BANDUNG, MEDIAINI.COM – Jawa Barat memiliki banyak sekali kesenian sunda yang dilestarikan hingga sekarang. Mulai dari seni tari, seni wayang, seni musik, dan lain-lain.
Kesenian yang hingga sekarang masih ada adalah Karawitan Sunda. Secara luas, karawitan merupakan seni olah suara baik itu vokal maupun instrument atau biasa disebut waditra.
Dianggap kesenian karawitan mulai tergerus zaman, H. Riskonda yang merupakan mantan guru kesenian merasa perlu melestarikan kesenian Karawitan Sunda agar tidak punah.
Sangat terlihat bahwa anak muda zaman sekarang bersikap cuek dan kurang peduli dengan kesenian-kesenian tradisional, terutama kesenian Karawitan Sunda.
Maka dari itu H. Riskonda membuat Sanggar Waditra, merupakan salah satu sanggar yang melestarikan Karawitan Sunda sejak tahun 1977.
Semenjak H. Riskonda wafat, kegiatan di Sanggar Waditra dikelola dan diteruskan oleh anaknya, yaitu Hedi Risdiana. Selain mempelajari Karawitan Sunda, pengunjung juga bisa mengikuti pelatihan untuk pemula.
Dari Sanggar Seni Sampai Menjadi Pengrajin Alat Kesenian Tradisional Sunda
Sebagai upaya untuk melestarikan kesenian Karawitan Sunda, H. Riskonda memulai pembuatan gamelan sejak 44 tahun lalu dan telah dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan pelestarian kesenian Karawitan Sunda.
Dengan konsistensi dan idealismenya yang membuat beliau mampu bertahan menjadi salah satu produsen alat kesenian tradisional khas Sunda.
Berbagai waditra khas Sunda tersedia, mulai dari gamelan sunda, kecapi, angklung, gambang, dan yang lainnya.
Tidak hanya lengkap, namun kualitasnya pun merupakan yang terbaik di Kota Bandung.
Tidak hanya terkenal dalam negeri, berbagai waditra khas Sunda buatan H. Riskonda ini sudah menembus pangsa pasar luar negeri.
Bahkan untuk produksinya sudah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:2015.
Melalang Buana Hingga Ke Negeri Sakura
Pada tanggal 26 Oktober hingga 2 November tahun 2017 pemilik Sanggar Waditra, H. Riskonda beserta Ibu Yana diundang ke Jepang untuk melakukan Workshop mengenai alat kesenian tradisonal khas Sunda.
Gamelan, kecapi, calung, dan yang lainnya diperkenalkan dan juga melakukan latihan bersama dengan Grup Degung Paraguna.
Sanggar Waditra sudah menjalin kerjasama lebih dari 30 tahun dengan Jepang untuk penelitian serta turut mempromosikan budaya Sunda kepada masyarakat negara Jepang.
Jadi, jika sedang berada di kota Bandung dan kamu ingin membeli alat kesenian tradisional khas Sunda atau ingin mengetahui lebih dalam serta mengikuti pelatihan gamelan, kecapi, dan alat kesenian lainnya maka kamu harus berkunjung ke Sanggar Waditra yang bisa dijumpai di Jl. Moh. Toha No. 379, Kecamatan Regol, Kota Bandung. Tempat ini buka setiap hari, Senin hingga Minggu dari pukul 08.00 hingga 16.00. (Wahyu Septiadi Hutomo/AD)
Discussion about this post