JAKARTA, MEDIAINI.COM – Lonjakan kasus COVID-19 akibat hadirnya varian delta menggerus pasokan tabung oksigen di Tanah Air.
Padahal, penggunaan tabung oksigen memiliki aturan tersendiri dan hanya dapat digunakan oleh paramedis sebagai regulatornya. Namun, masyarakat bersikap tidak acuh dan tetap memborong tabung oksigen.
Pasar Pramuka sebagai pasar yang menjual alat-alat kesehatan dan obat-obatan terbesar di Indonesia pun tidak memiliki stok tabung oksigen sejak 26 Juni lalu.
“Tabung oksigen sampai saat ini tidak ada,” tutur Yoyon, Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon, dikutip dari kompas.com.
Selain terjadi panic buying di masyarakat, Pemerintah Indonesia sempat mengirimkan tabung oksigen sebanyak 3.400 tabung oksigen ke India sebagai perwujuduan solidaritas menghadapi pandemi COVID-19 pada bulan Mei lalu menambah daftar tabung oksigen semakin langka, baik di IGD Rumah Sakit maupun di pasaran.
Menteri Kesehtaan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk mengimpor tabung oksigen demi memenuhi kebutuhan ruang-ruang perawatan darurat di rumah sakit.
“Sehingga kita juga dengan Menteri Perindustrian sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit,” kata Menkes Budi Gunadi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, yang disiarkan YouTube DPR RI, Senin (5/7), dilansir cnnindonesia.com.
Meski pemerintah telah sigap dengan segera melakukan impor tabung oksigen demi memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan produksi tabung oksigen untuk kebutuhan medis, tetap mendorong pihak-pihak lain untuk menyelamatkan para pasien COVID-19.
Gerakan Oksigen Gratis
Program “Oksigen untuk Warga” adalah program meminjamkan tabung oksigen secara gratis kepada pasien COVID-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri (isoman).
Program yang diinisiasi oleh Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia ini baru dimulai pada 1 Juli 2021.
Aksi Gerakan Indonesia Kita (GITA) ini menampung permohonan dari warga DKI Jakarta dan sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Depok, dan Tangerang. Bahkan kini pendaftar peminjaman berjumlah 1.626 orang hingga Rabu lalu.
Saat ini jumlah tabung yang tersedia berjumlah 105 tabung dan 6 di antaranya adalah tabung sumbangan masyarakat.
Kemudian, ada tambahan 170 tabung baru namun kondisinya kosong dan ia tengah mencari layanan pengisian tabung dengan cepat sebanyak 200 tabung ukuran 1 kubik.
“Pinjaman akan diprioritaskan pada pasien yang saturasinya rendah dan kondisinya kritis. Nantinya pihak kami memastikan kondisi pasien melalui telepon, ” jelas Arief Bobhil, Ketua Pelaksana GITA Program “Oksigen untuk Warga”, dikutip dari kompas.com.
Untuk warga yang membutuhkan tabung oksigen, dapat mengakses @sejutates atau menghubungi wa/telegram di 081234 5151 07 – 081234 5151 08.
Selain GITA, ada pula relawan kemanusiaan Muhammad Hidayat dalam akun instagramnya, @hattarmuhammad berbagi info bagi mereka yang memerlukan tabung oksigen untuk keperluan isoman.
”Oksigen untuk Kemanusiaan. Selamat pagi sahabat-sahabat kemanusisaan. Saya memiliki tabung oksigen yang bisa dipakai untuk sahabat-sahabat yang sedang isoman dan sangat membuatuhkan oksigen. Silakan dm saya jika membutuhkan. Tabug oksigen hanya dipinjamkan bukan untuk dijual. Saya akan mengantarkan ke lokasi (hanya untuk wilayah DKI),” tulis Hidayat dalam akun #hattarmuhammad, Kamis (8/7).
Ada pula hotline darurat tabung oksigen gratis dengan screening dilakukan tim medis @dokterdoa dengan skala prioritas gejala COVID-19 dengan alamat pengambilan tabung cipaku 1/12 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atau WA only: 0812 1133 6805.
Cara Pinjam Tabung Oksigen @sejutates
• Peminjam mesti mengakses formulir online yang terdapat pada Instagram dan Twitter @sejutates.
• Setelah tim assesment menentukan siapa yang layak memperoleh pinjaman, maka tim akan menghubungi keluarga pasien atau mereka yang mengajukan peminjaman.
• Setelah terpilih, peminjam membuat surat penyataan peminjaman yang disertai tanda tangan dan materai.
• Dengan jumlah relawan yang terbatas, sebaiknya warga yang mampu dapat mengambil tabung oksigen sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan. Semantara, bagi warga yang kurang mampu atau tidak ada pihak keluarga yang mengambilnya, dapat diantarkan oleh relawan “Oksigen untuk Warga”.
• Masa peminjaman selama 7 hari. Jika oksigen telah habis sebelum berakhir masa peminjaman, peminjam dapat mengisi oksigen dan menggunakannya kembali hingga durasi peminjaman berakhir.
• Tidak ada sanksi, namun diminta agar warga jujur karena banyak warga lain yang membutuhkan.
Discussion about this post