SEMARANG, MEDIAINI.COM – Sebagai bentuk untuk meningkatkan solidaritas dengan satu angkatan, biasanya beberapa sekolah membuat kaos bersama yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan. Tentu dengan ciri khas masing-masing, kaos dibuat dengan maksud untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap sekolah.
Hal ini dianggap tradisi yang dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi, sebagian sekolah yang ada di kota Semarang, salah satunya SMA Negeri 1 Semarang.
Setiap tahunnya satu angkatan akan membuat kaos yang akan dijual ke semua angkatan dan alumni. Namun untuk angkatan tahun ini, siswa SMANSA membuat sesuatu yang cukup berbeda, pasalnya SMANSA muncul dengan sebuah brand dibawah naungan sekolah.
Dari Tradisi Menjadi Brand Sendiri
Munculnya Smansa Merch juga tidak lepas dari adanya campur tangan dari pihak sekolah, meskipun program ini muncul atas inisiasi dari OSIS namun tidak dipungkiri bahwa sekolah juga membantu. Tentu pertama-tama sekolah membantu terkait perijinan tentang program kerja dalam membentuk Smansa Merch. Dan pihak sekolah juga terlibat dalam mempromosikan ke wali murid dan siswa lainnya.
Smansa Merch sendiri merupakan ide kreatif dari tujuh siswa Smansa Semarang yang diamanahkan untuk menjadi panitia dalam mengurus pembuatan kaos tahunan. Merasa kalau kegiatan ini hanya berlangsung monoton dari tahun ke tahun, Ibrahim Siregar, Project Leader Smansa Merch membuat sebuah inovasi dengan membentuk satu tradisi tahunan menjadi sebuah brand yang berada dalam naungan sekolah
“Smansa Merch adalah sebuah brand yang kami buat yang tak hanya memproduksi kaos, namun juga beberapa barang lainnya. Brand ini kami buat tak hanya untuk menjual produk, tetapi juga pelayanan yang ditawarkan untuk para siswa dan alumni Smansa Semarang.” Ujar Ibrahim.
Siswa Smansa yang kerap disapa Baim ini menuturkan jika Smansa merch bukan hanya menghadirkan produk namun juga sudah mencapai tahap branding. Baim menambahkan bahwa keseluruhan dari Smansa merch adalah sebuah brand dengan branding salah satunya adalah filosofis yang ada didalamnya.
Proses Produksi Mulai dari Desain Sampai Barang Jadi
Layaknya brand yang sudah eksis di dunia merchandise, tugas yang dipegang oleh ketujuh anggota Smansa Merch pun tak jauh berbeda dengan brand-brand lainnya. Mulai dari leader, marketing, dan desain saling bekerjasama untuk menyukseskan Smansa Merch. Dengan adanya tim solid ini, Smansa Merch telah menyelesaikan pre order 2 dengan total penjualan kurang lebih 300 pcs.
Namun tidak menutup kemungkinan bahwa Smansa Merch akan melakukan trobosan dengan ide-ide gila pada periode selanjutnya. Rizky Rafy Mahendra, Desainer Smansa Merch menjelaskan jika dalam membuat desain Smansa Merch dirinya melakukan survei terlebih dahulu ke beberapa siswa lainnya untuk menyesuaikan kemauan pasar.
“Uniknya pengerjaan dari desain untuk Smansa Merch PO satu dikerjain dalam waktu satu malam saja.” Kenang Rizky.
Setelah desain selesai kemudian menuju ke tahap pemilihan yang ditangani langsung oleh Rafli Angga Kurniawan, Panitia Smansa Merch ini menghandle tender dengan beberapa vendor sampai bertemu dengan salah satu vendor yang cocok.
“Selain kaos, ke depannya kita juga akan menjual beberapa merchandise dari Smansa yang produksi oleh Smansa Merch sehingga pihak sekolah juga telah memberi izin dan dukungan dengan menyediakan offline store. Nantinya semua brand yang kita produksi akan kita jual disana.” Tambah Angga.
Tantangan Menghadapi Masa Pandemi yang Belum Usai
Tidak dipungkiri bahwa pandemi yang belum usai ini menjadi tantangan sendiri bagi tim Smansa Merch. Jika di tahun-tahun sebelumnya penjualan kaos tahunan bisa mencapai 600 lembar, di tahun ini Baim dan tim cukup menghadapi banyak kesulitan dari mulai promosi, branding, hingga penjualan.
Namun hal ini tak menyurutkan langkah Smansa Merch untuk terus berproduksi dan berinovasi. Baim pun menjelaskan jika perlunya trobosan baru untuk menghadapi situasi genting seperti ini, salah satunya terkait dengan bisnis. Salah satunya dengan memanfatkan media sosial sebagai ajang branding.
“Pertama kenali dulu apa itu brand, jika lebih dalam brand bukan hanya produk yang kita tawarkan, bukan hanya pelayanan seperti apa, dan bukan hanya harga yang lebih murah. Tetapi brand adalah apa yang konsumen rasakan.”Ujar Baim.
Sepakat dengan Baim, Rizky menambahkan bahwa brand tentu menjual sebuah produk yang tak lepas dari desain.
“Mulailah dari desain yang ramai terlebih dahulu yang mampu menarik perhatian banyak orang.” Tambah Rizky.
“Zaman sekarang tentu sosial media sangat berpengaruh terlebih terkait penjualan barang, tidak lupa jua terdapat market place sebagai sarana jualan yang saat ini cukup diminati oleh berbagai kalangan. Jadi intinya mulai saja dulu jangan terlalu banyak mikir tanpa eksekusi.” Tutur Angga.
Ketiganya mengatakan bahwa harapan dari Smansa Merch adalah terus ada dan beregenerasi terus-menerus. Kedepannya, Smansa Merch akan diturunkan kepada alumni-alumni selanjutnya dengan berbagai inovasi yang dihadirkan. Tentu enerasi-generasi sebelumnya akan melihat perkembangannya meskipun sudah tidak memegang peranan inti. (Wahyu Septiadi Hutomo/Aprilia)
Discussion about this post