Jakarta, MEDIAINI.COM – Virus Corona Varian Delta India atau dikenal dengan nama B.1.617 disebut mulai masuk ke Indonesia. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa varian virus corona asal India ini telah ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus, dan Kabupaten Bangkalan.
Bahkan menurut Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Akademisi dan Praktisi Klinis FKUI/RSCM beberapa virus mutan sudah masuk di sekitar dan penyebarannya sangat cepat maka harus semakin berhati-hati. “Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi dan patuhi pelaksanaan 5M, “tulisnya di akun Intagram @dokterari.
Beberapa Ciri Corona Varian Delta
Bersumber dari GISAID (Global Initiative on Sharing ALL Influenxa Data) sebagai penyedia akses informasi genetik virus-virus penyebab epidemi, Prof. Ari mengunggah info terkini mengenai kasus mutasi dari varian Delta dari India di Indonesia yang ternyata dalam 4 minggu terakhir terjadi peningkatan 51,4%.
“Gejala pasien lebih berat dari virus sebelumnya. Meningkatkan risiko terjadinya hilang pendengaran, nyeri ulu hati dan mual, pasien perlu rawat di RS, memerlukan suplementasi oksigen, dan menimbulkan pelbagai komplikasi, serta kemampuan menginfeksinya lebih mudah dan cepat,” tulisnya dalam akun Instagramnya @dokterari, Senin (14/6).
Diketahui jika varian Delta asal India ini mendekati super strain dengan beberapa ciri. Yaitu, penularan lebih cepat hingga berisiko 2,5 kali lipat masuk rumah sakit jika terkena.
Ditemukan di Wilayah DKI Jakarta
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengonfirmasi jika telah ditemukan tiga varian baru virus corono di DKI Jakarta. Varian ini bernama Alfa (Inggris), Beta (Afrika Selatan), dan Delta (India). Menurut Widyastuti, dari 19 temuan varian baru virus corona dikonfirmasi bahwa hanya satu dari transmisi lokal melalui tenaga kesehatan. Sementara itu, 18 lainnya akibat riwayat perjalanan luar negeri, di antaranya berasal dari pekerja migran.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta telah mengambil tindakan tegas. Mulai dari mengingatkan warga dan displin menjaga prokes.
“Kepada masyarakat, bila tidak harus bepergian, jangan meninggalkan rumah! Tinggal di rumah kecuali harus pergi karena kebutuhan dasar dan mendesak. Jika tidak ada yang mendesak dan terkait kebutuhan dasar, tetaplah di rumah, bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, belajar dari rumah. Kami berharap dengan langkah-langkah pendisplinan beberapa ke depan, situasi Jakarta tetap terkendali, kita berharap kegentingan yang dikhawatirkan tidak terjadi,” ungkap Anies, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (14/6).
Warga Diminta Waspada dan Patuhi Prokes
Diakui oleh Sri Noviari (37 tahun), warga Jakarta yang tinggal di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, bahwa imbauan Anies ini telah disosialisasikan oleh RT Setempat melalui grup WA.
“Aku beruntung punya pak RT yang rajin ngingetin warganya soal kasus Covid sampai dikirimin video situasi di Wisma Atlet dan juga imbauan dari Pak Anies. Pagi ini beliau ngasih info by WA soal varian delta dan kasusnya di Indonesia. Yang info itu jelas bikin kita jadi waspada, apalagi setelah ada warga sekitar rumah yang meninggal akibat covid,” cerita Novi.
Novi dan keluarga saat ini memilih untuk tetap melakukan protokol kesehatan saat beraktivitas, misalnya saat bekerja atau sekadar pergi ke pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok. Buatnya, dirinya selalu ikhtiar menjalankan semuanya. (Bernadetta Anggarini)
Discussion about this post