JAKARTA, MEDIAINI.COM – Viral JakCloth disegel oleh Polsek Bekasi Selatan karena tak berizin dan memancing kerumunan untuk datang. Toko baju JakCloth yang terletak di Jalan Taman Galaxy Raya, Blok A Nomor 39, Bekasi Selatan ini dipasang garis polisi.
Kapolsek Bekasi Selatan, AKP Imam Syafi’i menjelaskan pembubaran paksa pada JakCloth Store lantaran melanggar protokol kesehatan mengumpulkan kerumanan orang banyak. Petugas khawatir adanya penyebaran Virus Covid-19.
JakCloth Store Disegel karena Melanggar Prokes
Imam mengungkapkan bahwa kerumanan terjadi dalam jumlah banyak. Pengunjung dan para pedagang di masing-masing juga terlihat tak menjalankan jarak jaga aman. Menurutnya, event tersebut tak mengantongi izin. “Karena (toko) mau tutup. Jadi tanggal 28 ini sampai dengan 15 Juni itu diskon sampai 90 persen. Akhirnya kan berbondong-bondong datang. Waduh bahaya ini! Enggak ada komunikasinya ke kita,” kata Imam.
Toko JakCloth di Bekasi diserbu pembeli lantaran mengumumkan kabar di media sosial bahwa clothing line tersebut sedang cuci gudang. Apalagi, para pembeli terpincut dengan embel-embel diskon sampai 90 persen. Jika dikira-kira, satu pakaian bisa dibeli dengan harga Rp 15 ribu.
“Yang menjadi catatan kita adalah kerumunan, dalam artian jumlah pengunjung toko melebihi kapasitas maka kenapa akhirnya kita lalukan tindakan diskresi dan kita arahkan pihak managemen untuk melakukan jual beli secara online untuk menghindari kerumunan,” kata Imam Syafi’i.
Mengingat saat ini masih menghadapi pandemi Covid-19 serta masih dalam masa PPKM mikro khususnya untuk wilayah Bekasi Selatan, Imam berharap agar toko-toko untuk tidak membuat kerumunan atau kegiatan tanpa adanya izin dari pihak kepolisian setempat.
Imam menambahkan, sebelumembubarkan secara paksa pihaknya mengetahui dari patroli menemukan lebih dari 500 orang berkerumun di satu tempat tanpa protokol kesehatan. Atas dasar itu, Jak Cloth Bekasi disegel oleh kepolisian lantaran menimbulkan kerumunan massa dan melanggar protokol kesehatan.
Aksi Protes Dokter Tirta di Sosial Media
Aksi dari pembubaran paksa pengunjung JakCloth di Bekasi Selatan disayangkan banyak pihak, salah satunya dr Tirta Mandira Hudhi. Influencer yang aktif melawan Covid-19 dan kerap menyuarakan pentingnya protokol kesehatan itu pun kecewa dengan aksi petugas Polsek Bekasi Selatan.
Melalui akun Instagram miliknya, dokter Tirta mengungkap kekecewaanya. Ia mengunggah kekecewaannya di Instagram pribadinya @dr.tirta
“@jakclothstorebekasi ditutup dipasang garis polisi. Karena “antrian” belanja. Lha mall gede2 rame aje diem aje kayanya. Krl. Antrian makanan kaki 5 juga rame,” tulis dokter Tirta di akun, @dr.tirta pada Jumat( 8/5).
Dokter Tirta pun membela bahwa JakCloth akan tutup selamanya sehingga mengadakan diskon besar-besaran untuk mengabiskan barang.
“Udah apes event di senayan di closed. Skrng mau penghabisan sale, karena toko tutup selamanya makanya sale, ya diginiin juga,” lanjutnya.
Ia mengatakan tidak perlu menutup dan memasang garis polisi lantaran kerumunan antrian hanya berlangsung selama 10-20 menit.
“CUKUP DITEGUR, DI IMBAU. GA PERLU lah sampe dipasang garis ginian. Panggil ownernya. Klarifikasi. Imbau. Beres !. Toh owner pasti akan memperbaiki, dan mengontrol. Apalagi orng belanja tu max 10 menit. Bukan berjam2.”
Lebih lanjut lagi, Dokter Tirta mengaku merasa tidak adil lantaran kerumanan di KRL atau mall tidak dibubarkan, namun toko milik temannya tersebut harus ditutup.
“Udah omset remuk. Skrng dagang ga bisa pula. Toko bangkrut emng kalian mau subsidi? Enggak kan? Yaudah lah ya, cari jalan tengah kan bisa,” tutup Dokter Tirta.(Ken)
Discussion about this post