YOGYAKARTA, MEDIAINI.COM – Kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dan perusahaan grup perhotelan Accor untuk menyerap produk UMKM mulai diwujudkan. Kali ini yang menjadi fokus adalah produk-produk UMKM di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Komitmen kedua pihak tersebut diwujudkan dalam sebuah penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery dengan UMKM Rumah Keju Jogja dan Coklat nDalem.
Kedua UMKM tersebut adalah hasil kurasi bersama antara Smesco Indonesia dan grup Accor. Penandatanganan PKS ini disaksikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki di The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery, Jumat (27/8).
Program ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan Nota Kesepahaman antara grup Accor dengan Smesco Indonesia, tentang Pembentukan Kerja Sama dalam Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk mendukung Pemulihan Ekonomi pada Bidang Jasa Perhotelan pada 3 April 2021 lalu.
Dalam kunjungannya ke The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery, Teten melihat langsung kemitraan hotel dengan para pelaku UMKM yang sudah berjalan.
Ia mengatakan, implementasi antara KemenkopUKM dan grup Accor sudah banyak kemajuan serta menghasilkan beberapa hal konkret.
Saat ini, sudah ada beberapa produk UMKM yang dikurasi dan kemudian dikerjasamakan dengan beberapa hotel jaringan grup Accor.
“Saya lihat ditampilkan dengan baik. Ini satu contoh bagus antara produk UMKM dan hotel kerja sama saling mendukung karena kedua sektor bisnis ini sama-sama mengalami dampak akibat pandemi Covid-19,” ungkap Teten.
UMKM ditantang untuk mencari solusi bersama yang dibutuhkan hotel. Hal ini diakui Menteri Teten menjadi berkah di tengah pandemi Covid-19. Upaya perbaikan rantai pasok terus dilakukan, mulai dari produk kuliner, fesyen, hingga groceries.
Ia berharap, kerja sama jaringan Accor dengan UMKM ini tidak berhenti hanya di Hotel Phoenix saja, tetapi dapat diduplikasi ke jaringan grup Accor lainnya. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga di jaringan internasional.
“Kerja sama ini merupakan suatu proses mendorong produk UMKM naik kelas. Sekaligus untuk mem-branding produk UMKM dan membuktikan bahwa kualitas produk UMKM mampu bersaing dengan brand besar,” tegas Teten.
KemenkopUKM menyambut baik kerja sama grup Accor yang telah memakai produk-produk UMKM komoditas pertanian seperti sayuran, buah, beras, dan lainnya.
Apalagi penyerapan produk UMKM dilakukan saat banyak UMKM terdampak pandemi Covid-19.
Ia berharap situasi makin membaik dan pembukaan pembatasan kegiatan masyarakat akan membuat penyerapan produk UMKM semakin besar.
“Grup Accor diharapkan dapat membuka kesempatan yang lebih besar untuk UMKM sektor-sektor lain yang memiliki nilai tambah seperti makanan olahan, craft, fesyen, dan lain-lain,” tutup Teten.
Di waktu yang sama, Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah KemenkopUKM Hanung Harimba Rachman menambahkan, Smesco telah mengkurasi bersama sejumlah produk UMKM yang dibutuhkan oleh hotel dan restoran, seperti dekorasi, toiletries, amenitis, kebutuhan rumah tangga, minibar, dan kebutuhan restoran.
Saat ini sudah terkurasi lebih dari 80 dari 600 UMKM yang memiliki produk unggulan yang dapat memenuhi industri perhotelan. Saya mengapresiasi agenda penandatanganan kontrak kerja sama antara The Phoenix Hotel dengan 3 UMKM produsen keju, butter, dan cokelat.
“Saya berharap melalui kerja sama ini, grup Accor juga lebih banyak lagi menyerap produk-produk UMKM binaan Kementerian Koperasi dan UKM yang telah dikurasi oleh Smesco,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Accor Southeast Asia, Japan, South Korea Garth Simmons mengatakan, “Kami merasa terhormat dapat berkontribusi pada program pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terhadap perkembangan UMKM Indonesia dan keberhasilan gerakan Bangga Buatan Indonesia. Grup bersemangat untuk melanjutkan dukungannya melalui kolaborasi ini.”
