JAKARTA, MEDIAINI.COM – Bisnis Irma Darmawangsa yang dirintis mulai dari kuliner hingga properti kini terpuru. Padahal, untuk mendirikan bisnis tersebut Irma Darmawangsa harus berjuang di industri hiburan. Bertahap berhasil mengumpulkan sejumlah aset berupa rumah yang dihuni dan disewakan. Plus membuka usaha kuliner sejak beberapa tahun terakhir. Usaha tersebut, sedianya dijadikan Irma sebagai mata andalan setelah nanti sudah tak lagi aktif di dunia keartisan.
Tapi, pandemi Covid-19 betul-betul membuat Irma terpuruk. Imbas penerapan work from home (WFH), rumah kost miliknya kini tak lagi berpenghuni. Meski sudah menurunkan uang sewa hingga 50 persen, para penghuni tetap memilih menghentikan sewa dan kembali ke kediaman masing-masing.
Bisnis kuliner tak kalah miris. Rumah makan milik Irma di kawasan Bekasi, Jawa Barat, terpaksa tutup. Kini ia hanya bertahan dengan kedai kopi, yang sebenarnya juga tak lagi bisa diandalkan untuk mencari keuntungan. Larangan makan dan minum di tempat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat omzetnya terjun bebas.
Bisnis Irma Darmawangsa Rugi Miliaran Rupiah
PPKM Darurat maupun PPKM Level 4 yang diterapkan pemerintah membuat roda perekonomian tersendat. Dampak langsung dirasakan Irma Darmawangsa, yang mengalami kerugian besar setelah usaha kulinernya tutup dan sebagian lainnya beroperasi dengan sangat terbatas.
“Dine in nggak boleh dan cuma take away, akhirnya omzet menurun drastis. Mau nggak mau karyawan dirumahkan. Sisanya pekerja, ya tinggal 1 barista, 1 OB, dan 1 waitress. Lebih dari sepuluh karyawan yang dirumahkan,” cerita Irma.
Dalam kondisi normal, Irma Darmawangsa memprediksi modal miliaran rupiah yang ia keluarkan untuk bisnis kuliner bisa kembali dalam tiga tahun. Tapi, dengan situasi seperti sekarang, wanita 37 tahun itu tak lagi punya bayangan.
“Saya membangun usaha kuliner saya dari saya beli lahan, bangun bangunan, sudah miliaran. Hasilnya nggak sesuai ekspektasi. Belum sampai tiga tahun timbul corona. Awal corona lockdown, PSBB, PPKM, ya kita mah nyesek, mau gimana,” tuturnya.
Terpaksa Jual Aset
Irma Darmawangsa mengatakan dirinya sudah babak belur untuk mempertahankan bisnisnya. Tanpa ada pemasukan, ia terpaksa menjual aset untuk menutupi biaya operasional. Harapannya, pandemi Covid-19 bisa segera berlaku dan roda perekonomian dapat kembali berjalan.
“Saya masih bertahan. Ya bertahannya saya jual rumah jadinya. Jual aset lah, kalau nggak begitu muterin modalnya dan uangnya susah. Pemasukan nggak ada pengeluaran jalan terus. Saya mau jual rumah ada dua rumah, satu di Makassar dan satu di Jakarta. Yang di Jakarta 1,9 miliar (rupiah), yang di Makassar 1,2 miliar. Belum laku,” ungkapnya.
Masalah tidak langsung selesai. Karena menjual rumah tidak mudah. Di sini Irma kembali mendapat pelajaran berharga. “Masa Ketika ada uang, jangan semua dijadikan aset, harus ada tabungan juga. Karena jual aset nggak kaya jual kacang. Sudah saya iklanin rumah saya belum ada respon. Belum laku sampai sekarang, pusing juga,” tandas Irma. (Alfahri)
Discussion about this post