JAKARTA, MEDIAINI.COM – Bisnis properti Ayu Ting Ting terus melesat, berawal dari kesadan berinvestasi sejak muda. Tak heran jika cuan Ayu Ting Ting makin menumpuk. Selain berinvestasi properti, ada beberapa bidang usaha yang ditekuni, mulai dari kuliner hingga bisnis karaoke.
Pelantun Alamat Palsu ini disebut serius garap bisnis properti dengan kontrakan 100 pintu. Selain kontrakan, Ayu juga membangun sebuah villa mewah di kawasan Puncak, Jawa Barat. Villa tersebut bernama Villa Bilqis yang sesekali Ayu dan keluarga nikmati saat liburan. Jika tidak dipakai, biasanya disewakan untuk para wisatawan.
Villa Bilqis disebut-sebut memiliki nilai yang sangat fantastis, yakni mencapai Rp. 7 miliar. Villa berlantai dua tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari gazebo, taman, hingga kolam renang. Tidak salah Ayu Ting Ting menginvestasikan sebagian kekayaannya pada bidang properti. Prospek properti, seperti rumah kontrakan maupun villa, memiliki kecenderungan terus naik setiap tahun. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan nilai properti turun, seperti lokasi yang tidak strategis, sering kebanjiran, terancam tanah longsor, atau masuk zona penertiban pemerintah. Di luar itu, harga properti biasanya akan terus menanjak.
Tips Memulai Bisnis Properti Ayu Ting Ting
Ayu Ting Ting memulai bisnis properti dengan membangun kontrakan 100 pintu. Bisnis itu dimulai Ayu setelah mendengar saran dari ayahnya, Abdul Razak atau biasa disapa Ayah Ojak. Bagi Anda yang ingin memulai bisnis properti seperti Ayu, ada baiknya menyimak beberapa tips yang dihimpun Mediaini.com berikut ini.
1. Memilih Lokasi yang Tepat
Lokasi jadi faktor utama yang harus diperhatikan untuk memulai investasi properti. Lokasi juga sangat mempengaruhi harga jual properti, lokasi strategis mudah dijangkau dan dekat dengan pusat keramaian menjadikan sebuah rumah memiliki harga jual yang tinggi.
2. Mempersiapkan Dana
Anda harus mempersiapkan dana untuk menanggung biaya pokok dan biaya lain yang menjadi kewajiban. Adakalanya jumlah yang dikeluarkan tidak sedikit dan membuat investor pemula terkejut. Beberapa biaya yang harus disiapkan sebelum mulai melakukan investasi properti, antara lain biaya tanda jadi, uang muka, dan angsuran.
3. Pilih Pengembang yang Terpercaya
Penting bagi Anda untuk mengetahui latar belakang pengembang properti yang hendak Anda beli. Jangan lantas mudah percaya dengan pengembang yang sudah terkenal. Pilihlah pengembang yang memiliki minimal 5 tahun pengalaman dalam bidang properti. Seluruh informasi mengenai pengembang biasanya bisa didapatkan melalui website terkait.
4. Cek Harga Pasar
Jangan terburu-buru saat hendak membeli properti. Banyak hal yang harus ditinjau ulang sebelum memutuskan membeli. Salah satu hal yang harus Anda perhatikan yaitu harga pasar yang sedang berlaku.
5. Fasilitas yang Memadai
Setelah cek harga pasar, Anda juga harus mengetahui fasilitas apa saja yang disediakan oleh pengembang. Fasilitas yang memadai juga akan meningkatkan harga jual properti. Perhatikan ketersediaan fasilitas internal dan eksternal, seperti tempat ibadah, arena olahraga, area bermain, sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan.
6. Pilih Tenor Sesuai Kemampuan
Saat Anda mengajukan KPR pihak bank akan menawarkan berbagai macam tenor, biasanya berkisar antara 5 hingga 10 tahun. Jangan memaksakan memilih tenor pendek jika Anda belum siap secara finansial.
7. Surat tanah
Pastikan sertifikat tanah yang dikeluarkan oleh pengembang sah secara hukum. Sebagai investor pemula, Anda harus jeli dalam memilih unit perumahan sebagai investasi properti. Anda bisa menanyakan hal tersebut melalui notaris yang mengurus akta tanah. (Alfahri)
Discussion about this post