Simmons menambahkan, berbagai kemitraan dengan UMKM lokal dan hotel Accor yang tersebar di seluruh Indonesia dilakukan, termasuk menampilkan produk mereka di area hotel, konsinyasi, penggunaan produk dalam operasional hotel, serta penyerapan produk yang selaras dengan program promosi dan pemasaran brand.
“Kemitraan ini akan terus kami kembangkan, termasuk kerja sama dengan Kemenkopukm dan Smesco Indonesia,” tambah Simmons.
The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery mengkurasi produk UMKM sejalan dengan program brand MGallery, Inspired by Her dan Memorable Moment.
Inspired by Her adalah program yang dirancang oleh dan untuk perempuan, menawarkan produk herbal, kosmetik, spa, dan cokelat yang disesuaikan.
Program Memorable Moment diwujudkan melalui pameran repro furnitur khas Soekarno untuk ruang kerja museum Bung Karno di property ini, menggunakan produk-produk dari UKM serta Soekarno Signature Dish– pilihan makanan favorit Bung Karno menggunakan bahan-bahan dari UKM termasuk keju sebagai salah satu dari bahan-bahannya.
Grand Mercure & ibis Yogyakarta Adisucipto mengkurasi produk dengan UMKM sesuai dengan esensi brand hotel “Inspired by Local” – atau terinspirasi oleh kearifan lokal.
Kemitraan dilakukan dengan UKM, membatik dengan gaya klasik Yogyakarta, pembuat moonpia (jajanan khas hotel), pengrajin wayang kulit membuat wayang, dan ditangani oleh ahli seni tradisional pewayangan, dan lain-lain.
Novotel Yogyakarta mendukung petani dan peternak lokal seperti beras, telur, krecek, ayam kampung, nangka muda, ikan, bumbu-bumbu rempah, dan kopi, dan UMKM lokal dengan membuat tampilan baru untuk menu-menu makanan berkonsep tradisional yang dibalut dengan modernitas.
Tim hotel bahkan mengunjungi langsung para petani lokal yang ada di Yogyakarta dan melihat proses hasil pertanian.
Novotel Suites Yogyakarta Malioboro bermitra dengan UMKM di Yogyakarta dan sekitarnya, mengemasnya menjadi “Jajanan Mataram” berbagai macam makanan dan minuman ringan ciri khas Yogyakarta dan Jawa Tengah seperti lumpia dari tumbas lumpia, jamu dari leli jamu hingga kudapan kesukaan Sri Sultan Hamengku Buwono-VIII yang diolah dari singkong hasil budidaya petani dan UMKM lokal.
ibis Styles Yogyakarta bekerja sama dengan beberapa UMKM seperti berbagai produk wedang, empon-empon dan lainnya yang bisa menjadi pilihan tamu yang ingin menikmati minuman kesehatan.
Hotel juga bekerja sama dengan UMKM yang menghasilkan kudapan tradisional seperti bakpia, fesyen , asesoris, juga pemasok daging , sayur, telur, beras, dan lainnya.
ibis Yogyakarta Malioboro bekerjasama dengan UMKM sebagai pemasok buah, sayur, daging, ikan, beras dan bahan makanan lainnya serta oleh-oleh.
Sementara itu, ibis Semarang Simpang Lima bermitra dengan koperasi peternak unggas, produsen roti, dan pemasok kopi lokal di Jawa Tengah.
ibis Semarang Simpang Lima juga menata Coffee Corner hotel, salah satu area favorit para tamu dengan kopi lokal di Jawa Tengah.
The Royal Surakarta Heritage-MGallery, Novotel Solo dan ibis Styles Solo, berkolaborasi dengan UMKM untuk makanan khas Solo yang disajikan untuk tamu VIP serta pakaian batik dan kerajinan khas dari Solo yang dipajang di hotel.
Novotel Semarang dan ibis budget Semarang bermitra dengan UMKM di Jawa Tengah melalui pemanfaatan produk untuk kebutuhan hotel, konsinyasi, dan kegiatan pameran UMKM. Produk seperti kopi, wingko, enting-enting gepuk batu, roti dan puluhan produk UMKM lainnya dapat dinikmati oleh para tamu di area restoran dan lobby hotel. (AD/FD)