JAKARTA, MEDIAINI.COM – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan sebanyak 50 juta vaksin Pfizer harus diperoleh Indonesia pada akhir Agustus atau awal September 2021. Kini, secara bertahap Indonesia telah menerima kedatangan 1.560.780 dosis vaksin Covid-19 merek Pfizer pada Kamis (19/8). Mendatang, masih ada 48,4 juta dosis vaksin asal Amerika Serikat yang akan dikirimkan ke Tanah Air.
Kementerian Kesehatan dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE telah menyepakati kerja sama dengan skema pembelian langsung atau business to business (B2B). Hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu distribusi, sebab vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan.
Vaksin Pfizer Butuh Penyimpanan Khusus
Dalam pengumumannya, vaksin Pfizer yang akan datang pun memiliki tantangan khusus. Pasalnya, terkait suhu sangat dingin untuk penyimpanan, distribusi vaksin serta persyaratan administrasinya.
Diketahui, vaksin yang dibuat dengan teknologi baru yang menggunakan mRNA sintesis harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius atau lebih rendah, setara dengan musim dingin di Antartika agar tidak rusak. Terkait hal ini, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pemerintah telah mengantisipasinya dalam model kerjasama yang dilakukan dengan Pfizer. Di mana, pihak Pfizer meminjamkan penyimpanan khusus untuk menjaga suhu dingin agar vaksin Corona tetap terjaga efektivitasnya.
Dengan adanya penanganan khusus dalam pendistribusiannya, membuat Pemerintah sangat selektif dalam memilih lokasi untuk pemberian vaksin Pfizer pertama ini. Adapun, vaksin Pfizer yang sudah tiba diperuntukkan bagi masyarakat umum yang belum menerima vaksin Covid-19 secara gratis di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Wilayah tersebut menjadi prioritas setelah mempertimbangkan kompleksitas sistem logistik dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya.
Dikatakan, Kemenkes belum merinci distribusi dan pelaksanaan vaksinasi Pfizer. Namun vaksin tersebut sudah disebar dan siap diberikan ke masyarakat.
Vaksin Pfizer Dipakai Beberapa Negara, Uji Klinis Tunjukkan Hasil Positif
Sejak awal, pengobatan eksperimental Pfizer menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Sehingga, membuat beberapa negara menyetujui penggunaan darurat vaksin corona Pfizer-BioNTech. Sejauh ini, ada 6 negara yang memberikan izin penggunaan darurat terhadap vaksin Pfizer. Diantaranya, Inggris, Bahrain, Kanada, Arab Saudi, Meksiko dan Amerika Serikat.
Data awal vaksin corona buatan Pfizer-BioNTechmemang menunjukkan vaksin ini memiliki efektivitas 90 persen dan diklaim tak ada masalah keamanan. Pfizer juga menyebut vaksin mampu melindungi 94 persen orang dewasa berusia lanjut di atas 65 tahun.
Ini juga dibuktikan oleh perkataan Direktur medis Pfizer di Israel, Alon Rappaport yang mengklaim bahwa efektivitas vaksin itu terhadap varian Delta mencapai 90 persen. Di mana, saat itu India sedang melawan varian Delta (B1617.2)
Bagi Indonesia sendiri, vaksin Pfizer telah memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.
Secara keseluruhan, Indonesia telah mengantongi komitmen kedatangan vaksin Covid-19 sebanyak 370 juta dosis. Hingga Juli, vaksin yang telah diterima pemerintah mencapai 90 juta dosis. “Rencana kita untuk bisa mengejar sisanya sampai akhir tahun,” katanya.
Sementara, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan pihaknya terus berupaya untuk menjamin pasokan vaksin untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Seluruh jalur kerja sama dengan berbagai mekanisme yang tersedia akan terus diupayakan untuk mendapatkan vaksin corona. (Arlina Laras)