JAKARTA, MEDIAINI.COM – Obat Ivermectin sudah digunakan di seluruh dunia selama 40 tahun dan digunakan oleh lebih dari 4 milyar manusia sebagai obat anti-parasitik. Pada tahun 2012, penelitian menemukan bahwa Ivermectin juga bisa menghalangi virus Zika, Dengue, West Nile, Influenza, HIV, dll. Maka pada tahun 2015, penemuan Ivermectin dianugerahkan dengan Nobel Prize.
Ivermectin juga menjadi salah satu obat yang masuk dalam daftar obat esensial WHO. Belum ada manusia yang tercatat meninggal karena mengkonsumsi obat ivermectin, maka sejarah dan tingkat keamanannya dinilai sangat bagus oleh Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCC).
FLCC Beri Data Keberhasilan Ivermectin
FLCCC, adalah organisasi kemanusiaan nirlaba yang berbasis di AS yang terdiri dari kumpulan dokter dan peneliti klinis ahli dunia yang terkenal. Misi FLCCC selama setahun terakhir adalah mengembangkan dan menyebarluaskan protokol perawatan paling efektif untuk Covid-19.
FLCCC telah menunjuk Ibu Sofia Koswara, dermawan dan pengusaha, sebagai Ketua FLCCC Alliance Indonesia; dan dr. Budhi Antariksa, Ph.D., Sp.P(K), Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Ivermectin di Indonesia, sebagai CEO FLCCC Alliance Indonesia.
Dalam webinar “Kisah Sukses Ivermectin di Berbagai Negara Sebagai Obat Pencegahan dan Terapi Melawan Covid-19, dokter spesialis paru dr. Budhi Antariksa, Ph.D. Sp.P(K) dari RSUP Persahabatan mengatakan Ivermectin ditemukan pada tahun 1975 dan awal tahun 1981 sudah dipakai dalam praktik kedokteran. Pasalnya, obat ini sudah disetujui oleh Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat.
Selain itu, dr. Budhi juga memberikan keterangan jika penggunaan Ivermectin mencegah transmisi dan berkembangnya Covid-19 pada pasien yang terinfeksi. Lalu, dapat berperan untuk mempercepat penyembuhan serta mencegah kondisi yang dapat memperburuk baik bagi pasien dengan gejala ringan ataupun sedang.
Beberapa tambahan yang juga ditekankan jika Ivermectin bisa mencegah pasien masuk ICU dan kematian pada pasien Covid-19 yang tengah dirawat. Kemudian, Ivermectin mencegah kematian pada pasien Covid-19 yang kritis.
Berdasarkan rilis yang diterima Mediaini, FLCC mengungkapkan data bahwa Ivermectin digunakan di 33 negara melalui 60 uji klinis dan melibatkan lebih dari 549 ilmuwan serta 18,931 pasien dari berbagi negara. Hasilnya efektif menjadi obat pencegahan karena mampu memerangi Covid-19 dengan rata-rata 85 persen.
Desak Pemerintah Pakai Ivermectin
Menurut Ibu Sofia Koswara, Ketua FLCCC Alliance Indonesia mengatakan, “Sudah waktunya ivermectin diberikan izin sebagai obat Covid-19. Di negara Slovakia baru saja pemerintahnya memberikan izin pengedaran ivermectin sebagai obat Covid-19. Bukti nyata dalam bentuk uji klinis, meta analisis, studi penelitian dan penggunaan di lapangan sudah ada dari berbagai negara, termasuk di Indonesia.
“Jika melihat data yang terjadi di India, beberapa wilayah mengalami penurunan kasus Covid-19 hingga 97%. Hal ini terjadi di Delhi India dimana tercatat penurunan kasus dari 28,395 turun menjadi 956. Begitupun di beberapa provinsi lain di India seperti Uttar Pradesh, Goa Kamakata dan Uttarakhand. Kelima provinsi ini mencatat penurunan kasus Covid-19 dalam kurun waktu lima minggu setelah dilakukan pembagian masal ivermectin.
Ketua FLCC Alliance Indonesia meminta pemerintah dapat segera bergerak dan melihat keberhasilan negara lain dengan penggunaan Ivermectin. “Ini hanya satu contoh dari satu negara, banyak lagi contoh-contoh nyata yang lain dari berbagai negara. Indonesia harus segera menyusul menjadi contoh baik yang berhasil mengatasi Covid-19.”tegasnya (Red)
Discussion about this post