JAKARTA, MEDIAINI.COM – Matahari Department Store tutup beberapa gerainya. Manajemen emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyatakan segera menutup 13 gerai tahun ini. Per September 2021, Matahari telah menutup empat gerai. Yang terbaru di Jl Kapten Muslihat No 14 Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo, membenarkan telah menutup salah satu gerainya di Bogor. Manajemen jaringan toko serba ada itu juga memutuskan menutup masing-masing satu gerai di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. “Jogja, Jakarta, Bandung dan Bogor masing-masing 1 gerai,” katanya.
Dikatakan Miranti, penutupan tersebut sejalan dengan rencana perusahaan menutup beberapa gerai yang performanya kurang memuaskan. “Ini sejalan dengan rencana perseroan sebelumnya yang akan menutup gerai-gerai yang under performed,” tambahnya.
Matahari Department Store Tutup, Begini Nasib Karyawan
Meskipun Matahari Department Store tutup, Miranti memastikan tak ada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Nantinya, para pekerja tersebut akan dialihkan ke gerai Matahari terdekat. “Karyawan kami alihkan ke gerai-gerai terdekat, tidak ada yang di PHK,” ungkapnya.
Mengacu pada laporan kuartalan, hingga kuartal I-2021, perusahaan mengoperasikan 147 gerai, jumlahnya sama dengan posisi 31 Desember 2020. Jumlah itu terbagi di Sumatera 28, Jawa 86, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku 28 dan wilayah lainnya 5 gerai.
Dalam dokumen paparan publik yang disampaikan manajemen kepada Bursa Efek Indonesia, perseroan akan menerapkan strategi omnichannel, yakni dengan memaksimalkan strategi penjualan secara fisik dan daring. Matahari juga masih akan melakukan ekspansi gerai di tanah air.
“Beberapa gerai dapat diperbesar sesuai permintaan, sementara itu beberapa gerai perlu dirasionalisasi sehubungan preferensi pilihan saluran pelanggan untuk berbelanja. Namun, secara keseluruhan, kami percaya bahwa keputusan ini harus diambil atas dasar kebutuhan pelanggan dan produktivitas,” urainya.
(Alfahri)