JAKARTA, MEDIAINI.COM – Artis Cathy Sharon mulai jarang muncul di layar kaca ternyata tengah sibuk mengurus bisnis kecantikan. Dengan mengusung brand SADA, bisnis Cathy Sharon terus berkembang dan menghasilkan. Ketenaran Chaty mulai dikenal saat sebagai model sekaligus VJ MTV. Selama berkiprah sebagai Video Jockey, Cathy banyak mewawancarai musisi internasional, di antaranya Saosin dan Linkin Park.
Soal bisnis hiburan, perempuan kelahiran 8 Oktober 1982 ini tercatat membintangi sejumlah film. Diantaranya berjudul Hantu Bangku Kosong, Sang Dewi, Barbi3, Dawai 2 Asmara, hingga Rectoverso. Aktingnya juga bisa dilihat di beberapa sinetron, seperti Cewek Penakluk, Malaikat Kecil, Yasmin, dan Lagu Cinta Nirmala.
Kecintaan Cathy Sharon pada dunia kecantikan dimulai sekitar lima tahun lalu. Ketika itu, untuk kali pertama ia berkolaborasi dengan sebuah brand lokal membuat lip matte, Urban Lips. Dari sana Cathy banyak mempelajari formula bisnis alat makeup, bertemu dengan banyak orang yang berkecimpung di bidang tersebut, dan mulai berpikir untuk memiliki brand sendiri.
Tawarkan Produk yang Berkualitas
View this post on Instagram
Setelah merancang konsep, nama brand, dan strategi pemasaran, pada akhir 2018 Cathy Sharon memberanikan diri meluncurkan SADA. Bukan sekadar membawa nama besarnya sebagai public figure, Cathy berkomitmen untuk membuat produk yang berkualitas, memiliki manfaat untuk pengguna, dan tentunya aman.
“Semua perempuan itu cantik”, demikian pemikiran yang selalu ditanamkan Cathy Sharon. Lewat poduk kecantikan miliknya, Cathy ingin membantu para perempuan untuk menggali potensi yang ada di dalam diri mereka dan menonjolkan kelebihan dari wajah mereka lewat pemilihan makeup yang tepat.
Rasa percaya diri, menurut Cathy Sharon, juga merupakan hal yang sangat penting. Setiap orang yang mampu menumbuhkankan dan mempertahankan rasa percaya diri ia yakini mampu menaklukkan segala hal.
Adaptasi dan Sentuhan Inovasi
View this post on Instagram
Perjalanan Cathy Sharon bukan tanpa hambatan. Seperti pebisnis pada umumnya, wanita berdarah keturunan Prancis, Tionghoa, dan Minahasa, Sulawesi Utara, ini juga pernah menemui masa sulit, baik dalam dunia profesional maupun personal.
Dari setiap masalah yang dihadapi, Cathy berusaha untuk belajar dan bertumbuh. Caranya adalah dengan mengubah perspektif tentang kehidupan, belajar untuk jadi pribadi yang lebih baik, dan yang tak kalah penting adaptasi dan melakukan inovasi. Tak heran jika produk kosmetikanya terus memberikan sentuhan baru untuk kecantikan perempuan Indonesia. (Alfahri)
Discussion about this post