SEMARANG, MEDIAINI.COM – Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang sukses menggelar Semarang Fashion Convention (SFC) ke-2 pada Rabu, 23 Juni 2021.
SFC dengan mengusung tema Java Wonderland tersebut menyuguhkan puluhan desain fashion yang unik sentuhan karya dari para alumni BBPLK Semarang maupun alumni BLK lain.
Kepala BBPLK Semarang Ir Edy Susanto mengatakan, SFC ini merupakan suatu ajang untuk menyampaikan informasi bahwa lulusan dari BBPLK Semarang siap masuk di dunia kerja.
“Terutama di dunia fashion teknologi ya. Jadi SFC ini bertujuan untuk menggali potensi lulusan dari BBPLK Semarang,” katanya.
Ajang SFC sendiri lanjut Edy, diikuti oleh seluruh desainer lulusan baik dari BBPLK Semarang maupun BLK lain seluruh Indonesia.
“Jadi sebelum gelaran puncak SFC hari ini, sebelumnya sudah ada rangkaian kegiatan. Sehingga terpilihlah lima besar desainer fashion yang kita lombakan di SFC 2021,” jelasnya.
Adapun juara pertama adalah Siswati dengan Tema ” Kejiret” yang berasal dari purbalingga. Siswati merupakan tamatan SMP yang berlatih dan belajar tentang fashion hanya di BLK maupun BBPLK. Hal ini menjadi bukti bahwa untuk menjadi seorang fashion designer, bisa ditempuh lewat pelatihan kerja.
Adapun juara kedua adalah Andrean NR dengan tema “Art of Warak Ngendhog”, yang berasal dari Yogyakarta. Dan juara ketiga yaitu Enjang Fitriyani dengan tema ” I Come With The Night” yang berasal dari Magelang.
Edy mengungkapkan, dilihat dari karya para desainer fashion lulusan BBPLK Semarang mereka saat ini mampu dan siap untuk bersaing di industri fashion di Indonesia.
“Kalau dilihat dari penjurian yang dilakukan oleh profesional, bahwa mereka sudah siap memasuki dunia industri terutama di fashion teknologi,” ungkapnya.
Di masa pandemi saat ini lanjut Edy menjadi tantangan tersendiri di industri fashion. BBPLK Semarang memiliki cara tersendiri dalam hal gaya maupun promosi fashion.
Seperti halnya yang disajikan didalam SFC 2021 kali ini, bahwa salah satu desainer menyajikan fashion yang yang cocok digunakan pada era pandemi saat ini yakni pakaian yang sustainable.
“Artinya, pakaian yang tidak habis pakai, juga pakaian yang dimodifikasi. Jadi bisa digunakan untuk beberapa kegiatan. Jadi fashion ini juga bisa menyelesaikan,” jelasnya.
Harapannya, Edy mengungkapkan dengan digelarnya SFC 2021 ini dapat menjadi wadah, untuk para desainer fashion muda BBPLK terus mengasah keterampilannya.
Discussion about this post