelum berinvestasi langsung di saham, Piyu juga pernah berinvestasi di instrumen reksa dana. Saat itu ia juga pernah mengalami kerugian.
“Saya berinvestasi di sebuah reksa dana luar (asing), saat saya baru masuk itu saya minus terus, akhirnya sisa 30 persen. 2008, saya masuk ke saham, jadi semenjak itu saya sudah nggak pakai reksa dana yang asing itu. Saya masuk reksa dana itu 2003, sudah mulai,” jelas dia.
Saat ini Piyu memiliki tak lebih dari 10 saham, di antaranya di Waskita, Astra, Wika Beton, Antam. “Yang lama-lama masih nyangkut juga ada, kayak GTBO, terus ada dua yang nyangkut PT Ancora Indonesia Resources Tbk,” sebutnya.
Disiplin dalam Berinvestasi
Bukan asal beli dan sekadar mengandalkan keberuntungan, Piyu sangat penuh perhitungan dalam berinvestasi saham. Piyu mengatakan dirinya mencoba disiplin dalam berinvestasi. Paling tidak, dia menanamkan uangnya di pasar saham sekitar Rp 60 juta-Rp 70 juta per bulan.
“Kalau keuntungan itu saya sudah patok, jadi itu transaksi saham, misal saya trading hari ini untuk Rp 10 juta, Rp 12 juta, dikit-dikit saja, nanti sebulan kan kita tahu keuntungannya berapa kan? Itu untuk kehidupan saya, bukan untuk gambling, saya benar pikirkan bagaimana bisa dapat keuntungan,” tandasnya. (Alfahri)